31
contohnya, narasi fiktif sama dengan narasi sugestif. Sedangkan narasi non fiktif ilmiah sama dengan narasi ekspositoris.
Di dalam karangan fiksi terdapat beberapa unsur yang perlu diperhatikan bagi penulis karangan fiksi. Unsur-unsur yang dimaksud adalah tema, alur, penokohan,
setting, dan point of view pandangan pengarang terhadap jalan cerita Djuhaeri, 2005: 64.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis karangan narasi ada dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Berdasarkan bentuknya, ada narasi fiktif
dan ada narasi nonfiktif narasi ilmiah. Berdasarkan contohnya, narasi fiktif sama dengan narasi sugestif. Sedangkan narasi nonfiktif ilmiah sama dengan narasi
ekspositoris. Sedangkan jenis narasi yang akan menjadi fokus penelitian adalah narasi sugestif atau narasi fiktif karena sesuai dengan topik yang akan dipakai pada
saat pembelajaran yaitu menulis karangan narasi melalui penerapan metode picture and picture dengan menggunakan media gambar seri untuk mengetahui apa yang
dikisahkan dengan memperhatikan unsur-unsur karangan narasi sugestif atau narasi fiktif yaitu tema, alur, penokohan, setting, dan point of view pandangan pengarang
terhadap jalan cerita.
2.2.2.5 Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi
Nababan 1993: 183 mengungkapkan dari sudut pandangan guru, mengajar mengarang harus melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1 mencari topik yang
sesuai dengan tingkatan kebahasaan pelajar dengan ruang lingkup ranah kehidupannya; 2 menentukan tujuan, mengapa penulis pelajar mengarang tulisan
itu; 3 menentukan kepada siapa karangan itu tertuju; 4 membuat rencana
32
penulisan outline; dan 5 mewujudkan karangan di atas kertas. Mula-mula konsep dasar, kemudian, sesudah direvisi dan disunting, ditulis rapi pada kertas karangan.
Mulyati 1999: 2.50 menyebutkan langkah-langkah menulis karangan, yaitu: 1 menyusun kalimat; 2 memperkenalkan karangan; 3 meniru model; 4
menyusun paragraf; 5 menceritakan kembali; dan 6 membuat karangan mengarang.
Sedangkan Djuhaeri 2005: 57 mengungkapkan langkah-langkah membuat karangan secara umum. Langkah-langkah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1 Menentukan atau Memilih TemaTopik Karangan
Langkah paling awal di dalam membuat suatu karangan adalah menentukan atau memilih tema atau topik karangan. Tema diartikan pokok pikiran, sedangkan
topik adalah pokok pembicaraan. Dalam hal ini tidak akan dibedakan keduanya. 2
Menentukan Tujuan Penulisan Langkah berikutnya adalah menentukan tujuan penulisan. Kegiatan ini
penting karena akan memberikan warna suatu karangan dan memberikan arah suatu karangan. Tujuan penulisan biasanya berkaitan erat dengan jenis karangan yang akan
kita tulis. Tujuan yang dimaksud misalnya: a menjelaskan sesuatu kepada pembaca sehingga pembaca mengetahuinya; b meyakinkan pembaca bahwa
sesuatu itu begitu sehingga pembaca paham dan meyakininya; dan c mempengaruhi pembaca dalam pendirian atau pendapatnya terhadap sesuatu hal.
3 Menyusun Kerangka Karangan
Langkah ketiga adalah menyusun kerangka karangan atau outline garis besar. Langkah-langkah yang dapat ditempuh pada saat menyusun kerangka
33
karangan adalah: a menuliskan semua ide yang berhubungan dengan tema karangan yang akan ditulis; b menyeleksi berulangkali terhadap ide yang tidak penting,
mengurutkan ide-ide yang telah terkumpul, memeriksa ulang apakah masih terdapat ide yang tidak sesuai atau terdapat ide yang belum dimasukkan serta memeriksa
kembali urutan semua ide. 4
Mengumpulkan Bahan Tulisan Langkah berikutnya adalah mengumpulkan bahan-bahan yang akan dijadikan
data untuk memperkaya penulisan. Tulisan yang dipersiapkan terlebih dahulu akan lebih baik dibandingkan dengan tulisan yang bertolak dari pengetahuan sendiri.
5 Mengembangkan Kerangka Karangan
Langkah terakhir di dalam membuat karangan adalah mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan. Pada langkah atau kegiatan inilah
bagian utama membuat sebuah karangan, yaitu merangkai kalimat demi kalimat dengan bertolak dari kerangka karangan menjadi sebuah karangan atau wacana.
Menurut Semi dalam Mas’udah, 2010: 38 langkah-langkah menulis narasi yaitu: 1 tulislah jaringan peristiwa dalam urutan dan kaitan yang jelas; 2 selipkan dialog
jika mungkin dan jika perlu; 3 pilih detail cerita secara teliti; dan 4 tetapkan pusat pengisahan secara tegas.
Nuraeni 1992 dalam alifah, 2009: 26 mengatakan bahwa langkah-langkah menulis narasi meliputi: 1 menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis; 2
menetapkan atau memilih tema dan menyusun topik-topik atau pokok-pokok pikiran yang sesuai dengan tujuan; 3 mengelompokkan pokok-pokok pikiran menjadi tiga
bagian, yaitu untuk bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir; 4
34
mengembangkan tiap-tiap bagian, yakni bagian awal penulis menuturkan pokok- pokok pikiran yang membawa dan menarik pembaca ke dalam narasi, pada bagian
tengah penulis menuturkan informasi yang berkenaan dengan titik konflik itu terjadi. Bagian ini, konflik didramatisasi sebagai informasi bagi pembaca untuk dapat
memahami narasi. Bagian akhir adalah sebagai pembayangan yang akan terjadi atau sebagai bagian penjelasan konflik tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik simpulan langkah- langkah menulis karangan narasi yaitu: 1 menentukan tema topik karangan; 2
menentukan tujuan penulisan; 3 meniru model; 4 membuat kerangka karangan; 5 mengumpulkan bahan; 6 menulis jaringan peristiwa dalam urutan dan kaitan
yang jelas; 7 susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang; 8 mengembangkan kerangka karangan; 9 merevisi dan menyunting; dan 10 menulis
karangan dengan rapi di atas kertas.
2.2.2.6 Penilaian Menulis Karangan Narasi