IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANS

are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

c. Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Penyertaan saham dengan pemilikan sebesar 20 sampai dengan 50 dicatat dengan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi dalam jumlah yang sesuai dengan persentase kepemilikan sejak tanggal pendirian serta dikurangi dengan penerimaan dividen kas.

c. Investments in Associated Companies

Investment in shares of stock in which the Subsidiary maintains ownership interest of 20 to 50, are accounted for under the equity method. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the their portion in the net earnings or losses of the investees since date of acquisition less cash dividend received.

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

d. Foreign Currency Transactions and Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing on the date of the transactions. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi komprehensif pada tahun berjalan. At consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Rupiah using Bank Indonesia’s middle rate at the last banking transaction date of the year. The resulting foreign exchange gains or losses are credited or charged to the consolidated statements of comprehensive income for the year. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: As of December 31, 2011 and 2010, the exchange rates used are as follows: 2011 2010 1 British Pound 13.969 13.893 1 British Pound 1 Euro Eropa 11.739 11.956 1 Euro European 1 Dolar Australia 9.203 9.143 1 Australian Dollar 1 Dolar Amerika Serikat 9.068 8.991 1 United States Dollar 1 Dolar Singapura 6.974 6.981 1 Singapore Dollar 1 Ringgit Malaysia 2.853 2.916 1 Malaysian Ringgit 1 Yuan China 1.439 1.358 1 Chinese Yuan Renminbi 1 Dolar Hong Kong 1.167 1.155 1 Hong Kong Dollar 1 Dolar Taiwan 300 310 1 Taiwanese Dollar 1 Baht Thailand 286 299 1 Thailand Baht 1 Peso Filipina 207 205 1 Philippine Peso

e. Kas dan Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek

e. Cash and Cash Equivalents and Short-term

Investment Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga 3 bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan sebagai jaminan pinjaman serta tanpa pembatasan penggunaan. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of three 3 months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans and without any restrictions in the usage. are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

e. Kas dan Setara Kas dan Investasi Jangka

Pendek lanjutan e. Cash and Cash Equivalents and Short-term Investment continued Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga 3 bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Sedangkan deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga 3 bulan sejak tanggal penempatan dan dijaminkan atau dibatasi penggunaannya disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - neto - Deposito yang dibatasi penggunaannya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Time deposit with maturity of three 3 months or less at time of placement and not pledged as collateral, is presented as “Cash Equivalent”. Time deposit with maturity of more than three 3 months at the time of placement and pledged as collateral or restricted, is presented as part of “Other Non Current Assets - net - Restricted Deposit” in the consolidated statements of financial position. Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga 3 bulan, tapi tidak melebihi satu 1 tahun, diklasifikasikan sebagai akun “Investasi Jangka Pendek” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Time deposit with maturity of more than three 3 months, but not exceeded one 1 year, are classified as “Short-term Investment” account in the consolidated statements of financial position.

f. Cadangan penurunan nilai aset keuangan

f. Allowance for impairment

of financial assets Sebelum tahun 2010, Perusahaan dan Entitas anak membentuk cadangan penurunan nilai berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Prior to 2010, the Company and Subsidiaries provide allowance for impairment based on a review on the probability of non-collection of accounts receivable at the end of the year.

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

g. Transactions with Related Parties

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 Revisi 2010, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 Revised 2010, “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related parties relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the separate financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the consolidated financial statements. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan Entitas anak jika pihak tersebut: A party is considered to be related to the Company and Subsidiaries if the party: a. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan dan Entitas anak; a. has control or joint control over the Company and Subsidiaries; b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan dan Entitas anak; b. has significant influence over the Company and Subsidiaries; c. merupakan personil manajemen kunci Perusahaan dan Entitas anak atau entitas induk dari Perusahaan; c. is a member of the key management personnel of the Company and Subsidiaries or of a parent of the Company; are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

lanjutan

g. Transactions with Related Parties continued

d. merupakan anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan yang artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait satu sama lain; d. is a member of the same group with the Company which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to each others; e. merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas anak atau entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas yang merupakan anggota dari suatu kelompok usaha dimana Perusahaan dan Entitas anak merupakan anggotanya; e. is an associate or joint venture of the Company and Subsidiaries or an associate or joint venture of a member of a group of which the Company and Subsidiaries are a member; f. bersama-sama dengan Perusahaan dan Entitas anak, merupakan ventura bersama dari suatu pihak ketiga yang sama; f. together with the Company and Subsidiaries, is a joint venture of the same third party; g. merupakan ventura bersama dari entitas asosiasi Perusahaan dan Entitas anak atau entitas asosiasi dari ventura Perusahaan dan Entitas anak; g. is a joint venture of an associate of the Company and Subsidiaries or is an associate of a joint venture of the Company and Subsidiaries; h. merupakan suatu program imbalan pasca kerja yang ditujukan bagi karyawan dari Perusahaan dan Entitas anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas anak; h. is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Company and Subsidiaries or an entity related to the Company and Subsidiaries; i. dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a-c di atas; dan i. is controlled or jointly controlled by the person identified in a-c above; and j. terdapat pengaruh signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a di atas. j. has significant influence by the person identified in a above. Transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

