73
Berdasarkan hasil analisis untuk perencanaan pembelajaran yang terdiri dari sembilan komponen yaitu identitas mata pelajaran, Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaranpendekatan, media, alat, dan sumber pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan bentuk penilaian terlaksana sebesar 88,33 atau dapat dikategorikan dengan sangat baik. Beberapa hal yang perlu ditingkatkan adalah
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan taraf belajar peserta didik, menyiapkan materi ajar yang sesuai dengan topik pembelajaran
dengan memanfaatkan lingkungan dan sesuai karakteristik daerah. Selain itu, membuat apersepsi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, menyiapkan
kegiatan pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik, dan membuat penilaian yang dilengkapi dengan kunci jawaban dan pedoman penskoran.
b. Proses Pembelajaran
Tahap kedua berdasarkan standar proses adalah proses pembelajaran atau pelaksanaan pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan implementasi dari
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dibuat oleh guru. Guru mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran, karena guru merupakan
fasilitator dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkat ketercapaian proses pembelajaran peneliti
menggunakan dua langkah dalam pengambilan data. Langkah pertama adalah responden mengisi lembar kuesioner terkait proses pembelajaran, dan langkah
kedua peneliti melakukan observasi di lapangan. Observasi dilakukan untuk
74
mengetahui kesesuian antara hasil isian kuesioner oleh responden dengan yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Berdasarkan hasil observasi, dua responden telah melaksanakan proses pembelajaran yang hampir mendekati RPP, sedangkan satu responden tidak sesuai
antara RPP dan proses pembelajaran dan bisa dikatakan tidak menyiapkan RPP terlebih dahulu sebelum melakukan proses pembelajaran karena ketika peneliti
meminta lampiran RPP ternyata responden tidak memiliki RPP tentang materi yang sedang berlangsung. Responden memberikan RPP materi tersebut setelah
satu minggu kemudian, padahal tujuan membuat RPP adalah untuk memudahkan guru dalam proses pembelajaran. Pada saat observasi, dua responden sedang
membahas soal latihan tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan, dan satu responden sedang melakukan praktikum tentang sistem dan sifat-sifat koloid.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 proses pembelajaran terdiri dari tiga komponen kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
1 Kegiatan Pendahuluan
Pada komponen kegiatan pendahuluan lebih ditekankan pada kegiatan apersepsi dan pemberian motivasi kepada peserta didik. Ada lima poin penting
dalam kegiatan pendahuluan. Poin pertama adalah menyiapkan peserta didik sebelum mengikuti proses pembelajaran. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa
seluruh responden sudah menyiapkan peserta didik dengan sangat baik. Hal ini sesuai dengan hasil observasi yang juga menunjukkan bahwa seluruh responden
75
menyiapkan peserta didik, baik secara psikis maupun fisik dengan membaca doa terlebih dahulu agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik.
Poin kedua adalah mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa
dua responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, satu responden sudah melaksanakan dengan baik. Sementara hasil observasi menunjukkan bahwa dua
responden telah mengaitkan materi pembelajaran dengan pembelajaran sebelumnya. Misalnya, mengingat kembali pembelajaran tentang kelarutan dan
hubungannya dengan Ksp untuk latihan mengerjakan soal-soal. Satu responden telah mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman peserta didik dan
pembelajaran sebelumnya. Misalnya, menyebutkan zat-zat yang ada di sekitar seperti gula, tanah, air, debu, dan cat untuk materi pembelajaran sistem dan sifat-
sifat koloid. Poin ketiga adalah mengajukan pertanyaan yang menantang. Hasil
kuesioner menunjukkan bahwa dua responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan satu responden sudah melaksanakan dengan baik. Hasil observasi
menunjukkan bahwa satu responden sudah melaksanakan dengan sangat baik. Pada saat observasi, satu responden lebih mengarahkan peserta didik atau
memberi tahu tentang teori pembelajaran melalui LKS, sehingga suasana belajar di kelas membuat peserta didik jenuh dan kurang aktif dalam proses
pembelajaran. Responden yang melaksanakan dengan sangat baik, mencoba memberikan pertanyaan tentang bagaimana membedakan suatu campuran agar
76
peserta didik berpikir kritis. Hal yang masih perlu ditingkatkan adalah mengajukan pertanyaan yang menantang agar mendorong peserta didik untuk
aktif dan berpikir kritis. Poin keempat adalah menyampaikan manfaat dan tujuan pembelajaran.
