ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING lanjutan

PT ACSET INDONUSA Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 562 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 32. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan 32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT continued

a. Faktor-faktor risiko keuangan

a. Financial risk factors

1 Risiko pasar 1 Market risk Grup rentan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai mata uang dan tingkat bunga yang berasal dari dampak perubahan tingkat bunga yang dimiliki oleh aset dan liabilitas tertentu yang mengandung komponen tingkat bunga. The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures and interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. Kebijakan manajemen risiko Grup dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup. The Group’s risk management policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchange rates and to minimise potential adverse effects on the Group’s financial risk. Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk Risiko mata uang asing terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakan lindung nilai natural yang berasal dari aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang sama. Foreign exchange risk primarily arises from recognised monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entity’s functional currency. These exposures are managed partly by using natural hedges that arise from monetary assets and liabilities in the same foreign currency. Mata uang asing yang banyak digunakan oleh Grup adalah USD dan VND. Pada tanggal 31 Desember 2015, apabila USD dan VND menguat atau melemah sebesar 10 terhadap Rupiah dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka laba setelah pajak Grup akan naik atau turun sebesar Rp 515 2014: Rp 16, hal ini terutama diakibatkan keuntungan atau kerugian penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing The foreign currencies most commonly used by the Group are USD and VND. As at 31 December 2014, if the USD and VND had strengthened or weakened by 10 against Rupiah with all other variables held constant, the profit after tax of the Group would increase or decrease by Rp 515 2014: Rp 16, arising mainly from foreign exchange gains or losses translation of monetary assets and liabilities in foreign currency. Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk Pada tanggal 31 Desember 2015, apabila tingkat suku bunga atas pinjaman meningkatmenurun sebesar 50 poin dan variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan lebih turunnaik sebesar Rp 262 2014: Rp 120 terutama akibat lebih tinggirendahnya beban bunga pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang. As at 31 December 2015, if interest rates on borrowings at that date had been 50 point higherlower with all other variables held constant, profit after tax for the period would increase or decrease by Rp 262 lowerhigher 2014: Rp 120, mainly as a result of higherlower interest expense of borrowings with floating interest rates.