Proit for the year Proit after tax attributable to owners of the parent Rasio Likuiditas

78 PT ACSET INDONUSA Tbk Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report

a. Pendapatan bersih

Pendapatan bersih Perseroan pada 2015 tercatat sebesar Rp1,36 triliun dibanding pendapatan usaha 2014, sebesar Rp1,35 triliun. Proporsi pendapatan bersih Perseroan pada 2015 terdiri dari sektor jasa konstruksi sebesar 95,2, sektor jasa penunjang jasa konstruksi sebesar 2,5 dan perdagangan adalah 2,3.

b. Beban Pokok Pendapatan

Pada 2015, jumlah beban pokok pendapatan mengalami kenaikan 2,7 dibanding beban pokok pendapatan 2014 sebesar Rp1,10 triliun miliar menjadi Rp1,13 triliun pada 2015. Meningkatnya beban pokok pendapatan terjadi seiring dengan bertambahnya pendapatan usaha dari proporsi sektor jasa konstruksi pada 2015 menjadi 62,0 yang sebelumnya sebesar 53,4 pada 2014.

c. Laba Kotor

Adanya peningkatan pada beban pokok pendapatan mempengaruhi turunnya laba kotor Perseroan sebesar 9,8 yang pada 2015 tercatat sebesar Rp224,4 miliar jika dibandingkan dengan perolehan laba kotor 2014 sebesar Rp248,9 miliar.

d. Laba Tahun Berjalan

Besaran laba tahun berjalan pada 2015 adalah laba sebelum pajak penghasilan dikurangi bebanmanfaat pajak penghasilan tercatat sebesar Rp42,2 miliar, angka tersebut lebih rendah 59,4 dibandingkan laba tahun berjalan 2014 yang tercatat sebesar Rp103,9 miliar.

e. Laba Setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Laba Setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 2015 sebesar Rp41,9 miliar, turun 60,0 dari tahun 2014 yang sebesar Rp104,8 miliar. Arus Kas Komponen perhitungan yang terdapat dalam Laporan Arus Kas Perusahaan terdiri dari arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi Perusahaan di 2015 tercatat sebesar Rp25,0 miliar, lebih rendah 42,3 dari Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi 2014 sebesar Rp43,3 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan naiknya penerimaan dari pelanggan terkait aktivitas operasional Perusahaan.

a. Net Revenue

The Company’s net revenue in 2015 was Rp1.36 trillion compared with 2014 which was Rp1.35 trillion. Net revenue proportion in 2015 consisted of construction services sector of 95.2, construction support services of 2.5 and trading of 2.3.

b. Cost of Revenue

In 2015, total cost of revenue increased by 2.7 compared with 2014, from Rp1.10 trillion to Rp1.13 trillion. The increase in cost of revenue occurred in line with rising revenues from construction services proportion from 53.4 in 2014 to 62.0 in 2015.

c. Gross Proit

The rise in cost of revenue afected the decline of gross proit by 9.8 which was Rp224.4 billion in 2015 compared with 2014, which was Rp248.9 billion.

d. Proit for the year

The amount of proit for the year in 2015 was derived from proit before income tax after income tax expense beneit, which was Rp42.2 billion. The number was lower by 59.4 compared with proit for the year in 2014, which was Rp103.9 billion.

e. Proit after tax attributable to owners of the parent

Proit after tax attributable to owners of the parent in 2015 was Rp41.9 billion, decreased by 60.0 from 2014 which was Rp104.8 billion. Cash Flow Measuring components in the Company’s Cash Flow Report consist of cash low from operating activities, cash low from investing activities and cash low from inancing activities. Cash Flow from Operating Activities Cash low from operating activities in 2015 was Rp25.0 billion, decreased by 42.3 from the cash low from operating activities in 2014, which was Rp43.3 billion. The decrease was due to rising receipts from customers on the Company’s operating activities. 79 PT ACSET INDONUSA Tbk Laporan Tahunan 2015 2015 Annual Report Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Perusahaan di 2015 tercatat sebesar Rp110,0 miliar, naik 36,0 dari Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 2014 sebesar Rp80,9 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh perolehan aset tetap untuk menunjang operasional Perusahaan. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Perusahaan di 2015 tercatat sebesar Rp149,3 miliar, naik 18,7 dari arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 2014 sebesar Rp125,8 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya penerimaan dari pinjaman pemegang saham. KEMAMPUAN MEMBAyAR UTANG DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG yANG PEMBAHASANNyA MENCAKUP BEBERAPA RASIO PERUSAHAAN Kemampuan Membayar Utang dan Kolektibilitas Piutang

a. Rasio Likuiditas

• Perseroan memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi liabilitas jangka pendek. Hal ini tercermin dari rasio likuiditas yang dihitung berdasarkan rasio lancar, yang dihitung dengan membagi aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. Pada tahun 2015, tingkat likuiditas Perseroan yang dihitung menggunakan metode rasio lancar adalah 1,33. Perseroan akan senantiasa menjaga tingkat likuiditas yang sehat.

b. Rasio Solvabilitas