Hasil kuesioner menunjukkan satu responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan dua responden sudah melaksanakan dengan baik. Sementara hasil
observasi menunjukkan bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik. Seluruh responden menyampaikan manfaat dan tujuan pembelajaran dengan
disertakan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Poin kelima adalah memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai dengan manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa satu responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan dua
responden lainnya belum melaksanakan dengan baik. Hasil observasi menunjukkan bahwa dua responden sudah melaksanakan dengan baik, dan satu
belum melaksanakan dengan baik. Responden yang telah mengisi kuesioner dengan sangat baik, tetapi pada saat observasi responden hanya menampilkan
slide power point tanpa memberikan motivasi belajar. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada poin kelima masih perlu ditingkatkan.
Secara keseluruhan, rata-rata komponen kegiatan pendahuluan yang ditinjau dari kegiatan apersepsi dan motivasi berdasarkan hasil kuesioner dan
observasi adalah sebesar 82,50 atau dapat dikategorikan dengan sangat baik. Hal yang masih perlu ditingkatkan pada kegiatan pendahuluan adalah
77
menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran, mengajukan pertanyaan yang menantang agar peserta didik aktif dan berpikir kritis. Selain itu, memberikan
motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
2 Kegiatan Inti
Komponen kedua dalam proses pembelajaran adalah kegiatan inti. Pada kegiatan inti terdiri dari enam subkomponen, yaitu penguasaan materi pelajaran,
penerapan strategi pembelajaran yang memadai, efektif, dan efisien, penerapan pendekatan pembelajaran, pemanfaatn sumber belajarmedia dalam pembelajaran,
pelibatan peserta didik dalam proses pembelajaran, dan penguasaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran.
a Penguasaan Materi Pelajaran
Subkomponen pertama kegiatan inti adalah penguasaan materi pelajaran yang terdiri dari lima poin utama. Poin pertama adalah kemampuan dalam
menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa satu responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan dua
responden sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik dalam menyesuaikan
materi dengan tujuan pembelajaran. Contohnya pada materi ajar sistem dan sifat koloid dengan melakukan praktikum untuk mengetahui sifat-sifat koloid
menggunakan zat-zat kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
78
Poin kedua adalah kemampuan mengelola materi pembelajaran dan pengalaman belajar dengan tepat. Hasil kuesioner menunjukkan satu responden
sudah melakukan dengan sangat baik, dan dua responden sudah melakukan dengan baik, hal ini sudah sesuai dengan hasil observasi. Dalam proses
pembelajaran, seluruh responden menggunakan metode diskusi kelompok baik di kelas maupun di Laboratorium. Metode diskusi kelompok dapat membuat suasana
belajar menjadi lebih disukai oleh peserta didik, sehingga peserta didik lebih aktif dalam bertanya.
Poin ketiga adalah kemampuan menyajikan materi secara sistematis. Pada poin ini, materi yang diajarkan seharusnya dari yang mudah ke sulit, dan dari yang
konkrit ke abstrak. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa satu responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan dua responden sudah melaksanakan
dengan baik. Sementara hasil observasi menunjukkan bahwa satu responden sudah melaksanakan dengan baik, dan dua responden belum melaksanakan.
