Saran KESIMPULAN DAN SARAN

C. Saran

Berikut ini merupakan saran yang dapat peneliti paparkan untuk semakin memaksimalkan konsep diri remaja panti. 1. Bagi BapakIbu Pengasuh Panti Bagi bapakibu pengasuh perlu memberikan perhatian lebih kepada remaja-remaja panti dalam membangun serta mengembangkan konsep diri remaja panti kearah yang positif. Oleh sebab itu sebagai pengasuh hendaknya mampu menjadi pengganti orang tua bagi remaja-remaja tersebut dan hendaknya mampu menjadi pengaruh yang baik terhadap remaja panti yang diasuhnya dengan cara menciptakan suasana yang menggembirakan dan mendidik. Selanjutnya, pemberian layanan bimbingan dengan pendekatan experiential learning menggunakan media mampu membantu untuk semakin meningkatkan konsep diri remaja panti. Sehingga perlu menyediakan jam bimbingan dengan metode-metode yang kreatif agar anak semakin termotivasi untuk terlibat aktif didalamnya. 2. Bagi Remaja Panti Siswa diharapkan mampu memilih contoh yang baikdalam kehidupannya, sehingga tidak akan terpengaruh oleh hal-hal buruk disekitarnya. Oleh karna itu, remaja panti diharapkan menjadi penerus bangsa yang mampu menjadikan dirinya sebagai pribadi yang berharga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Bagi Peneliti Lain Peneliti lain diharapkan bisa semakin mengembangkan penelitian terutama terkait dengan efektivitas layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning menggunakan media gambar untuk meningkatkan konsep diri remaja panti. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mencari informasipengetahuan sebanyak mungkin mengenai kesesuaian media dengan subjek yang dituju. 77 DAFTAR PUSTAKA Agustiani, Hendrianti. 2006. Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri P ada Remaja. Bandung: PT Refika Aditama. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifudin. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Azwar, Saifudin. 2011. Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Azwar, Saifudin. 2016. Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Burns, R.B. 1993. Konsep Diri Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta: Arcan. Depdiknas. 2004. Bimbingan dan Konseling. Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Gladding, Samuel T. 2010. The Creative Arts In Counseling. American Counseling Assosiation. Geldard, Kathryn Geldard, David. 2008. Konseling Anak-anak Panduan Praktis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. . 2016. Konseling Anak-anak Panduan Praktis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hartinah, Siti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT Refika Aditama. Hidayat., dkk. 2012. Penelitian Tindakan Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT INDEKS. Hurlock. E.B. 1989. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Hutagalung, Inge. 2007. Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT INDEKS. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Kemendikbud. 2014. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Karyanti 2015. Konseling Art dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Self Disclosure Mahasiswa. Anterior Journal, Vol 15 no 1, Desember 2015, 55- 61. Kolb, David.1984. Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and Development. New Jersey: Prentice Hall. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Nurgiyantoro, Burhan., dkk. 2009. Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nurihsan, Achmad Juntika. 2014. Bimbingan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama. Prayitno, H. Erman. 2004. Dasar-dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik Dan Nonparametrik dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media. Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: KENCANA. Sinaga, Juster Donal Artati, Kristina Betty. 2017. Experiential learning theory ELT-based classical guidance model to improve responsible character. Indonesian Journal of School Counseling2017, 21, 14- 32. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Supratiknya, A. 2014. Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: USD. Tim Familya. 2006. Konsep Diri Positif, Menentukan Prestasi Anak. Yogyakarta: Kanisius. Winkel, WS., Hastuti, Sri. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Wood, Julia. 2013. Komunikasi Interpersonal. Jakarta: Salemba Humanika. Yusuf, Syamsu Juntika, Nurihsan. 2010. Landasan Bimbingan Dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. http:hubsasia.ui.ac.idindex.phphubsasiaarticleviewFile3464162diakses pada 2 desember 2016. Http:kbbi.web.idpanti. Diunduh pada 1 desember 2016. Http:www.kemsos.go.idmodules.php?name=glosariumkesosletter=p. Diunduh pada 2 desember 2016. http:www.kemsos.go.idmodules.php?name=glosariumkesosletter=p. Diunduh pada 2 desember 2016. http:eprints.umk.ac.id4741HALAMAN_DEPAN.pdf. Diunduh pada tanggal 30 november 2016. http:www.gresnews.comberitasosial255165-penelantaran-anak-indonesia-44- juta-anak-miskin-4-1-juta-terlantar0. Diunduh pada 8 juni 2017. Hidayah, Rifah. 2014. Pengaruh Terapi Seni Terhadap Konsep Diri Anak. http:hubsasia.ui.ac.idindex.phphubsasiaarticleviewFile3464162 . Diunduh pada 2 desember 2016. 80 Lampiran 1 Kuesioner Konsep Diri ANGKET SISWA Disusun oleh: WindriatiEmban Pertiwi 131114002 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 81 Nama : : Jenis kelamin : Kelas : A. Petunjuk Pengisian Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berikan jawabanmu pada kolom alternatif jawaban dengan cara mencentang √ sesuai dengan dirimu yang sebenarnya. Keterangan: SS : Sangat Sesuai S : Sesuai TS : Tidak Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai

B. Pernyataan

NO PERNYATAAN SS S TS STS 1. Saya senang dengan bentuk hidung saya yang mancungpesek. 2. Saya malu dengan bentuk badan saya saat ini. 3. Meskipun banyak yang mengatakan saya tidak cantikganteng saya tetap merasa percaya diri. 4. Saya merasa tidak percaya diri dengan bentuk kaki saya. 5. Saya adalah orang yang mudah merasa senang dengan hal-hal kecil. 6. Saya adalah orang yang mudah marah ketika menghadapi situasi sulit. 7. Saya adalah orang yang sangat memperhatikan kebersihan diri 82 8. Saya adalah orang yang cuek melihat penderitaan orang lain. NO PERNYATAAN SS S TS STS 9. Saya adalah orang yang mudah berkonsentrasi dalam belajar. 10. Saya adalah orang yang pemalu ketika harus bergabung dalam kelompok karna saya bukan orang pintar. 11. Saya adalah orang yang senang bertukar pikiran dengan orang lain mengenai suatu hal. 12. Saya adalah orang yang mampu membedakan perbuatan baik dan buruk yang saya lakukan. 13. Saya adalah orang yang menjalankan aturan masyarakat ditempat saya tinggal. 14. Saya adalah orang yang kurang peduli dengan pendapat teman. 15. Saya adalah orang yang selalu berbuat sesuai perintah dalam kitab suci agama saya. 16. Saya malu jika menggunakan pakaian yang terlalu terbuka. 17. Saya tetap merasa menarik meskipun warna kulit saya hitam. 18. Saya baru akan merasa cantikganteng jika menggunakan pakaian yang harganya mahal. 19. Saya adalah orang yang peduli dengan kesedihan orang lain. 20. Saya adalah orang yang kurang peduli dengan hasil belajar nilai mata pelajaran yang saya dapatkan. 21. Saya adalah orang yang senang memiliki teman- teman yang sangat perhatian dengan saya. 22. Saya adalah orang yang cuek dengan perilaku

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 156