Instrumen Keuangan lanjutan SUMMARY OF SIGNIFICANT

are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 38

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

lanjutan

3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

continued Estimasi dan Asumsi lanjutan Estimates and Assumptions continued Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap neto Perusahaan dan Entitas anak masing-masing berjumlah Rp78.971.970.543 dan Rp77.682.905.951 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 10. These are common life expectancies applied in the industries where the Company and Subsidiaries conduct its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Company and Subsidiaries’ fixed assets of Rp78,971,970,543 and Rp77,682,905,951 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. Further details are disclosed in Note 10 Pajak Penghasilan Income Tax Perusahaan dan Entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. The Company and Subsidiaries recognize liabilities for corporate income tax based on estimation of whether additional corporate income tax will be due. Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Cadangan Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Decline In Value of Inventories Penyisihan atas penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi total yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan dan Entitas anak sebelum cadangan keusangan dan penurunan nilai masing-masing berjumlah Rp784.877.894.401 dan Rp562.032.940.457 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 8. Allowance for obsolescence and decline in values of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Company and Subsidiaries’ inventories before allowance for obsolescence and decline in values of Rp784,877,894,401 and Rp562,032,940,457 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. Further details are disclosed in Note 8.