Responden membahas soal dari yang mudah ke yang sulit. Sebelum membahas soal, responden juga mengulangi materi sebelumnya untuk mengingatkan kembali
peserta didik pada pembelajaran sebelumnya. Poin keempat adalah kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan, perkembangan IPTEK, dan kehidupan sehari-hari. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa dua responden sudah melaksanakan dengan baik,
dan satu responden belum melaksanakan. Hal ini sesuai dengan hasil observasi bahwa dua responden sudah melaksanakan dengan baik dan satu responden belum
79
melaksanakan. Secara keseluruhan, rata-rata penguasaan materi pelajaran dari hasil analisis kuesioner dan observasi adalah sebesar 76,04 atau dapat
dikategorikan dengan baik. Hal yang masih perlu ditingkatkan adalah kemampuan menyajikan materi secara sistematis, dan mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan, perkembangan IPTEK, dan kehidupan sehari-hari.
b Penerapan Strategi Pembelajaran yang Memadai, Efektif, dan Efisien
Subkomponen kedua dalam kegiatan inti adalah penerapan strategi pembelajaran yang memadai, efektif, dan efisien. Strategi pembelajaran berkenaan
dengan pendekatan pembelajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran secara sistematis sehingga kemampuan yang
diharapkan dapat dikuasai peserta didik secara efektif dan efisien Sutiman dan Eli R, 2012 : 63. Subkomponen ini terdiri dari tujuh poin utama.
Poin pertama adalah kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Hasil kuesioner menunjukkan satu responden sudah
melaksanakan dengan sangat baik, dan dua responden lain sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini kurang sesuai dengan hasil observasi yang menunjukkan dua
responden sudah melaksanakan strategi pembelajaran dengan baik, sedangkan satu responden tidak dapat diketahui kompetensi yang akan dicapai karena tidak
membuat RPP. Hasil observasi menunjukkan pada poin ini masih perlu ditingkatkan.
Poin kedua adalah kegiatan pembelajaran meliputi komponen pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa dua
80
responden sudah melaksanakan dengan baik, dan satu responden belum melaksanakan. Sementara hasil observasi menunjukkan bahwa seluruh responden
sudah melaksanakan dengan sangat baik. Pada saat observasi, seluruh responden melaksanakan proses pembelajaran dimulai dari kegiatan pendahuluan dengan
pemberian motivasi dan apersepsi, melaksanakan kegiatan inti dengan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik sampai kegiatan penutup
dengan membuat kesimpulan materi pembelajaran. Poin ketiga adalah kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara runtut dan
sistematis. Hasil kuesioner dan observasi menunjukkan bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik dalam pembelajaran yang runtut dan sistematis.
Kegiatan pembelajaran sesuai dengan tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Poin keempat adalah pembelajaran bersifat kontekstual. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik,
sedangkan hasil observasi hanya dua responden yang sudah melaksanakan dengan baik dan satu responden belum melaksanakan. Responden yang sudah
melaksanakan dengan baik yaitu sudah menghubungakan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya pada materi tentang kelarutan dan hasil
kali kelarutan yaitu dihubungkan dengan pembuatan larutan garam, dan pada materi koloid yang dihubungkan dengan zat-zat yang ada di sekitar seperti larutan
susu, gula, kopi, dan debu. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada poin “pembelajaran bersifat kontekstual” masih perlu ditingkatkan.
81
Poin kelima adalah kegiatan pembelajaran dapat mengembangkan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa dua
responden sudah melaksanakan dengan baik, dan satu responden belum melaksanakan dengan baik. Sementara pada saat observasi menunjukkan bahwa
seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik. Seluruh responden melakukan proses pembelajaran dengan metode diskusi, sehingga peserta didik
dapat mengembangkan sikap sosial di dalam diskusi. Akan tetapi, dalam mengembangkan sikap sosial masih belum terlaksana secara keseluruhan,
sehingga masih perlu ditingkatkan dalam mengembangkan sikap spiritual. Poin keenam adalah pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini berbeda dengan hasil observasi yang
menunjukkan bahwa hanya dua responden yang sudah melaksanakan dengan baik, dan satu belum melaksanakan dengan baik. Pada saat observasi, satu responden
masih menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum, sehingga alokasi waktu untuk kegiatan pembelajaran menjadi terhambat. Hal yang masih perlu ditingkatkan
adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Poin ketujuh adalah disiplin dan suasana kelas terkelola dengan baik. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan
baik. Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil observasi bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik.
