tersebut dikarenakan kurang adanya perasaan tidak berharga dan tidak mampu. Sehingga akan menghambat perkembangan seseorang terutama
perkembangan pribadi secara utuh. Fitts Agustiani, 2006 mengatakan bahwa konsep diri
berpengaruh kuat terhadap tingkah laku seseorang. Dengan mengetahui konsep diri seseorang, kita akan lebih mudah meramalkan dan
memahami tingkah laku orang tersebut. pada umumnya tingkah laku seseorang berkaitan dengan gagasan-gagasan tentang dirinya sendiri.
jika seseorang mempersepsi diri sebagai orang yang inferior dibandingkan orang lain, walaupun itu belum tentu benar, biasanya
tingkah laku yang ia tampilkan akan berhubungan dengan kekurangan yang dipersepsinya secara subjektif.
C. Hakikat Layanan Bimbingan klasikal
1. Pengertian Bimbingan Klasikal
Dalam membantu mengoptimalkan perkembangan pribadi peserta didik ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru Bimbingan dan
Konseling. Salah satunya yaitu dengan memberikan layanan bimbingan klasikal.
Nurihsan 2011:23 menjelaskan bahwa bimbingan klasikal
merupakan pemberian bantuan kepada individu yang dilaksanakan dalam jumlah yang besar. Sedangkan menurut permendikbud nomor 111 tahun
2014 bimbingan klasikal merupakan layanan yang dilakukan dengan tatap muka secara rutin, dilakukan dengan
setting
kelas, dan diberikan kepada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
setiap siswa. Bidang bimbingan yang diberikan yakni pribadi, sosial, belajar dan karir Kemendikbud, 2014.
Winkel dan Hastuti 2004 mengatakan bahwa bimbingan klasikal merupakan istilah yang digunakan dalam institut pendidikan yang merujuk
pada sejumlah siswa yang dikumpulkan untuk melakukan kegiatan bimbingan. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa bimbingan
klasikal adalah
kegiatan bimbingan
secara langsungtatap muka antara guru BK dan siswa yang membahas topik-
topik mengenai bidang pribadi, sosial, belajar dan karir, yang dilakukan dalam jumlah siswa banyak.
2. Manfaat Bimbingan Klasikal
Manfaat bimbingan klasikal menurut Depdiknas 2004 yaitu sebagai berikut:
a. Siswa semakin memahami dirinya sendiri seperti bakat, minat, potensi,
kebiasaan, sikap, dan sebagainya. b.
Siswa semakin bersikap baik dan berhasil dalam proses bersosialisasi. c.
Siswa semakin tertarik, termotivasi, dan berminat untuk belajar, lebih giat agar mendapat hasil belajar yang baik.
d. Siswa semakin mampu menyelesaikan permasalahannya dan mampu
mengambil keputusannya sendiri dalam hidupnya, serta mampu membuat perencanaan kegiatan yang berguna dalam hidupnya.
e. Siswa semakin mampu mengembangkan nilai-nilai dan sikap secara
menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan dirinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Siswa semakin mampu memahami dan menerima dirinya sendiri.
3. Tahapan Layanan Bimbingan Klasikal