Uji Autokorelasi Uji Heterokedastisitas

commit to user 92 variabel bebas, maka dalam model empirik tidak terdapat masalah multikolnieritas dan sebaliknya..

c. Uji Autokorelasi

Tes yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi pada penelitian ini adalah Breusch-Godfrey BG test atau sering juga disebut Lagrange Multiplier LM test. Tes ini merupakan salah satu tes autokorelasi yang bisa dilakukan pada regresi dimana terdapat lag dari dependen variabel sebagai variabel independen dan lebih direkomendasikan untuk jumlah observasi yang cukup besar Gujarati, 2004:472. Disamping itu LM test dapat dilakukan pada derajat aurokorelasi lebih dari nol. Misalnya AR 1, AR2 dan seterusnya. Misalnya dari persamaan 3.9 diasumsikan bahwa residualnya mengikuti autokorelasi derajat 2 atau AR2 : t t t t u u u e r r + + = - - 2 2 1 1 .......................................................... 3.12 Maka residual dari persamaan 3.9 diregres terhadap semua variabel independen lainnya serta nilai lag dari residual pada persamaan 3.12 sebagai regresor tambahan dalam model : t t t t t t t u u Sukubunga Nikkei Kurs u e r r a a a a + + + + + + = - - 2 2 1 1 4 3 2 1 ... 3.13 Null hypothesis pada LM test diatas adalah Ho = 2 1 = = r r atau tidak terdapat autokorelasi pada derajat 2. Penentuan ditolak atau tidaknya commit to user 93 Null hypothesis mengikuti tabel chi square dengan r sebagai derajat kebebasannya. Jika nilai 2 R n r - yang didapat dari persamaan 3.13 lebih besar dari nilai chi square maka null hypothesis ditolak, dengan kata lain terdapat masalah autokorelasi Gujarati, 2004:474.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terdapat homokedastisitas atau tidak tejadi heterokedastisitas. Untuk menguji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji white sebagai berikut Gujarati, 2004:413: Lakukan regresi model yang kita miliki dan kita dapatkan nilai residual untuk estimasi error. 1 Lakukan regresi auxiliary dengan memasukkan U i 2 sebagai variabel dependen dan variabel X 2 t…n sebagai variabel dependen sehingga kita dapatkan nilai obsR² Rsquared dikalikan dengan jumlah data observasi dari regresi ini. commit to user 94 2 Bandingkan obsR² dari regresi awal dengan nilai chi square dengan derajat kebebasan degree 0f freedom sejumlah dengan variabel bebasnya. 3 Jika nilai chi square dengan level signifikansi yang dipilih lebih besar dari obsR² maka model tidak mengalami masalah heterokedastisitas. Jika R² x n lebih besar dari nilai tabel chi square alpha, df berarti terjadi heteroskedastisitas jika sebaliknya berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.

5. Uji Statistik

Dokumen yang terkait

Analisis Kausalitas Suku Bunga Deposito, Inflasi, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Indonesia

3 52 73

Pengaruh Indeks Harga Saham Nikkei 225, Hangseng 43, Kospi 200, Harga Emas Dunia, Harga Minyak Dunia dan Kurs Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Tahun 2005 - 2010

2 43 105

Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Dan Indeks Harga Saham Global Terhadap Pergerakan IHSG

0 39 99

PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) PENGARUH INFLASI, KURS RP/DOLLAR USA, DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Tahun 1993 – 2014).

0 4 15

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKARRp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-De

1 4 15

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-Desember 2008).

0 2 21

LANDASAN TEORI PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO, NILAI TUKAR Rp / USD, DAN INDEKS HARGA KONSUMEN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Periode Januari 2004-Desember 2008).

0 6 21

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN, INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG).

0 2 20

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Nilai Kurs Dollar AS, dan Harga Emas terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

0 0 23

Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI Dan Nilai Tukar RupiahUS Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Periode Juli 2008 Juni 2010

0 0 1