63
3.4.1 Instrumen Tes
Bentuk instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis karangan narasi. Tes ini digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa
dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan gambar seri. Alat tes tertulis karangan narasi berupa lembar tugas yang berisi perintah kepada siswa untuk
menulis karangan narasi dengan panjang karangan minimal satu paragraf. Waktu yang digunakan untuk menulis karangan narasi adalah 35 menit. Nilai akhir
menulis karangan narasi adalah jumlah bobot skor dari masing-masing aspek yang dinilai dalam mengarang.
Tabel 2 Bobot Penilaian
No. Aspek Penilaian Bobot
Nilai
1. 2.
3. 4.
5. Kelengkapan unsur-unsur karangan narasi
Penyajian isi karangan Organisasi isi karangan
Bahasa Mekanik
5 5
5 5
5
Jumlah 25
Aspek-aspek yang dinilai dengan rentangan skor dan kategori penilaian dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
Tabel 3 Kriteria Penilaian Menulis Karangan Narasi
No. Aspek Skor Kriteria
Kategori
1. Kelengkapan unsur-unsur
karangan narasi tema,
alur, penokohan,
4 Kelima unsur telah terpenuhi
Sangat baik 3
Keempat unsur telah terpenuhi Baik
2 Hanya tiga unsur yang terpenuhi
Sedang
64
latar setting, dan sudut
pandang 1
Hanya dua unsur yang terpenuhi Kurang
2. Penyajian isi karangan
keterpahaman tentang
subjek, fakta data rincian
pendukung, pengembanga
n gagasan pikiran yang
cermat, dan sesuai dengan
topik karangan
4 Terpahami, banyak fakta
pendukung, pengembangan pikiran gagasan yang cermat,
sesuai dengan topik karangan Sangat baik
3 Banyak mengetahui subjek,
pengembangan memadai, pengembangan gagasan terbatas,
pada umumnya sesuai dengan topik namun kurang rinci
Baik
2 Pengetahuan mengenai subjek
terbatas, sedikit data pendukung, pengembangan topik kurang
memadai Sedang
1 Tidak menunjukkan pengetahuan
tentang subjek topik, tidak ada data pendukung, tidak berkaitan,
tidak cukup untuk dievaluasi Kurang
3. Organisasi isi karangan
kelancaran pengungkapan
, ide dibatasi dan didukung
secara jelas, ringkas,
susunannya baik, urutan
logis, dan padu
kohesif 4
Pengungkapan lancar, ide dibatasi dan didukung secara jelas,
ringkas, tersusun baik, urutan logis, padu
Sangat baik
3 Terkadang berombak, susunan
longgar tetapi ide dasar tetap menonjol, pendukung terbatas,
logis tetapi urutannya tidak sempurna
Baik
2 Tidak lancar, gagasan
membingungkan atau tidak berhubungan, kurang urutan dan
pengembangan logis Sedang
1 Tidak mengkomunikasikan apa-
apa, tanpa organisasi, atau tidak cukup untuk dievaluasi
Kurang 4. Bahasa
keakuratan, pemililhan dan
penggunaan bahasa secara
efektif 4
Akurat, penggunaan dan pemilihan bahasa efektif.
Sangat baik
3 Cukup memadai, terkadang
penggunaan dan pemilihan bahasa keliru tetapi tidak mengaburkan
arti Baik
65
2 Penggunaan atau pemilihan
bahasa sering keliru, arti membingungkan atau kabur
Sedang 1
Mirip terjemahan kaku, hanya sedikit sekali mengetahui bahasa,
tidak cukup untuk dievaluasi Kurang
5. Mekanik ejaan, tanda
baca, dan tulisan tangan
4 Menunjukkan penguasaan EYD,
jumlah kesalahan kurang dari 5, tulisan tangan bagus, jelas
terbaca, dan bersih tidak ada coretan
Sangat baik
3 Terkadang keliru dalam
menerapkan EYD namun arti tidak kabur, jumlah kesalahan
antara 5-10, tulisan tangan cukup bagus, cukup jelas terbaca, dan
cukup bersih ada coretan antara 1-5
Baik
2 Kerap keliru dalam menerapkan
EYD, jumlah kesalahan antara 11- 15, tulisan tangan kurang bagus,
kurang jelas terbaca, dan kurang bersih ada coretan antara 6-10
Sedang
1 Tidak menguasai EYD, jumlah
kesalahan lebih dari 15, tulisan tangan tidak bagus, tidak terbaca,
dan tidak bersih ada coretan lebih dari 10, tidak cukup untuk
dievaluasi Kurang
Dari skor yang diperoleh diubah dalam bentuk nilai dengan rumus sebagai berikut.
66
Tabel 4 Kategori Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Narasi
No. Kategori Skor
1. Sangat Baik
85-100 2. Baik
75-84 3. Cukup
60-74 4. Kurang
0-59 Melalui pedoman penilaian tersebut, peneliti dapat mengetahui hasil tes
menulis karangan narasi siswa. Tes dilakukan dua kali dalam setiap siklus, yaitu dilaksanakan pada akhir siklus I dan dalam tindakan pada siklus II. Jika siklus I
hasil tesnya masih kurang atau belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan, maka diadakan tes dalam tindakan pada siklus II. Siswa dikatakan mencapai
kategori sangat baik jika memperoleh nilai antara 85-100, kategori baik dengan nilai 75-84, kategori cukup dengan nilai antara 60-74, dan kategori kurang dengan
nilai antara 0-59.
3.4.2 Instrumen Nontes