commit to user
68
f. Keseimbangan Tingkat Bunga pada Teori Dana
Pinjaman
Teori ini menggunakan asumsi bahwa tingkat bunga ditentukan antara kekuatan permintaan dan penawaran dana pinjaman. Kekuatan
dana pinaman dalam suatu perekonomian berasal dari 3 segmen yaitu pemerintah, masyarakat dan unit bisnis. Masyarakat memiliki kekuatan
dana pinjaman untuk keperluan konsumsi sedangkan unit bisnis memerlukan
dana pinjaman
untuk ekspansi
perusahaannya. Pemerintah dalam konteks permintaan dana pinjaman memainkan
perannya untuk memenuhi kebutuhan sosial warga negaranya. Penawaran dana pinjaman berasal dari berbagai macam
aktivitas. Tabungan domestik yang berasal dari berbagai segmen seperti pemerintah, masyarakat dan kalangan bisnis akan menyuplai
kebutuhan dana pinjaman di dalam perekonomian. Selain itu aktivitas seperti peminjaman dana kepada institusi perbankan luar negeri seperti
Bank Dunia akan ikut mensuplai kebutuhan dana pinjaman domestik.
commit to user
69
\Grafik 2.7 Hubungan Tingkat Bunga dan Investasi
Sumber : Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal.YKPN Hal: 94.
Perpotongan antara permintaan dana pinjaman dan penawara dana pinjaman akan menentukan tingkat bunga di pasar dan kuantitas
dana pinjaman. Titik perpotongan tersebut kita sebut titik E, dengan tingkat bunga setinggi i dan volume dana yang dipinjam di pasar
modal sebesar q. Kurva DD adalah permintaan dana pinjaman dan kurva SS adalah penawaran dana pinjaman. Q adalah kuantitas dana
pinjaman yang diminta dan i adalah tingkat suku bunga sekarang dalam suatu pasar.
Tingkat Suku Bunga
R
i
D
1
S
2
S
Jumlah Tabungan
q
Jumlah Dana Pinjaman
D S
S
commit to user
70
B. Penelitian Terdahulu
1. Prediksi IHSG dengan Model GARCH dan Model ARIMA Nachrowi dan Usman, 2007:73-91
Penelitian yang dilakukan oleh Nachrowi dan Usman 2007 mempergunakan IHSG Indonesia Jakarta Composite Index sebagai variable
dependen dan variabel independennya adalah IHSG NIKKEI Jepang, Dow Jones Amerika, IHSG SET pasar modal Thailand dan kurs dollar terhadap
rupiah. Nachorowi dan Usman mempergunakan model GARCH karena model ini dapat mengatasi masalah varians residual yang hetereokedastis. Hasil
penelitiannya mengemukakan bahwa hubungan antara IHSG dan NIKKEI adalah searah dimana ketika NIKKEI mengalami apresiasi maka IHSG akan
ikut terkena imbasnya melalui penguatan di pasar modal pula. Hal serupa juga terjadi dimana hubungan antara Dow Jones dan IHSG adalah searah.
Hasil penelitian sebelumnya oleh Nachrowi dan Novita 2005 mengatakan bahwa pasar modal negara yang kuat mempengaruhi pasar modal
negara berkembang. Sedangkan hubungan antara IHSG dan SET adalah negatif. Dalam awal penelitiannya Nachrowi dan Usman 2007
mengemukakan bahwa hubungan negatif yang terjadi antara IHSG dan SET Thailand adalah karena pemindahan aset dikarenakan kondisi geopolitik
Thailand saat itu tidak memungkinkan untuk melakukan investasi.Dan hubungan negatif yang terjadi antara IHSG dengan kurs dikarenakan ketika
dollar menguat maka investor akan cenderung beralih memegang dollar dan