49
siswa. Model pembelajaran tersebut adalah model kooperatif tipe Team Games Tournament.
D. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar SD
Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 7 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Mengacu pada pembagian tahapan perkembangan
anak, berarti anak usia sekolah berada dalam masa perkembangan akhir. Rita Eka Izzaty, dkk 2008:116 menyatakan bahwa
masa kanak-kanak akhir dibagi menjadi dua fase: 1.
masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 67 tahun sampai 910 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1, 2 dan 3
Sekolah Dasar; 2. masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia
910 tahun sampai 1213 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4, 5 dan 6 Sekolah Dasar.
Anak-anak usia sekolah memiliki karakterisik yang berbeda dengan anak-
anak yang usianya lebih muda. Pada masa tersebut anak senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang merasakan atau melakukan
sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran dengan cara bekerja atau belajar dalam kelompok serta memberikan
kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran. Anak-anak akhir memiliki beberapa tugas perkembangan sosial,
diantaranya belajar bergaul dengan teman sebaya, mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita, mengembangkan kata batin, moral dan skala nilai,
mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan lembaga Rita Eka Izzaty dkk. 2008:103-104. Berdasarkan tugas perkembangan anak tersebut maka peran
guru sangatlah besar dalam membantu mengarahkan perkembangan siswa pada
50
masa kanak-kanak akhir. Perkembangan siswa kearah yang lebih baik akan optimal apabila guru dapat memberikan pengarahan dan membimbing siswa
dengan tepat. Husdarta dan Nurlan Kusmaedi 2010: 125 menyataka bahwa masa anak
besar sering disebut sebagai “usia berkelompok”, karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat
untuk diterima sebagai suatu anggota kelompok, dan merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya. Anak pada masa ini senang terhadap kegiatan yang
bersifat kelompok. Oleh karena itu, anak belajar untuk diterima sebagai bagian dari suatu anggota kelompok. Pada usia ini anak belajar mengurangi ego dan
mengarah pada sifat untuk bersosial. Hal ini sependapat dengan Rita Eka Izzaty, dkk. 2008: 105-106 yang menyatakan bahwa masa kanak-kanak akhir berada
dalam tahap operasi kongkret dalam berpikir yaitu usia 7-12 tahun, anak mulai berpikir logis terhadap objek yang kongkret, rasa egonya berkurang dan mulai
bersikap sosial. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik
anak usia SD memiliki perkembangan kognitif yang berada dalam tahap operasional kongkrit dan perkembangan sosialnya mulai berkembang. Cara
berpikir siswa lebih mudah jika objek yang dipelajari nyata. Pada masa ini, siswa mulai meninggalkan rasa ego dan beraih pada sikap sosial. Oleh karena itu,
pembelajaran diupayakan melibatkan siswa secara langsung membangun pengetahuan, sikap dan keterampilan.
51
E. Hasil Penelitian yang Relevan