Pemilihan Model HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

commit to user 140 Menurut pengalaman indeks Nikkei pada beberapa triwulan sebelum tahun 2010 menunjukkan bahwa apresiasi memberikan efek negatif pada perekonomian berupa penurunan ekspor dan profit emiten di negara Jepang.

E. Pemilihan Model

Pemilihan bentuk fungsi model empirik merupakan masalah yang sangat penting, karena teori ekonomi tidak secara spesifik menunjukkan apakah sebaiknya bentuk fungsi suatu model empirik dinyatakan dalam bentuk linier, log- linier atau bentuk lainnya Gujarati, 2004:280. Ada beberapa metode empirik yang digunakan dalam pemilihan bentuk fungsi model empirik, seperti: kriteria statistik Schwarz, metode model transformasi Box-cox, metode yang dikembangkan Mac Kinnon, White dan Davidson atau lebih dikenal dengan MWD test, metode Bara dan Mc Aleer atau dikenal dengan B-M test dan metode yang dikembangkan Zarembaka. Dalam penelitian ini, pemilihan bentuk fungsi model empirik akan dilakukan dengan MWD test. Dalam memilih model empirik yang baik, MWD test membandingkan tingkat signifikansi antara nilai Z1 dan Z2. Nilai Z1 diperoleh melalui pengurangan antara logIHSGF dan LIHSGF. Sedangkan untuk Z2 diperolah dengan rumus Z2=expLIHSGF-IHSGF. Nilai Z1 yang telah didapatkan kemudian diregresikan kedalam persamaan dengan model linier. Apabila Z1 signifikan secara statistik, maka tolak Ho model commit to user 141 linier dan jika tidak signifikan, maka tidak menolah Ho model linier. Untuk nilai Z2 diregresikan dengan model log-linier sehingga apabila nilai Z2 signifikan secara statistik, maka tolak Ha model log-linier dan jika tidak signifikan secara statistik maka tidak menolak Ha model log-linier. Tabel 4.1 Hasil Uji MWD Variabel Probability Z1 0.0142 Z2 0.7328 Signifikan pada α 1 Signifikan pada α 5 Signifikan pada α 10 Sumber : Data olahan Eviews 6.0, 2011 Dari tabel 4.1 yang merupakan fungsi model linier diketahui bahwa nilai Z1 signifikan pada tingkat kesalahan 5 yang artinya menolak model linier dan menerima model log-linier. Model kedua yang merupakan fungsi model log-linier diketahui bahwa nilai Z2 tidak signifikan pada tingkat kesalahan 5 yang artinya tidak menolah Ha model log-linier. Variabel tingkat suku bunga tidak diubah menjadi log karena logaritma tidak bisa bekerja pada angka negatif. Angka negatif tingkat suku bunga riil disebabkan oleh beberapa bulan dalam data time series yang menunjukkan angka inflasi lebih besar daripada suku bunga. Berdasarkan hasil uji MWD, maka bentuk fungsi model empirik yang paling baik untuk digunakan pada penelitian ini adalah bentuk log-linier, yaitu: commit to user 142 LIHSG = 33.6181459703 -2.75317026295LKURS+ 0.122108547691LNIKKEI - 4.62909538438SUKUBUNGA ………….4.1 F. Pembentukan Model Autoregressive Distributed Lag ADL Efek dinamis dapat diinvestigasi dengan cara memasukkan nilai lag dari independen variabel di sisi kanan model regresi. Dalam model dinamis, dapat dilakukan dengan cara distributed lag atau autoregressive model. Kombinasi diantara kedua model ini disebut dengan Autoregressive Distributed Lag ARDL. Model ARDL telah digunakan secara luas dalam model-model yang menggunakan data time series. Dalam distributed lag model, nilai lag dari variabel independen berada di sisi kanan persamaan. Untuk autoregressive model nilai masa lalu variabel dependen dimasukkan ke sisi kanan persamaan. Apabila di sisi kanan persamaan dimasukkan nilai masa lalu baik variabel dependen dan independen, maka model ini disebut dengan model ARDL. Model ARDL dalam penelitian ini digunakan karena model regresi 4.1 yang diestimasi menggunakan metode OLS menunjukkan gejala spurious regression regresi lancung. Regresi lancung ini ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan DW Statistic Insukindro et al, 2004:127. commit to user 143 Tabel 4.2 Hasil Regresi Model Log-linier Durbin-Watson stat Adjusted R- squared 0.498801 0.820314 Sumber : Data olahan Eviews 6.0, 2011 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson statistic lebih rendah daripada nilai koefisien determinasi. Ini menunjukkan bahwa pada model log- linier atau model 4.1 mengalami masalah regresi lancung Yule dalam Gujarati, 2004:806. Berdasarkan uji MWD, maka model yang dipilih adalah model log-linier. Untuk membentuk fungsi ARDL maka nilai masa lalu variabel dependen dan independen dimasukkan ke sisi kanan persamaan dengan nilai lag optimal yang belum ditentukan. Dengan mengakomodasi model log-linier maka bentuk fungsi ARDL penelitian ini adalah sebagai berikut: ……4.2 Model 4.2 merepresentasikan metode ARDL karena di sisi kanan persamaan terdapat nilai masa lalu variabel independen dan dependen yaitu LKurs t-k , LNikkei t-k , Sukubunga t-k dan LIHSG t-k . Lag yang akan digunakan belum dipilih karena untuk menentukan tingkat optimum lag akan digunakan Schawrz Information Criteria SIC. t k t k t k t k t t t t t u LIHSG Sukubunga LNikkei LKurs Sukubunga LNikkei LKurs LIHSG + + + + + + + + = - - - - 7 6 5 4 3 2 1 b b b b b b b b commit to user 144

G. Pemilihan Tingkat

Dokumen yang terkait

Analisis Kausalitas Suku Bunga Deposito, Inflasi, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Indonesia

3 52 73

Pengaruh Indeks Harga Saham Nikkei 225, Hangseng 43, Kospi 200, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Tahun 2005 - 2010

2 43 105

Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Dan Indeks Harga Saham Global Terhadap Pergerakan IHSG

0 39 99

PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Tahun 1993 – 2014).

0 4 15

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKARRp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-De

1 4 15

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-Desember 2008).

0 2 21

LANDASAN TEORI PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-Desember 2008).

0 6 21

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG).

0 2 20

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Nilai Kurs Dollar AS, dan Harga Emas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

0 0 23

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar RupiahUS Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Periode Juli 2008 Juni 2010

0 0 1