18
rancangan yang tercantum dalam kurikulum tertulis, dan tahap penilaian kurikulum meliputi kegiatan pcnilaian terhadap pelaksanaan dan hasil-hasil
pelaksanaan kurikulum.
7. Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Kimia
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 terdapat 3 aspek, yaitu aspek perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran kimia.
a. Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk
memiliki pengalaman belajar. Dengan kata lain pembelajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Jones at. al
dalam Mulyani Sumantri, 1988: 95 Dalam konteks pembelajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses
penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu
yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Abdul Majid 2011: 18 penyusunan program pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut dalam kurikulum.
Penyusunan program pembelajaran sebagai sebuah proses, disiplin ilmu pengetahuan, realitas, sistem dan teknologi pembelajaran bertujuan agar
pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Hidayat dalam
19
Abdul Majid 1990: 11 mengemukakan bahwa perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran antara lain:
1 Memahami kurikulum.
2 Menguasai bahan ajar.
3 Menyusun program pengajaran.
4 Melaksanakan program pengajaran.
5 Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan. Pada Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan
kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana pembelajaran
yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: 1 data sekolah, mata pelajaran, dan
kelassemester; 2 materi pokok; 3 alokasi waktu; 4 tujuan pelajaran, KD, dan indikator pencapaian kompetensi; 5 materi pelajaran; 6 metode pembelajaran;
7 media, alat dan sumber belajar; 8 langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan 9 penilaian.
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar guru kelas di SD dan untuk guru
mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMPMTs, SMAMA, dan SMKMAK. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau
20
awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat
dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok. Komponen dan sistematika RPP paling sedikit memuat: i tujuan
pembelajaran, ii materi pembelajaran, iii metode pembelajaran, iv sumber belajar, dan v penilaian. Komponen-komponen tersebut secara operasional
diwujudkan dalam bentuk format yang mengikuti Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 seperti pada Lampiran 3.
b. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian
proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Pada Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 Pedoman Umum Pembelajaran menjelaskan bahwa tahap kedua
dalam standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1 Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
21
a menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran. b
memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh
dan perbandingan lokal, nasional, dan internasional. c
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
d menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
e menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2 Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang
berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi peserta didik agar dapat melakukan pengamatan terhadap
pemodelandemonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan latihan lanjutan
kepada peserta didik.
22
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,
menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang dieksplorasi,
misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan, museum, dan sebagai- nya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu dan terlatih dilanjutkan
dengan menerapkannya. Berikutnya adalah contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar learning event.
a Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,
menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan melihat,
membaca, mendengar hal yang penting dari suatu benda atau objek. b
Menanya Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, ataupun
hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.
23
Situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat
di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri, dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan bertanya
dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan tersebut menjadi
dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal
sampai sumber yang beragam. c
Mengumpulkan informasi Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang
lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.
d Mengasosiasikan
Informasi yang telah dikumpulkan selanjutnya menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya, yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu
informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Kegiatan
tersebut merupakan kemampuan dalam mengasosiasikan berbagai informasi menjadi sesuatu yang bermakna bagi peserta didik.
24
e Mengomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan
pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
3 Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik danatau sendiri membuat rangkumansimpulan pelajaran, melakukan penilaian
danatau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
c. Penilaian Pembelajaran
Dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar oleh
pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
25
Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik authentic assesment. Penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang
menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada
situasi yang sesungguhnya. Secara paradigmatik penilaian autentik memerlukan perwujudan pembelajaran autentik authentic instruction dan belajar autentik
authentic learning. Hal ini diyakini bahwa penilaian autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistik dan valid.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan teknik dan instrumen yang digunakan untuk
penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. 1
Penilaian kompetensi sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat” peer evaluation oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
a Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinam-
bungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati. b
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
26
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
c Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik.
d Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
2 Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
a Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
b Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
c Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah danatau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. 3
Penilaian Kompetensi Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang dilengkapi rubrik.
27
a Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. b
Projek adalah tugas-tugas belajar learning tasks yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu. c
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, danatau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat
berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan: 1
substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; 2
konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan
3 penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik. Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan
dalam bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen
dengan huruf A sampai dengan D sebagaimana tertera pada Tabel 1 berikut.
28
Tabel 1. Ketuntasan Belajar Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan
Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan
Rentang Angka Huruf
3,85 – 4,00
A 3,51
– 3,84 A-
3,18 – 3,50
B+ 2,85
– 3,17 B
2,51 – 2,84
B- 2,18
– 2,50 C+
1,85 – 2,17
C 1,51
– 1,84 C-
1,18 – 1,50
D+ 1,00
– 1,17 D
Ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67
untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67.
8. Mata Pelajaran Kimia SMA Kelas XI