82
Secara keseluruhan, rata-rata penerapan strategi pembelajaran berdasarkan hasil kuesioner dan observasi adalah sebesar 79,76 atau dapat dikategorikan
dengan baik. Hal yang masih perlu ditingkatkan dalam penerapan strategi pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai dengan membuat RPP. Kemudian, strategi pembelajaran yang digunakan bersifat kontekstual yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu,
kegiatan pembelajaran dapat mengembangkan sikap spiritual dan dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.
c Penerapan Pendekatan Pembelajaran Saintifik
Subkomponen ketiga dalam kegiatan inti adalah penerapan pendekatan pembelajaran saintifik. Pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013 adalah
pendekatan saintifik yang ditekankan pada kegiatan 5M yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi,
mengolah datainformasi,
dan mengkomunikasikan. Subkomponen penerapan pendekatan saintifik terdiri dari
lima poin. Poin pertama adalah memfasilitasi peserta didik untuk mengamati agar
menemukan masalah yang ingin diketahui. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini sesuai dengan hasil
observasi yang menunjukkan bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik. Responden yang melakukan dengan sangat baik, melakukan kegiatan
apersepsi untuk memancing peserta didik dapat mengamati, agar menemukan masalah yang ingin diketahui. Misalnya, peserta didik diminta mengamati bahan-
83
bahan kimia seperti susu, kopi, dan larutan gula dalam materi koloid. Dengan demikian, peserta didik terpancing untuk menemukan masalah dalam materi
pembelajaran. Poin kedua adalah memancing dan memfasilitasi peserta didik untuk
merumuskan pertanyaan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini tidak sesuai dengan observasi yang
menunjukkan bahwa dua responden sudah melaksanakan dengan baik, sedangkan satu responden belum melaksanakan. Hal ini ditunjukkan pada saat observasi,
peserta didik aktif dalam bertanya tentang materi yang sedang dipelajari. Satu responden yang belum maksimal dalam melaksanakan poin kedua, yaitu
membiarkan peserta didik berdiskusi dalam masing-masing kelompok tanpa memperhatikan kesulitan pembelajaran yang dialami peserta didik. Hal ini
membuat peserta didik pasif dalam merumuskan pertanyaan. Poin ketiga adalah memfasilitasi peserta didik untuk mengumpulkan
informasidata yang relevan dengan pertanyaan yang telah dirumuskan. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa seluruh responden telah melaksanakan dengan
baik. Hasil observasi menunjukkan hal yang sama, yaitu seluruh responden telah melaksanakan dengan baik. Informasidata yang dikumpulkan oleh peserta didik
didapatkan dari berbagai sumber, baik dari buku pelajaran maupun internet, serta dari hasil praktikum.
Poin keempat adalah memfasilitasi peserta didik untuk mengolah menganalisis informasidata untuk membuat kesimpulan. Hasil kuesioner
84
menunjukkan bahwa satu responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan dua responden sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini tidak jauh berbeda
dengan hasil observasi, yaitu seluruh responden telah melaksanakan dengan baik. Umumnya, peserta didik mengolah informasidata melalui diskusi kelompok.
