29
Berdasarkan uraian di atas stuktur narasi adalah komponen-komponen yang membentuknya, seperi alur plot, perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandang.
2.2.2.4 Jenis Karangan Narasi
Berdasarkan tujuannya, narasi dapat dibedakan atas narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca
untuk mengetahui apa yang dikisahkan. Sedangkan, tujuan narasi sugestif adalah untuk memberi makna atas peristiwa atau kejadian itu sebagai pengalaman Keraf,
2003: 136. Narasi ekspositoris bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk
mengetahui apa yang dikisahkan. Sebagai sebuah bentuk narasi, narasi ekspositoris mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian-rangkaian perbuatan kepada para
pembaca. Runtutan kejadian yang disajikan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi untuk memperluas pengetahuan dan pengertian pembaca. Narasi
ekspositoris dapat bersifat khas atau khusus dan dapat pula bersifat generalisasi. Narasi ekspositoris yang bersifat khas atau khusus adalah narasi yang berusaha
menceritakan suatu peristiwa yang khas, yang hanya terjadi satu kali. Misalnya peristiwa seseorang yang mengarungi samudra luas. Sedangkan narasi ekspositoris
yang bersifat generalisasi adalah narasi yang menyampaikan suatu proses yang umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dan dapat pula dilakukan secara berulang-
ulang. Misalnya suatu wacana naratif yang menceritakan bagaimana seseorang menyiapkan nasi goreng, bagaimana membuat roti, dan sebagainya Keraf, 2003:
137.
30
Seperti halnya narasi ekspositoris, narasi sugestif juga pada awalnya bertalian dengan tindakan atau perbuatan yang dirangkaikan dalam suatu kejadian atau
peristiwa. Sedangkan tujuan narasi sugestif adalah untuk memberi makna atas peristiwa atau kejadian itu sebagai pengalaman. Karena sasarannya adalah makna
peristiwa atau kejadian, maka narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal imajinasi Keraf, 2003; 137.
Sebuah novel, roman, dan cerpen sudah mengandung semua ciri narasi sugestif, walaupun barangkali penalaran masih tetap memegang peranan yang
penting Keraf, 2003: 139.
Tabel 1 Perbedaan Pokok Antara Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif
No. Perbedaan Narasi Ekspositoris
Narasi Sugestif
1. Memperluas pengetahuan
Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat
2. Menyampaikan informasi
mengenai suatu kejadian Menimbulkan daya khayal
3. Didasarkan pada penalaran untuk mencapai kesepakatan
rasional Penalaran hanya berfungsi sebagai
alat untuk menyampaikan makna, sehingga kalau perlu penalaran dapat
dilanggar
4. Bahasannya lebih condong ke bahasa informatif dengan titik
berat pada penggunaan kata-kata denotatif
Bahasannya lebih condong ke bahasa figuratif dengan menitik-beratkan
penggunaan kata-kata konotatif
Keraf 2003: 141 juga mengungkapkan bahwa berdasarkan bentuknya, narasi dapat dibedakan atas narasi fiktif dan narasi nonfiktif narasi ilmiah. Contoh
narasi fiktif adalah roman, novel, cerpen, dan dongeng. Sedangkan contoh narasi nonfiktif narasi ilmiah adalah sejarah, biografi, dan autobiografi. Berdasarkan
31
contohnya, narasi fiktif sama dengan narasi sugestif. Sedangkan narasi non fiktif ilmiah sama dengan narasi ekspositoris.
Di dalam karangan fiksi terdapat beberapa unsur yang perlu diperhatikan bagi penulis karangan fiksi. Unsur-unsur yang dimaksud adalah tema, alur, penokohan,
setting, dan point of view pandangan pengarang terhadap jalan cerita Djuhaeri, 2005: 64.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis karangan narasi ada dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Berdasarkan bentuknya, ada narasi fiktif
dan ada narasi nonfiktif narasi ilmiah. Berdasarkan contohnya, narasi fiktif sama dengan narasi sugestif. Sedangkan narasi nonfiktif ilmiah sama dengan narasi
ekspositoris. Sedangkan jenis narasi yang akan menjadi fokus penelitian adalah narasi sugestif atau narasi fiktif karena sesuai dengan topik yang akan dipakai pada
saat pembelajaran yaitu menulis karangan narasi melalui penerapan metode picture and picture dengan menggunakan media gambar seri untuk mengetahui apa yang
dikisahkan dengan memperhatikan unsur-unsur karangan narasi sugestif atau narasi fiktif yaitu tema, alur, penokohan, setting, dan point of view pandangan pengarang
terhadap jalan cerita.
2.2.2.5 Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi