22
sosial yang tidak baik. Apabila hal ini terjadi tanpa adanya perbaikan dan dorongan untuk berperilaku prososial maka anak akan sulit berinteraksi dengan
orang lain khususnya teman sebaya dan berakibat dikucilkan dalam kelas atau bahkan di sekolah.
5. Pembelajaran yang Mendukung Peningkatan Keterampilan Sosial
Pembelajaran di sekolah dirancang untuk mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku siswa. Proses pengembangan tersebut dapat dilakukan
melalui proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam membangun pengetahuan dan mengembangkan pembelajaran yang bersifat aktif.
Pembelajaran yang diterapkan di sekolah diupayakan agar dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa. Pembelajaran diharapkan dapat memberikan kesan
yang menyenangkan dan mudah dipahami anak. Salah satu cara untuk memberi kesan yang menyenangkan kepada siswa yaitu melalui pembelajaran yang
melibatkan siswa secara langsung pada objek yang dipelajari. Siswa diusahakan agar terlibat langsung secara nyata yang bersifat aktif
dan sosial melalui metode pembelajaran yang menyenangkan Sugihartono, dkk. 2007: 109. Pembelajaran yang menyenangkan dapat memotivasi siswa untuk
terus belajar. Pembelajaran di sekolah diupayakan melibatkan siswa secara aktif berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan agar mempermudah
menyampaikan materi pelajaran. Hal ini penting dilakukan untuk menerapkan teori belajar konstruktivisme. Siswa akan lebih mudah membangun pengetahuan
belajarnya ketika siswa terlibat langsung.
23
Dimyati dan Mudjiono 2006: 114 menyatakan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran aktif meliputi kegiatan fisik dan kegiatan psikis. Siswa
membengun pengetahuan melalui kegiatan fisik berupa mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Secara psikis siswa mengingat kembali dan
menghubungkan materi yang dipelajari untuk dapat menyelesaikan suatu masalah. Kegiatan fisik dan psikis tersebut melibatkan siswa secara intelektual dan
emosional. Keterlibatan tersebut dapat terjadi pada saat siswa dalam upaya memperoleh pengetahuan yang melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran,
sehingga terbentuk sikap dan nilai pada diri siswa. Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad 2012: 77 menyatakan bahwa
strategi pembelajaran yang aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa yang diharapkan aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi,
berbuat untuk mencoba, menemukan konsep baru, atau menghasilkan suatu karya. Melalui pembelajaran aktif siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri
melalui interaksi dengan siswa lain dan lingkungan maupun sumber belajar. Sejalan dengan pendekatan kontruktivisme, salah satu model pembelajaran yang
sesuai adalah model pembelajaran kooperatif cooperative learning. Konsep pembelajaran kooperatif pada intinya mengumpulkan pengetahuan yang dimiliki
siswa. Pengetahuan tersebut merupakan hasil aktivitas yang dilakukan siswa, bukan pengetahuan yang diterima secara pasif oleh siswa.
Pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan saling bertukar pendapat dan
bekerja sama. Pada model pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk
24
bekerja sama, mengeluarkan pendapat dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pembelajaran kooperatif
memiliki beberapa tipe. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat menumbuhkan persaingan akademik untuk dapat bersaing secara sportif adalah
kooperatif tipe Team Games Tournament TGT. Pembelajaran kooperatif tipe TGT ini mendukung interaksi siswa. Siswa dituntut untuk bekerja sama, bersaing
dan bertanggung jawab untuk mencapai keberhasilan kelompok. Guru menyesuaikan model dan metode pembelajaran agar proses
pembelajaran berlangsung menarik dan melibatkan interaksi antar siswa yang dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa. Model pembelajaran kooperatif
memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran dan menciptakan interaksi antar siswa agar dapat meningkatkan keterampilan
sosial siswa dan menjadikan proses pembelajaran akan lebih menarik.
B. Model Pembelajaran Kooperatif