Poin kelima adalah memfasilitasi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan yang diperolehnya. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa dua
responden sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini sesuai dengan hasil observasi, yaitu seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik. Peserta
didik mengkomunikasikan pengetahuan yang diperolehnya melalui presentasi di depan kelas. Selain itu, beberapa peserta didik menyampaikan kesimpulan yang
dibuatnya ke seluruh peserta didik yang lain dengan pendapat yang beragam. Secara keseluruhan, rata-rata penerapan pendekatan saintifik dari hasil
kuesioner dan observasi adalah sebesar 85,00 atau dapat dikategorikan dengan sangat baik. Hal yang masih perlu ditingkatkan adalah memfasilitasimemancing
peserta didik dalam merumuskan pertanyaan agar lebih aktif dalam bertanya.
d Pemanfaatan Sumber BelajarMedia dalam Pembelajaran
Subkomponen keempat dalam kegiatan inti adalah pemanfaatan sumber belajarmedia dalam pembelajaran. Sumber belajarmedia yang digunakan dalam
proses pembelajaran dapat membantu peserta didik dalam menemukan serta memecahkan masalah yang diamati dalam proses pembelajaran, sehingga peserta
didik dapat menemukan konsep dalam materi pembelajaran yang dibantu oleh
85
seorang guru. Subkomponen pemanfaatan sumber belajarmedia dalam pembelajaran terdiri dari tiga poin utama.
Poin pertama adalah keterampilan dalam penggunaan sumber belajar. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa seluruh responden sudah melaksanakan
dengan baik. Hal ini sesuai dengan hasil observasi, yaitu seluruh responden telah melaksanakan dengan baik. Sumber belajar yang digunakan adalah buku pelajaran
dari beberapa penulis dan internet. Poin kedua adalah keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
yang bervariasi baik sederhana maupun multimedia. Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa dua responden sudah melaksanakan dengan baik, dan satu
responden belum melaksanakan. Sementara hasil observasi juga menunjukkan dua responden sudah melaksanakan dengan baik, dan satu responden belum
melaksanakan. Media yang digunakan berupa papan tulis dan power point, sedangkan satu responden yang belum optimal dalam menggunakan media
pembelajaran yang bervariasi, karena terbatasnya jumlah sarana yang tersedia di sekolah. Misalnya, proyektor yang digunakan untuk menampilkan slide.
Poin ketiga adalah menghasilkan pesan yang menarik dan memudahkan pemahaman materi melalui penggunaan media pembelajaran. Hasil kuesioner
menunjukkan bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik, hal ini sudah sesuai dengan hasil observasi. Secara keseluruhan, rata-rata dalam
pemanfaatan sumber belajarmedia dalam pembelajaran berdasarkan hasil kuesioner dan observasi adalah sebesar 73,61 atau dapat dikategorikan dengan
86
baik. Hal yang masih perlu ditingkatkan adalah penggunaan media pembelajaran yang bervariasi agar dihasilkan pesan yang lebih menarik dan memudahkan
pemahaman peserta didik dalam proses pembelajaran.
e Pelibatan Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran
Subkomponen kelima dalam kegiatan inti adalah pelibatan peserta didik dalam proses pembelajaran yang terdiri dari empat poin utama. Poin pertama
adalah menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, dan sumber belajar. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa dua responden
sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan satu responden sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil observasi, yaitu seluruh
responden sudah melaksanakan dengan baik. Metode pembelajaran yang digunakan ketiga responden adalah diskusi, melalui diskusi dapat menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik baik secara fisik maupun sosial. Selain itu, peserta didik juga menjadi lebih aktif dalam bertanya dengan peserta didik yang lainnya
dan gurunya. Poin kedua adalah menunjukkan sikap terbuka terhadap respon peserta
didik. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa dua responden sudah melaksanakan dengan baik, dan satu responden belum melaksanakan dengan baik. Sementara
hasil observasi menunjukkan dua responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan satu responden sudah melaksanakan dengan baik. Dalam proses
pembelajaran melalui diskusi, seluruh responden aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik.
87
Poin ketiga adalah menumbuhkan antusiasme peserta didik dalam belajar. Hasil kuesioner menunjukkan satu responden sudah melaksanakan dengan sangat
baik, dan dua responden lain sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini sesuai dengan hasil observasi, yaitu seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik.
