Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

commit to user 89 n T K SSR T SIC k 2 ln + = ………………………………………………3.10 Dimana : T : Jumlah observasi yang digunakan k : panjang lag SSR : sum square residual n : Jumlah parameter yang diestimasi Persamaan 3.10 digunakan untuk memilih lag keberapakah variabel- variabel dari model regresi tersebut menghasilkan estimasi yang baik.

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Tujuan dari dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal.. Jadi uji normalitas pada dasarnya melakukan perbandingan antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang memilki mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita. Data yang berdistribusi normal merupakan salah satu syarat dilakukannya parametric-test. Untuk data yang tidak berdistribusi normal commit to user 90 tentu saja analisisnya harus menggunakan non parametric test. Data yang mempunyai distribusi normal berarti mempunyai sebaran yang normal pula. Dengan profil data semacam ini maka data tersebut dianggap bisa mewakili populasi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji Jarque-Bera JB Gujarati, 2004:148. Nilai JB diharapkan mendekati 0. Hipotesis yang diasumsikan adalah : Ho : residual berdistribusi normal Ha : residual berdistribusi tidak normal Jika probabilitas JB lebih kecil dari 0,05 berarti JB statistik berbeda dengan 0, maka H ditolak. Jika nilai probabilitas JB lebih besar dari 0,05 berarti JB statistik tidak berbeda dengan 0 yang artinya tidak menolak Ho Gujarati, 2004:150. Persamaan untuk mencari JB adalah : 2 2 2 2 24 3 6 = - ú û ù ê ë é - + = df x k S n JB ……………………………………….3.11 Dimana : n : jumlah sampel commit to user 91 S : koefisien skewness K : koefisien kurtosis

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau independen Frisch dalam Gujarati, 2004:342. Multikolinearitas sering terjadi jika diantara variabel bebas x saling berkorelasi sehingga hasil estimasi menjadi bias. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Asumsi multikolinieritas menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinieritas. Gejala multikolinieritas adalah gejala korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Uji multikolinearitas diperoleh dengan beberapa langkah yaitu 1. melakukan regresi model lengkap Y = f X 1 …Xn sehingga kita mendapatkan R 2 1 R 2 regresi asal ; 2. Melakukan regresi X 1 variabel bebas terhadap seluruh X 1,2…n ,maka diperoleh nilai R 2 2,3,4….n metode ini dinamakan korelasi parsial; dan 3. Membandingkan nilai R 2 1 dengan R 2 2,3….n . Pedoman yang digunakan, jika nilai R 2 1 lebih tinggi dari R 2 2,3…n pada regresi antar commit to user 92 variabel bebas, maka dalam model empirik tidak terdapat masalah multikolnieritas dan sebaliknya..

c. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Kausalitas Suku Bunga Deposito, Inflasi, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Indonesia

3 52 73

Pengaruh Indeks Harga Saham Nikkei 225, Hangseng 43, Kospi 200, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Tahun 2005 - 2010

2 43 105

Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Dan Indeks Harga Saham Global Terhadap Pergerakan IHSG

0 39 99

PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Tahun 1993 – 2014).

0 4 15

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKARRp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-De

1 4 15

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-Desember 2008).

0 2 21

LANDASAN TEORI PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-Desember 2008).

0 6 21

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG).

0 2 20

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Nilai Kurs Dollar AS, dan Harga Emas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

0 0 23

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar RupiahUS Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Periode Juli 2008 Juni 2010

0 0 1