Subjek Penelitian Uji Normalitas

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Bimbingan Kelompok Bimbingan hari ke Haritanggal Waktu Topik bimbingan Durasi 1 Senin, 8 mei 2017 16.30 – 18.00 Konsentrasi Belajar 2x40 Menit 2 Selasa, 9 mei 2017 16.30 – 18.00 Aku Berani Berbicara 2x40 Menit

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah remaja SMP dan SMASMK yang tinggal di Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung Tahun ajaran 20162017. Jumlah subjek dalam penelitian sebanyak 20 remaja. Penelitian ini merupakan penelitian sample dengan teknik random. Menurut Sugiyono 2012, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik tersebut disebut dengan teknik acak, tidak pandang bulu, sehingga semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampling. Rincian subjek penelitian digambarkan dalam tabel 3.3 dibawah ini. Tabel 3.3 Jumlah subjek penelitian Subjek penelitian Laki-laki Perempuan 20 5 15 Jumlah 20 remaja

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono 2013, menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Oleh karena itu, dalam penelitian diperlukan teknik pengumpulan data yang sesuai. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik non test. Teknik non test digunakan untuk mengetahui peningkatan dan signifikansi dari sebelum diberikan layanan bimbingan Pretest dan setelah diberikan layanan bimbingan Posttest . Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah a. Tahap Persiapan 1 Membuat item kuesioner 2 Revisi dan konsultasi dengan dosen pembimbing 3 Melakukan uji coba alat 4 Menganalisis data hasil uji coba 5 Menggunakan data hasil coba yang sudah melalui seleksi item valid dan tidak valid sebagai data pretest 6 Menyusun Rancangan Pelayanan Bimbingan dan Konseling RPBK. b. Tahap Pelaksanaan 1 Implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menggunakan media gambar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Pemberian posttest untuk mengetahui Peningkatan Konsep Diri remaja panti setelah mendapatkan bimbingan. c. Tahap Akhir 1 Mengumpulkan data yang diperoleh selama penelitian. 2 Mengolah data yang telah diperoleh 3 Menganalisis dan membahas temuan hasil dalam penelitian yang telah dilakukan 4 Menarik kesimpulan

2. Instrumen Penelitian

Sugiyanto Hasan, 2002, mengatakan bahwa instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.Menurut Sugiyono 2013, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden untuk dijawab. Satu kuesioner dengan model pertanyaan seperti penjelasan dibawah ini: Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Skala Penilaian Konsep Diri Remaja Pantiyang berbentuk pernyataan chechlist √ dengan menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial sugiyono, 2013. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan ataupun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Jawaban setiap item dalam instrumen konsep diriini memiliki gradasi dari sangat positif sampai pada sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata yang ssangat sesuai SS, sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat tidak Sesuai STS. Berikut gradasi pernyataan item Skala Likert: Tabel 3.4 Gradasi Pernyataan Item Skala Likert Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat sesuai SS = 4 Sangat sesuai SS = 1 Sesuai S = 3 Sesuai S = 2 Tidak sesuai TS = 2 Tidak sesuai TS = 3 Sangat tidak sesuai STS = 1 Sangat Tidak Sesuai STS = 4 Selanjutnya kuesioner dibagikan kepada siswa pada awal dan akhir pemberian layanan. Kuesioner ini digunakan untuk mengukur peningkatan konsep diri remaja panti yang menjadi fokus penelitian ini. berikut kisi-kisi dan gardasi pernyataan item skala likert Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Konsep Diri Sebelum Uji Coba

E. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Menurut Azwar 2011 validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagi tes yang memiliki validitas rendah. Validitas yang NO Aspek Indikator Item Jumlah 1. Aspek Fisik a. Remaja panti mampu memandang fisiknya sebagai sesuatu yang berharga patut disyukuri, dirawat. 3,1,17,25, 2,4,32 7 b. Remaja panti memandang penampilan dirinya sebagai salah satu hal penting. 18,29,16 3 2. Aspek Psikologis a. Remaja panti mampu mendeskripsikan perasaan tentang dirinya. 26,6,28, 5 4 b. Remaja panti mampu memberi label kualitas pribadinya. 30,8,20, 7,19,9,27, 33 8 3. Aspek Sosial a. Siswa memandang dirinya mampu berinteraksi dengan individu lain didalam kelompok. 10, 34,11 3 b. Remaja panti dapat menilai diri apakah diterimaditolak dalam lingkungan sekitar. 24, 21,30 3 c. Remaja panti menilai dirinya sebagai seorang yang mampu menghargai pendapat individu lain didalam kelompok. 14, 38,39 3 4. Aspek Moral a. Remaja panti menilai dirinya sebagai seorang yang mampu membedakan hal baik dan buruk. 12,40, 13,15,37 5 b. Remaja panti mampu menilai dirinya sebagai seorang yang mengerti mengenai sopan santun. 22, 23,35,36 4 Jumlah = 40 akan digunakan dalam penelitian melalui professional judgment, yaitu penilaian oleh ahli. Professional judgment dalam penelitian ini hanya diperoleh dari dosen pembimbing skripsi. Dosen pembimbing memberikan penilaian mengenai isi dan struktur kalimat. Selain penilaian ahli validitas instrumen dilihat dengan menghitung daya beda instrumen menggunakan rumus product moment person. Rumus teknik korelasi product moment yaitu: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ] ∑ ∑ ] Keteranagan : koefisien korelasi : skor item : skor total : banyaknya subjek Menurut sugiyono 2012, item dianggap valid jika nilai koefisiennya sama dengan atau diatas 0,30. Apabila terdapat item yang memiliki nilai koefisien dibawah 0,30 maka item yang bersangkutan dinyatakan tidak valid. Untuk menghitung daya beda dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan pada 10 remaja Panti Asuhan HAMBA dan 20 orang dari remaja Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung. Proses perhitungan taraf validasi dilakukan dengan cara memberi skor pada item kuesioner dan mentabulasi data menggunakan microsoft excel 2007. Data yang telah ditabulasi dimasukan dalam SPSS Statistical Program Social Science versi 16.0 untuk menghitung validitas setiap item kuesioner. Dari perhitungan pada kuesioner uji coba dari 40 item ditemukan 3 item yang tidak valid yang nilai koefisiennya 0,30 dan 37 item yang valid 0,30. Peneliti kemudian berkonsultasi kepada dosen pembimbing mengenai item yang tidak valid. Kemudian 37 item yang valid digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian dan 3 item yang tidak valid tidak digunakan. Item valid dapat dilihat pada lampiran. Berikut kisi-kisi instrumen setelah dilakukan uji coba: Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Konsep Diri Setelah Uji Coba NO Aspek Indikator Item Jumlah 1. Aspek Fisik c. Remaja panti mampu memandang fisiknya sebagai sesuatu yang berharga patut disyukuri, dirawat. 3,1,17,25, 2,4,32 7 d. Remaja panti memandang penampilan dirinya sebagai salah satu hal penting. 18,29,16 3 2. Aspek Psikologis d. Remaja panti mampu mendeskripsikan perasaan tentang dirinya. 26,6,28, 5 4 e. Remaja panti mampu memberi label kualitas pribadinya. 30,8,20, 7,19,9, 33 7 3. Aspek Sosial c. Siswa memandang dirinya mampu berinteraksi dengan individu lain didalam kelompok. 10, 34,11 3 d. Remaja panti dapat menilai diri apakah diterimaditolak dalam lingkungan sekitar. 24, 21,30 3 f. Remaja panti menilai dirinya sebagai seorang yang mampu menghargai pendapat individu lain didalam kelompok. 14,39 2 4. Aspek Moral c. Remaja panti menilai dirinya sebagai seorang yang mampu membedakan hal baik dan buruk. 12,40, 13,15, 4 d. Remaja panti mampu menilai dirinya sebagai seorang yang mengerti mengenai sopan santun. 22, 23,35,36 4 Jumlah = 37

2. Reliabilitas Instrumen

Arikunto 2013 reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena alat tersebut sudah baik. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kendala instrumen. Pengujian reliabilitas instrumendihitung dengan menggunakan metode Alpha . Rumus Alpha menurut Riduwan 2006 adalah sebagai berikut: ] dan = varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 = varians skor skala Koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka 0 sampai dengan 1,00. Koefisian reliabilitas yang semakin mendekati 1,00 menandakan semakin reliabelnya instrumen yang digunakan. Untuk memperoleh hasil yang akurat peneliti menggunakan komputer program SPSS.16 yang menghasilkan angka r xx ’= 0,939. Dengan demikian alat ukur yang digunakan termasuk reliabel. Berikut tabel uji reliabilitas: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Konsep Diri Data perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini termasuk sangat tinggi Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .939 37 0,91-1,00. Kesimpulan sesuai dengan kriteria yang dikemukakan oleh Guilford Masidjo, 1995:209 seperti yang disajikan pada tabel. Tabel 3.8 Indeks Korelasi Reliabilitas Kriteria Guilford Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91-1,00 Sangat Tinggi 0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup 0,21-0,40 Rendah Negatif-0,20 Sangat Rendah Dalam tabel 3.6 dapat dijelaskan bahwa ada 37 item yang valid. Kemudian, setelah melakukan uji reliabilitas harga r hitung dikonsultasikan kepada r tabel. Berdasarkan perhitungan SPSS.16 diketahui bahwa nilai Alpha sebesar 0,939, lalu dibandingkan dengan r tabel, dengan n: 30. Pada distribusi nilai r tabel signifikansi 5 maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,444. Kesimpulannya alpha 0,939 r tabel 0,444 artinya item-item dalam alat tes tingkat konsep diri bisa dikatakan reliabel. Kemudian bila disimpulkan menggunakan teorinya Guilford, alatkuesioner ini memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.

F. Uji Normalitas

Menurut Nurgiyantoro dkk 2002:110 uji normalitas merupakan bagian dari syarat untuk bisa menganalisis data, dalam hal ini sebelum melakukan analisis data yang sesungguhnya. Data yang akan digunakan harus diuji terlebih dahulu kenormalan distribusinya. Tujuan dari dilakukannya uji normalitas yaitu untuk mengetahui apakah data yang digunakan memiliki distribusi normal. Kriteria keputusan dalam uji normalitas pada SPSS dalam nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika signifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov data yang diperoleh peneliti berdistribusi normal. Hasil uji normalitas divisualisasikan dalam tabel 3.8. Tabel 3.9 Tabel Uji Normalitas Kuesioner Tingkat Konsep Diri P D Dalam tabel 3.8 hasil uji normalitas menggunakanKolmogorov- Smirnovmenunjukan bahwa nilai signifikansi 0,200 0,05 dengan demikian sampel peneliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika ditinjau dari hasil normalitas Shapiro-Wilk menunjukan nilai signifikansi 0,142 0,05 hal ini pun berarti sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

G. Prosedur Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156