150
6. Hasil Observasi Penilaian Pembelajaran Kimia
No. Komponen
Indikator Skor Responden
S1 S2
S3 A.
Penilaian oleh Guru 1.
Penilaian Sikap
a.
Terlaksananya penilaian sikap selama
proses pembelajaran
dengan teknik observasi dan jurnal catatan khusus peserta
didik. 2
1 4
b.
Instrumen penilaian sikap yang digunakan sesuai dengan kaidah
Kurikulum 2013. 4
3 4
c.
Terdokumentasikannya hasil
penilaian kompetensi sikap secara tertib dan lengkap.
2 1
3
2. Penilaian
Pengetahuan
a.
Terlaksananya penilaian
pengetahuan dengan tes lisan, tes tulis, dan penugasan.
4 3
4
b.
Instrumen penilaian
yang digunakan sesuai dengan kaidah
Kurikulum 2013. 4
3 4
c.
Tersedia rubrik penilaian untuk masing-masing instrumen.
4 3
3
d.
Terdokumentasikannya hasil
penilaian penguasaan
pengetahuan secara tertib dan lengkap
. 4
2 4
3. Penilaian
Keterampilan a.
Terlaksananya penilaian
keterampilan dengan
praktik, 1
1 4
151
No. Komponen
Indikator Skor Responden
S1 S2
S3
projek, atau portofolio. b.
Instrumen penilaian
yang digunakan sesuai dengan kaidah
Kurikulum 2013. 1
3 4
c. Tersedia rubrik penilaian untuk
masing-masing instrumen. 1
2 1
d. Terdokumentasikannya
hasil penilaian
keterampilan secara
tertib dan lengkap. 1
1 4
B. Penilaian
oleh Siswa a.
Dilaksanakannya penilaian
melalui penilaian
diri dan
penilaian antar teman. 1
1 1
b. Instrumen
penilaian yang
digunakan sesuai dengan kaidah Kurikulum 2013.
1 1
1
c. Terdokumentasikannya
hasil penilaian oleh siswa secara tertib
dan lengkap. 1
1 1
7. Hasil Wawancara
No Pertanyaan
Kode Responden
Jawaban
1. Apakah yang
Bapak Ibu ketahui tentang
pembelajaran SI
Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik student
center, artinya
yang lebih
banyak beraktivitas adalah peserta didik dengan
152
pada Kurikulum 2013?
menggunakan langkah-langkah ilmiah yang terdiri
dari mengamati,
menanya, mengumpulkan
informasi, mengolah
informasi, dan mengkomunikasikan. Hal itu membuat guru lebih baik, tetapi dari
efektivitas waktu sangat kurang. S2
Kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya, karena
hampir tidak ada perubahan untuk mata pelajaran Kimia. Pendekatan saintifik sudah
diterapkan dalam kurikulum sebelumnya hanya berbeda namanya yaitu PKG, yaitu
melatih bagaimana guru tidak menerangkan suatu materi secara langsung kepada peserta
didik. S3
Pembelajaran pada
Kurikulum 2013
menggunakan pendekatan saintifik yang terdiri dari 5 kegiatan yaitu mengamati,
menanya, mengumpulkan
informasi, mengolah
informasi, dan
mengkomunikasikan. Pada pembelajaran ini dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
2. Apakah
BapakIbu sudah pernah mengikuti
sosialisasi atau pelatihan tentang
kurikulum 2013? SI
Sudah mengikuti sosialisasi selama 4 hari di Jakarta yaitu Bimbingan Teknis Kemampuan
Profesional Guru Kimia SMA, diklat di Kaliurang, dan pelatihan Kurikulum 2013
melalui MGMP. S2
Sudah mengikuti sosialisasi selama 4 hari di Jakarta yaitu Bimbingan Teknis Kemampuan
Profesional Guru Kimia SMA dan pelatihan
153
di MGMP. S3
Sudah mengikuti sosialisasi dan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 dari Lembaga
Penjamin Mutu Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta selama 5 hari di Yogyakarta.
3. Apakah
BapakIbu dalam melaksanakan
Kurikulum 2013 pada mata
pelajaran kimia mengalami
kesulitan, baik dari aspek
perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran,
maupun penilaian pembelajaran?
SI
Aspek Perencanaan:
Belum tersedianya buku dari pemerintah. Kesulitan yang lain yaitu pembuatan LKS
kadang masih
belum sesuai
dengan Kurikulum 2013, karena keterbatasan waktu
dan materi kelas XI masih belum 100 bisa menggunakan Kurikulum 2013 ditinjau dari
taraf kemampuan peserta didik yang berbeda- beda. Belum sesuai dalam merencanakan
pembelajaran yang kontekstual.
Aspek Pelaksanaan:
Terkadang masih
kesulitan dalam
menyampaikan apersepsi kepada peserta didik.