h. Persediaan

h. Inventories

Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang weighted-average method. Cost is determined using weighted-average method. Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun. Allowance for inventory obsolescence is provided based on the review of the physical conditions of the inventories at end of year. are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

i. Biaya Dibayar di Muka

i. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus straight-line method. Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited using the straight- line method.

j. Aset Tetap

j. Fixed Assets

Pemilikan Langsung Direct Ownership Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap pada saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat carrying amount aset tetap sebagai suatu pengganti jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major repair is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of income as incurred. Penyusutan dihitung sebagai berikut: Depreciation is computed as follows: Taksiran Umur Manfaat Tahun Jenis Aset Tetap Metode Estimated Useful Lives Tarif Type of Fixed Assets Method Years Rate BangunanBuilding Garis LurusStraight-line 20 5 Peralatan kantor Saldo Menurun Berganda 4 dan 8 50 dan 25 Office equipment Double-declining 4 and 8 50 and 25 KendaraanVehicle Saldo Menurun Berganda Double-declining 8 25 Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset is included in the consolidated statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end. are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

k. Sewa

k. Leases

Perusahaan dan Entitas anak membukukan aktifitas sewa mereka sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasional. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. The Company and Subsidiaries account their leasing activities either under finance leases or operating leases. Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. While leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases. Perusahaan sebagai lessee The Company as a lessee i Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2007, dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset sewaan disajikan sebagai bagian aset tetap disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. i Based on PSAK No. 30 Revised 2007, under a finance lease, the Company and Subsidiaries shall recognize assets and liabilities in its statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments shall be apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge shall be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents shall be charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in statament of comprehensive income. Capitalised leased assets presented under the account of fixed assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term. ii Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Entitas anak mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus straight-line basis selama masa sewa. ii Under an operating lease, the Company and Subsidiaries recognized lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term. are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

l. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

l. Impairment of Non-financial Assets

Perusahaan dan Entitas anak melakukan penelaahan untuk menentukan adanya peristiwa atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan seluruhnya pada setiap tanggal pelaporan. Apabila kondisi tersebut terjadi, Perusahaan dan Entitas anak diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali recoverable amount atas semua asetnya dan mengakuinya sebagai kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. The Company and Subsidiaries conduct a review to determine whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable at any reporting date. If such indication exists, the Company and Subsidiaries are required to determine the estimated recoverable amount of the assets and recognize the impairment in assets value as a loss in the consolidated statements of comprehensive income for the year. m. Pajak Penghasilan Badan m. Corporate Income Tax Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan estimasi laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realizations of such benefits are probable. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan- perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

n. Tambahan modal disetor - neto

n. Additional Paid-in Capital - net

Tambahan modal disetor - neto merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum perdana saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum perdana saham tersebut. Additional paid-in capital - net represents the difference between the offering price on the Company’s initial public offering and the par value of shares, after deducting the costs related to the initial public offering. are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

o. Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan

o. Estimated Liabilities for Employees’

Benefits Perusahaan mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 “Undang-undang” dan diakui sesuai dengan PSAK No. 24 Revisi 2004 “Imbalan Kerja Karyawan”. The Company recognizes an unfunded employee benefit liabilities in accordance with Labor Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003 “the Law” as accounted for under PSAK No. 24 Revised 2004, “Employee Benefits”. Berdasarkan PSAK No. 24 Revisi 2004, perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul pada saat program imbalan pasti diperkenalkan pertama kali atau terjadi perubahan imbalan terutang atas program imbalan yang ada, akan diamortisasi sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja vested. Under PSAK No. 24 Revised 2004, the cost of providing employee benefit under the Law is determined using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded 10 of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban

p. Revenue and Expense Recognition

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 Revisi 2010, “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 23 Revised 2010, “Revenue”. The revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact of this revised accounting standards on the consolidated financial statements. are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban

