31
Pemenang turnamen dapat dilakukan dengan penghitungan skor individu maupun kelompok.
Peneliti memilih model kooperatif tipe Team Games Tournament TGT karena kooperatif tipe ini melibatkan siswa pada permainan akademik yang
dapat memotivasi siswa belajar dan mendukung perkembangan keterampilan sosial yang hendak ditingkatkan dalam penelitian ini. Keterampilan sosial yang
hendak ditingkatkan adalah kerja sama, sportif, dan tanggung jawab. Ketiga sikap tersebut sesuai dengan karakteristik pembelajaran kooperatif tipe TGT.
5. Kooperatif tipe Team Games Tournament TGT
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa
yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda. Kelompok belajar kooperatif dibentuk secara heterogen berasal dari budaya, latar
belakang, dan kemampuan akademik yang berbeda. Perbedaan tersebut menjadi modal utama dalam proses saling menerima orang lain. Ciri utama pembelajaran
ini adalah evaluasi tidak berupa pertanyaan ataupun presentasi namun dengan cara tournament.
Model pembelajaran tipe TGT mempunyai kesamaan dengan STAD dalam beberapa hal, akan tetapi dalam hal tanya jawab dan sitem penilaian, TGT
menggunakan turnamen akademik sehingga siswa dapat berkompetisi sebagai wakil dari timnya dengan anggota dari tim lainnya. TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5-6 orang yang memiliki latar belakang dan
32
kemampuan akademik yang berbeda.. Menurut La Iru dan La Ode Safiun Arihi 2012: 63 tujuan pokok pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah hasil belajar
akademik, penerimaan keseragaman atau melatih siswa untuk menghargai dan mengikuti orang lain, dan mengembangkan keterampilan sosial.
Salah satu tahapan TGT adalah adanya permainan akademik. Permainan membantu siswa untuk memunculkan sikap bersaing dan menerima kekalahan.
Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 121 yang menyatakan bahwa bermain secara berkelompok memberikan peluang dan pelajaran kepada anak untuk berinteraksi,
bertenggang rasa dengan sesama teman. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dengan permainan siswa dapat belajar berinteraksi, menerima kekalahan, dan
sportif. Permainan yang dimunculkan pada TGT bersifat akademik tetapi penyajiannya dibuat semenarik mungkin.
Kooperatif tipe TGT memiliki tahapan yang berbeda dengan model pembelajaran yang lain. Kooperatif tipe TGT terdiri dari li,a tahap sesuai yang
dikemukakan oleh Slavin. Menurut Slavin dalam La Iru dan La Ode Safiun Arihi 2012: 64 model pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima tahapan
yaitu: tahapan penyajian kelas class precentation, belajar dalam kelompok teams, permainan games, pertandingan tournament, dan penghargaan
kelompok team recognition. Lima tahap pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut mempengaruhi guru dalam menyampaikan proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat tersebut maka tahapan dan kegiatan guru pada pembelajaran model Kooperatif tipe TGT tersebut disajikan dalam bentuk tabel
seperti berikut:
33
Tabel 1. Sintaksis model pembelajaran kooperatif tipe TGT Tahap
Kegiatan Guru Tahap 1
Penyajian kelas class precentation
Guru memotivasi siswa belajar, dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada
pembelajaran tersebut. Guru memberikan informasi dan menyampaikan materi pembelajaran kepada
siswa. Tahap 2
Belajar dalam
kelompok teams, Guru
membimbing siswa
dalam membentuk
kelompok agar kerja kelompok dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Guru memotivasi dan
membimbing masing-masing kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas.
Tahap 3 Permainan games,
Guru memandu siswa memainkan suatu permainan sesuai dengan struktur pembelajaran kooperatif.
Tahap 4 pertandingan
tournament, Guru mengevaluasi hasil belajar siswa dengan
melakukan pertandingan dan menentukan perolehan skor.
Tahap 5 Penghargaan kelompok
team recognition Guru memberikan penghargaan hasil belajar individu
atau kelompok.
34
6. Kooperatif tipe Team Games Tournament TGT untuk Meningkatkan