Materi untuk kelas XI lebih sulit untuk menggunakan Kurikulum 2013 karena materi
kelas XI lebih sulit dipahami oleh peserta didik dan sangat keterbatasan waktu, karena
ditambah dengan praktikum membuat peserta didik kelelahan.
Penggunaan metode pembelajaran kadang kurang efektif karena materi untuk kelas XI
banyak perhitungannya, sehingga peserta didik masih mengalami kesulitan jika disuruh
menurunkan rumus
sendiri. Ketika
154
menggunakan metode diskusi, peserta didik masih banyak yang tidak aktif dalam
mempresentasikan hasil diskusinya. Peserta didik hanya memperhatikan atau mempelajari
materi kelompoknya sendiri, artinya tidak memperhatikan hasil diskusi dari kelompok
lain. Hal itu membuat guru harus lebih aktif dan kreatif agar peserta didik dapat
memahami materi pembelajaran dengan baik.
Aspek Penilaian:
Terlalu banyak instrumen penilaian. Untuk tes lisan hanya dapat dilakukan oleh beberapa
anak karena keterbatasan waktu, hal itu membuat kurangnya dokumentasi penilaian
terutama pada penilaian sikap. S2
Aspek Perencanaan:
Tidak ada persiapan khusus karena sekolah ini dijadikan sebagai sampel sekolah yang
menggunakan Kurikulum 2013 untuk wilayah Yogyakarta, sehingga masih kesulitan dalam
merencanakan pembelajaran
yang konstektual. Belum banyak buku-buku yang
menggunakan Kurikulum 2013, karena masih banyak sekolah yang belum memakai
Kurikulum 2013, sehingga masih memakai buku yang lama. Tidak ada perubahan materi
yang signifikan. Hal itu membuat kesulitan dalam membuat materi ajar yang akan
disampaikan kepada peserta didik saat pembelajaran.
Aspek Pelaksanaan:
155
Masih kesulitan
dalam penyampaian
apersepsi dan motivasi yang sesuai kepada peserta didik. Kesulitan yang lain yaitu
penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Aspek Penilaian:
Penilaian dalam Kurikulum 2013 terlalu banyak, tetapi tidak begitu detail lain halnya
dengan penilaian
pengetahuan, untuk
penilaian sikap tidak bisa dinilai secara objektif.
S3
Aspek Perencanaan:
Masih kesulitan
dalam merencanakan
pembelajaran yang kontekstual, dan belum banyak buku yang sudah menggunakan
Kurikulum 2013. Kesulitan yang lain yaitu membuat pedoman penskoran dan kunci
jawaban pada LKS.
Aspek Pelaksanaan:
Masih kesulitan
dalam menyampaikan
apersepsi kepada peserta didik, sehingga guru dituntut untuk lebih aktif dan kreatif.
Dalam penyampaian hasil diskusi praktikum, peserta
didik masih
kesulitan dalam
menemukan konsep, dan masih banyak peserta
didik yang
tidak saling
memperhatikan hasil diskusi kelompok lain.
Aspek Penilaian: Instrumen penilaian dalam Kurikulum 2013
terlalu banyak, sulit untuk menilai kompetensi sikap peserta didik. Penilaian antarteman
156
tidak berjalan dengan baik karena mereka masih belum objektif dalam menilai.
4 Apa yang
BapakIbu harapkan kepada
pemerintah terkait dengan
Kurikulum 2013? SI
Pemerintah perlu
meyesuaikan dengan
lapangan atau sistem pembelajaran di sekolah, karena penerapan di lapangan itu lebih sulit
dibandingkan dengan
teori yang
ada. Seharusnya ada perwakilan guru dalam
merumuskan kurikulum, karena guru lebih paham dengan kondisi yang ada di lapangan.
Kurikulum juga harus disesuaikan dengan input peserta didik dan terkadang terkendala
dengan sarana, karena tidak semua sekolah mempunyai sarana yang memadai.
S2 Kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dengan
kurikulum yang lain, hanya menghabiskan uang negara dan mempunyai manfaat yang
sedikit. Lebih baik pemerintah menggunakan uang negara untuk penataran guru-guru.
S3 Terlalu
banyak administrasi
terutama pembuatan RPP yang memuat instrumen
penilaian terlalu banyak, sehingga kurang efektif dalam menggunakan waktu kegiatan
belajar mengajar.
Pemerintah perlu
menyesuaikan kondisi guru dalam penerapan Kurikulum 2013, karena tidak semua guru
siap dalam menghadapi kurikulum baru.
157
LAMPIRAN 6. ANALISIS DATA PENELITIAN
ANALISIS DATA PENELITIAN
Analisis deskriptif kuantitatif dengan teknik persentase rata-rata dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah berikut:
A. Pemahaman Guru terhadap Kurikulum 2013