lanjutan p. Revenue and Expense Recognition continued Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan risiko serta hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Pendapatan jasa perbaikan barang dalam garansi service warranty diakui pada saat terjadinya. Pendapatan dari penjualan konsinyasi diakui sebesar selisih antara jumlah penjualan konsinyasi kepada pelanggan, dengan beban terkait diakui sebesar jumlah yang terutang kepada pemilik consignor. Pendapatan dari penjualan voucher isi pulsa diakui pada saat penerimaan pembayaran. Revenue is recognized when the goods are delivered and their risks and rewards have been passed to the customers. Revenue from service warranty is recognized as earned. Revenues from consignment sales are recognized at the amount of difference between sale of consignment goods to customers, with related costs. Revenue from sales of reload vouchers are recognized at the time cash is received. Beban diakui pada saat terjadinya accrual basis. Expenses are recognized when incurred accrual basis.

q. Biaya Ditangguhkan - Biaya Pinjaman

q. Deferred Charges - Borrowing Cost

Sebelum tahun 2010, biaya signifikan yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya - neto - Biaya Ditangguhkan, neto - Biaya Pinjaman Sindikasi”, yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu yang dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman beserta bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo segera, biaya- biaya terkait dengan utang bank tersebut dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Prior to 2010, significant costs incurred in obtaining long-term financing facility are deferred and presented as part of “Other Non- Current Assets - net - Deferred Charges, net - Syndication Borrowing Costs” account, which are amortized on a straight-line basis over the term of the related facility. If the Company shall be in default either due to technical default or non-payment of the principal and interest with the consequences of the loan to become immediately due and demandable the related deferred charges on borrowing cost shall be charged to the consolidated statements of comprehensive income for the year.

r. Laba per Saham Dasar

r. Basic Earnings per Share

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba neto per saham dasar dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang total saham yang beredar selama periode yang bersangkutan. In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per Share”, earnings per share are computed based on the weighted average number of shares outstanding during the period. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 berjumlah 4.450.000.000 Catatan 18. The weighted-average numbers of shares outstanding for the years ended December 31, 2011 and 2010 were 4,450,000,000 shares Note 18. are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

s. Informasi Segmen

s. Segment Information

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 Revisi 2009, ‘’Segmen Operasi’’. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 Revised 2009, ‘’Operating Segments’’. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature andfinancial effects of the business activites in which the entity engages and the economic environments in which it operates. There is no significant impact on the adoption of the revised accounting standard on the consolidated financial statements. Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Suatu segmen saluran distribusi merupakan suatu komponen yang terpisah, yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan komponen yang menyalurkan produk atau jasa melalui saluran distribusi lain. Business segments provide products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Distribution channel segments are distinguishable components that are engaged in distributing products or services through particular distribution channels that are subject to risks and returns that are different from those of components distributing products or services through other distribution channel. Perusahaan tidak menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Perusahaan berpendapat bahwa Perusahaan beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang mempunyai risiko dan imbalan yang sama. The Company does not present information related to geographical segment because the Company’s management is of the opinion that the Company operates under an economic environment which is subject to the same risks and returns.

t. Instrumen Keuangan

t. Financial Instruments

Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas anak mengadopsi PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” PSAK No. 50, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 55. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Starting January 1, 2010, the Company and Subsidiaries adopted the PSAK No. 50 Revised 2006, “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and the PSAK No. 55 Revised 2006, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. These revised PSAKs have been applied prospectively. are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

t. Instrumen Keuangan lanjutan

t. Financial Instruments continued

PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut. The PSAK No. 50 contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. The PSAK No. 55 establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.

i. Aset Keuangan

i. Financial Assets

Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas anak menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company and Subsidaries determine the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES continued

t. Instrumen Keuangan lanjutan

t. Financial Instruments continued

i. Aset Keuangan lanjutan

i. Financial Assets continued

Pengakuan awal lanjutan Initial recognition continued Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar pembelian secara reguler diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace regular way purchases are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas anak mencakup kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya, yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. The financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables and other receivables and non-other current financial assets, are included in category loan and receivables. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi • Financial assets at fair value through profit or loss Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of comprehensive income. are in Indonesian language. PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 Expressed in Rupiah Unless Otherwise Stated 28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF

SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

t. Instrumen Keuangan lanjutan

t. Financial Instruments continued

i. Aset Keuangan lanjutan

i. Financial Assets continued

Pengukuran setelah pengakuan awal lanjutan Subsequent measurement continued • Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi lanjutan • Financial assets at fair value through profit or loss continued Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak. Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statements of income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required. Perusahaan dan Entitas anak tidak mempunyai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. The Company and Subsidiaries did not have any financial assets at fair value through profit or loss as of December 31, 2011 and 2010. • Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Loans and receivables are non- derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.