Dua responden menunjukkan sikap terbuka dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik lebih aktif dalam belajar kimia. Selain itu, satu responden yang lain
menggunakan media pembelajaran multimedia yang dapat menarik minat belajar peserta didik, serta menggunakan bahan-bahan dalam kehidupan sehari-hari yang
sudah dikenal oleh peserta didik. Poin keempat adalah menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa satu responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan dua responden lainnya sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini
tidak jauh berbeda dengan hasil observasi, yaitu seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik. Secara keseluruhan, rata-rata subkomponen pelibatan
peserta didik dalam proses pembelajaran dari hasil kuesioner dan observasi adalah sebesar 86,45 atau dapat dikategorikan dengan sangat baik.
f Penguasaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran
Subkomponen keenam dalam kegiatan inti adalah penguasaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran, peran guru dalam
menyampaikan suatu materi pelajaran sangat menentukan. Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dapat memudahkan pemahaman peserta didik dalam
mempelajari kimia. Pada subkomponen keenam ini terdiri dari tiga poin utama.
88
Poin pertama adalah menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar dalam menjelaskan materi pelajaran. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa satu
responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan dua responden sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil observasi,
yaitu dua responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan satu responden sudah melaksanakan dengan baik. Pengalaman mengajar dari seluruh responden
dapat mempengaruhi proses pembelajaran, materi yang dijelaskan sudah sangat sering dilakukan, sehingga seluruh responden dapat menjelaskan materi pelajaran
dengan lancar dan baik. pengalaman mengajar responden mulai dari 10 tahun sampai 32 tahun mengajar.
Poin kedua adalah menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar ketika digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil kuesioner diketahui
bahwa satu responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan dua responden sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini sesuai dengan hasil observasi
yang menunjukkan bahwa seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik. Tulisan responden di papan tulis, sudah dapat dibaca dan dipahami oleh seluruh
peserta didik, serta sudah sesuai dengan aturan penulisan bahasa kimia. Poin ketiga adalah merangkai kalimat secara baik dan mudah dipahami.
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa satu responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan dua responden sudah melaksanakan dengan baik. Hal ini tidak
jauh berbeda dengan hasil observasi, yaitu seluruh responden sudah melaksanakan dengan baik. Secara keseluruhan, rata-rata penggunaan bahasa dalam
89
pembelajaran dari hasil kuesioner dan observasi adalah sebesar 84,72 atau dapat dikategorikan dengan sangat baik.
Secara keseluruhan, rata-rata komponen kegiatan inti yang terdiri dari enam subkomponen yaitu penguasaan materi pelajaran, penerapan strategi
pembelajaran yang memadai, efektif, dan efisien, penerapan pendekatan pembelajaran saintifik, pemanfaatan sumber belajarmedia dalam pembelajaran,
pelibatan peserta didik dalam proses pembelajaran, dan penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran adalah sebesar 82,08 atau dapat
dikategorikan dengan sangat baik.
3 Kegiatan Penutup
Komponen ketiga dalam proses pembelajaran adalah kegiatan penutup. Kegiatan penutup yaitu melakukan refleksi danatau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa satu responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan dua responden sudah melaksanakan
dengan baik. Hal ini sudah sesuai dengan hasil observasi, yaitu dua responden sudah melaksanakan dengan sangat baik, dan satu responden sudah melaksanakan
dengan baik. Seluruh responden membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik. Secara keseluruhan, rata-rata kegiatan penutup berdasarkan hasil kuesioner
dan observasi adalah sebesar 83,33 atau dapat dikategorikan sangat baik. Berdasarkan analisis, rata-rata proses pembelajaran yang terdiri dari
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup berdasarkan hasil kuesioner dan observasi adalah sebesar 81,72 atau dapat dikategorikan dengan
90
sangat baik. Hal yang masih perlu ditingkatkan dalam proses pembelajaran adalah mengajukan pertanyaan yang menantang, memberi motivasi belajar peserta didik
secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, menyajikan materi secara sistematis dengan pembelajaran
bersifat kontekstual.
c. Penilaian Pembelajaran