e. Multimedia
Multimedia merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit
atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri dari bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual.
3. Manfaat
Visual Art
Adapun manfaat penggunaan seni
visual art
yakni sebagai berikut a.
Seni
visual art
menekankan kesadaran dan membantu individu
mengekspresikan konflik rahasia.
b. Menggunakan seni visual, konseli dapat melambangkan perasaan
dengan cara yang unik, nyata, dan kuat. Seni
visual art
membantu orang dalam membayangkan situasi diri mereka sendiri dengan cara
yang konkret.
c. Seni visual membantu dalam mengungkap masalah seseorang yang
kadang-kadang sulit untuk dibicarakan, seperti kekerasan dalam
keluarga dan pelecehan seksual.
d. Kesesuaian penggunaan media gambar dan aktivitas sasaran. Menurut
Geldard, dkk 2016, sasaran yang dapat dicapai dalam penggunaan
media gambar menggambar yaitu:
1 Menguasai masalah dan peristiwa
2 Mendapatkan kekuatan untuk ekspresi fisik
3 Mendorong remaja untuk mengekspresikan emosi
4 Membangun konsep diri dan penghargaan diri
5 Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
6 Mengembangkan wawasan
4. Sifat Media
Vsual Art
menggambar dan aktivitasnya
Masing-masing media dan aktivitas memiliki keunikan dan sifat yang melekat. Sifat dan aktivitas media dijelaskan dibawah ini:
a.
Selalu terbuka dan luas
Aktivitas ini bersifat fleksibel dan dinamis dan sering mengandung elemen kinestetik. Misalnya, anak-anak dapat menggunakan imajinasi
mereka untuk membuat perubahan yang mereka sukai saat melakukan
perjalanan imajinatif.
b.
Familiar dan stabil
Hal ini menawarkan sesuatu yang sederhana, pengulangan, dan kadang interaksi yang biasa. Hal ini dapat memberikan rasa stabilitas dan
sesuatu yang dapat diduga.
c. Bersifat mendidik
Hal ini menawarkan kesempatan untuk belajar dan menerima serta menolak aturan. Sifatnya terstruktur, tidak membutuhkan
pemikiran yang rumit dan bersifat progresif sehingga membutuhkan pekerjaan yang memiliki tujuan. Misalnya, ketika menggunakan kertas
kerja, anak-anak membangun konten kertas kerja dalam pemikiran mereka.
5. Proses Konseling
Art
dengan Teknik Menggambar
Proses menciptakan gambar untuk mewakili pengalaman batin terinspirasi oleh Jung Karyanti, 2015, yang menarik, dicat, dan
dipahatrepresentasi dari mimpi dan pengalaman fantasi. Berdasarkan nilai psikologis ia secara pribadi ditemukan dari menjelajahi gambar, Jung
kemudian mendorong pasien untuk membuat gambar visual mereka pengalaman batin sendiri. Penggunaan gambar dalam konseling tidak
terbatas pada konselor yang terlatih dalam psikologi Jung. Konselor dengan berbagai teori orientasi dapat menyediakan konseli dengan
kesepakatan untuk membuat gambar untuk memfasilitasi pelepasan pengalaman emosional atau mungkin trauma.
France dan Alen Karyanti, 2015, menggunakan pendekatan Gestalt untuk menggambar dengan konseli remaja untuk membantu
meningkatkan kesadaran tentang perasaan dan mengintegrasikan kembali yang bertentangan dalam diri agar perasaan lebih sehat. pendekatan ini
terdiri dari empat langkah. Langkah pertama pemanasan, pada tahap ini konseli berbicara tentang kekawatiran tertentu atau dilema dan pikiran
konseli dan perasaan konseli tentang keprihatinan konseli. Langkah kedua pelaksanaan, pada tahap ini konseli diminta untuk membuat gambar untuk
mewakili kekawatiran. Langkah keempat berbagi, pada tahap ini setelah konseli membuat gambar kemudian berbagi apa yang telah konseli
simpulkan dengan konselor. Selanjutnya langkah dialog, pada tahap ini setelah konseling berbagi kesimpulan yang didapatnya kemudian konseli
berdialog dengan konselor. Konselor bisa mengajukan berbagai pertanyaan yang spesifik untuk membantu konseli mengeksplorasi
kemungkinan terkait dengan gambar.
F. Penelitian yang Relevan