Interest Parity Condition 1 Nilai Tukar Mata Uang

commit to user 48 Sedangkan penurunan f d q disebut apresiasi riil mata uang domestik terhadap mata uang asing. Hal ini bisa disebabkan beberapa hal. Mengacu pada formulasi nilai tukar riil diatas, biasanya nilai tukar riil mata uang domestik akan mengalami depresiasi jika harga barang dalam negeri relatif menurun dibanding harga barang negara luar. Persamaan diatas juga menunjukan bahwa apresiasi depresiasi nilai tukar nominal pada tingkat harga yang tetap akan mengapresiasi mendepresiasi nilai tukar riil. Oleh karena itulah, dalam kondisi PPP nilai f d q tidak akan berubah.

e. Interest Parity Condition 1

Pengertian Interest Parity Condition Pada jangka panjang tingkat harga agregat memegang peranan penting dalam mendeterminasikan suku bunga dan tingkat harga relatif dari barang dan jasa yang diperdagangkan antar negara. Hukum satu harga the law of one price menyatakan bahwa suatu barang yang identik akan memiliki harga yang sama dengan asumsi tidak ada biaya transaksi dan penghalang untuk bertukar trade barriers. Sedangkan teori paritas daya beli purchasing power parity – PPP menyatakan bahwa nilai tukar antara dua negara akan sama dengan rasio tingkat harga sekelompok barang di kedua negara. Jika harga menjadi lebih mahal inflasi di suatu negara maka permintaan atas mata uang dan barang dari negara tersebut commit to user 49 akan menurun depresiasi mata uang dan deflasi atas harga-harga. Sebaliknya ketika tingkat harga dalam suatu negara turun deflasi maka akan mengarah pada apresiasi mata uang. Purcasing power parity dibagi menjadi dua, absolute PPP dan relative PPP . Absolute PPP menyatakan bahwa nilai tukar antar dua negara akan sama dengan nilai relatif dari harga pada dua negara. Sedangkan relative PPP mengacu pada persentase perubahan nilai tukar antar dua negara yang akan sama dengan persentase perubahan harga agregat pada dua negara. Secara matematis kedua pengertian diatas ditulis : Absolute PPP à f d f d P P ER = ………………………………….2.15 Relative PPP à t f t d t f d t f d t f d ER ER ER , , 1 , 1 , , p p - = - - - ............2.16 Dimana, t f t d , , p p - : berbedaan tingkat inflasi antara negara domestik dengan negara luar dimana inflasi suatu negara yang sama dengan persentase perubahan harga agregat. t f d ER , : nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing yang berlaku commit to user 50 1 , - t f d ER : nilai tukar domestik terhadap mata uang asing periode sebelumnya. Menurut relative PPP, persentase perubahan nilai tukar di masa yang akan datang akan sama dengan perbedaan tingkat inflasi antar dua negara. Maka dalam kondisi PPP perbedaan antara tingkat inflasi yang diekpektasikan akan sama dengan perbedaan tingkat suku bunga return yang ditawarkan oleh dua mata uang. Suatu situasi dimana selisih suku bunga positif di pusat moneter di negara asing sama dengan diskonto berjangka terhadap valuta asing dari negara di mana pusat moneter itu berada disebut kondisi paritas suku bunga interest parity condition. Dengan kata lain pada pasar valuta asing keadaan ini merupakan keadaaan keseimbangan di mana deposito dari semua mata uang memberikan tingkat pengambalian yang sama. Hanya ketika semua mata uang memberikan ekpektasi return yang sama maka akan tercipta keseimbangan dimana tidak ada kelebihan permintaan atau penawaran mata uang tertentu. Secara matematis interest parity condition antara return mata uang asing dan mata uang dalam negeri dan ditulis sebagai berikut : f d f d e f d f d ER ER ER R R - + = …………………………….2.17 Dimana : commit to user 51 R d : tingkat suku bunga return mata uang domestik R f : tingkat suku bunga return mata uang asing e f d E : ekspektasi nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing f d E : nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing yang berlaku

f. Peran Suku Bunga Terhadap Pembentukan Nilai Tukar

Dokumen yang terkait

Analisis Kausalitas Suku Bunga Deposito, Inflasi, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Indonesia

3 52 73

Pengaruh Indeks Harga Saham Nikkei 225, Hangseng 43, Kospi 200, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Tahun 2005 - 2010

2 43 105

Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Dan Indeks Harga Saham Global Terhadap Pergerakan IHSG

0 39 99

PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Tahun 1993 – 2014).

0 4 15

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKARRp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-De

1 4 15

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-Desember 2008).

0 2 21

LANDASAN TEORI PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-Desember 2008).

0 6 21

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG).

0 2 20

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Nilai Kurs Dollar AS, dan Harga Emas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

0 0 23

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar RupiahUS Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Periode Juli 2008 Juni 2010

0 0 1