19
terpimpin dengan media komik tanpa teks, sedangkan penulis menerapkan metode picture and picture dengan menggunakan media gambar seri.
Berdasarkan kajian pustaka tersebut, dapat diketahui bahwa kajian mengenai keterampilan menulis karangan narasi dengan berbagai pendekatan, metode, teknik,
dan media telah banyak dilakukan. Penelitian mengenai peningkatan keterampilan menulis karangan narasi melalui penerapan metode picture and picture dengan
menggunakan media gambar seri bersifat melanjutkan penelitian-penelitian yang sudah ada. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi hasil dari
penelitian sebelumnya serta dapat menjadi pijakan bagi penelitian selanjutnya. Kemudian penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis karangan
narasi dengan menggunakan metode picture and picture melalui media gambar seri sengaja dipilih karena metode dan media ini merupakan konsep belajar yang dapat
mengembangkan kompetensi siswa yaitu kemampuan menggunakan bahasa yang dipelajarinya untuk berkomunikasi dalam berbagai bentuk situasi dan konteks.
2.2 Landasan Teoretis
Teori-teori yang digunakan dalam landasan teoritis ini mencakup keterampilan menulis, karangan narasi, metode picture and picture, media gambar
seri sebagai alat bantu pengajaran menulis dan pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode picture and picture melalui media gambar seri.
2.2.1 Keterampilan Menulis
Teori-teori yang digunakan dalam keterampilan menulis ini mencakup hakikat menulis, tujuan menulis, ciri-ciri tulisan yang baik, dan manfaat menulis.
2.2.1.1 Hakikat Menulis
20
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan
secara ilmiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih Wagiran Doyin, 2002:2.
Menulis pada hakekatnya menyampaikan ide atau gagasan dan pesan dengan menggunakan lambang grafis tulisan seperti halnya pada pembelajaran membaca,
pembelajaran menulis di SD juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu menulis permulaaan di kelas rendah dan menulis lanjutan di kelas tinggi. Gagasan atau pesan
yang akan disampaikan bergantung pada perkembangan dan tingkat pengetahuan atau daya nalar siswa Mulyati, 1999: 2.44.
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang, sehingga orang-orang
lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dari gambaran grafik itu. Menulis merupakan representasi bagian dari
kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa Lado dalam Tarigan 1982: 21. Keterampilan menulis sangat diperlukan oleh siswa untuk menyelesaikan
tugas dan kewajiban yang bersifat tertulis. Hal ini perlu diwujudkan dengan pembelajaran bahasa yaitu, pembelajaran mengenai semua aspek kebahasaan dan
kegiatan berbahasa yang bertujuan agar siswa terampil berbahasa. Kebutuhan yang termasuk di dalamnya adalah ketatabahasaan, perbendaharaan bahasa dengan segala
ragamnya, dan menulis. Dari teori hakikat menulis di atas maka dapat diketahui bahwa keterampilan
menulis adalah kemampuan seseorang dalam melahirkan pikiran, perasaan, dan
21
kehendak kepada pembaca dengan kalimat yang efektif dan bermakna sehingga dimengerti oleh pembaca. Keterampilan menulis sangat diperlukan siswa untuk
memenuhi tugas-tugasnya sebagai seorang pelajar. Oleh karena itu, perlu upaya untuk melatih dan meningkatkan keterampilan menulis pada siswa. Keterampilan
menulis memerlukan latihan yang konsisten agar tulisan yang dihasilkan semakin berkualitas. Kemampuan menulis yang baik dan berkualitas berbanding lurus
terhadap keberhasilan siswa di sekolah.
2.2.1.2 Tujuan Menulis