Tahap-tahap Perkembangan Siswa Sekolah Dasar

40

2. Karakteristik Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Siswa Sekolah Dasar terdiri dari anak usia enam sampai tigabelas tahun. Siswa Sekolah Dasar termasuk dalam masa kanak-kanak akhir. Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 117 mengemukakan pendapat bahwa masa kanak- kanak akhir dibagi menjadi dua fase yaitu masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar dan masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar. Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar terdiri dari siswa yang berusia enam sampai sepuluh tahun. Siswa tersebut biasanya duduk di kelas satu sampai tiga Sekolah Dasar. Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar terdiri dari siswa yang berusia sembilan sampai tigabelas tahun. Siswa tersebut biasanya duduk di kelas empat sampai enam Sekolah Dasar. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 116-117 karakteristik anak kelas-kelas tinggi siswa Sekolah Dasar adalah sebagai berikut. a. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari. b. Ingin tahu, ingin belajar dan realistis. c. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajar di sekolah. e. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Berdasarkan pendapat di atas siswa kelas V Sekolah Dasar termasuk dalam masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar. Siswa kelas V Sekolah Dasar 41 memiliki karakteristik yaitu mempunyai minat terhadap mata pelajaran tertentu, berpandangan bahwa nilai sebagai ukuran untuk menentukan prestasi belajar di sekolah, senang bermain bersama, dan senang berkelompok dengan teman sebaya.

G. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Erliana Eva Rochmi 2012 dengan judul “Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Talking Stick dan Make a Macth untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Ekonomi Materi Permintaan Penawaran dan Terbentuknya Harga Pasar pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bae Kabupaten Kudus ”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe talking stick lebih efektif bila dibandingkan dengan metode make a match . Hasil post test diketahui nilai rata-rata kelompok eksperimen 79,22 dan kelompok kontrol 73,25. Berdasarkan perhitungan diperoleht hitung = 4,881 dan t tabel = 2,033 sehingga t hitung t tabel. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Ma’rifah 2013 dengan judul “Efektifitas Penerapan Metode Talking Stick dengan Media PowerPoint terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia Kelas VIII di MTs Ibnull Qoyyim Putri ”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa: 1 Penerapan metode talking stick dengan media PowerPoint efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII di MTs Ibnul Qoyyim Putri Berbah Sleman Yogyakarta pada 42 pembelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan makanan pada manusia, dengan rata-rata nilai posttest pada kelompok eksperimen sebesar 79,79 dan dengan nilai t hitung sebesar 2,939 2,315. 2 Penerapan metode talking stick dengan media PowerPoint efektif meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII di MTs Ibnul Qoyyim Putri Berbah Sleman Yogyakarta pada pembelajaran IPA Biologi materi sistem pencernaan makanan pada manusia, dengan nilai Uji Mann Whitney U 149 682,50 dan nilai 1- p-value sebesar 0.002 0.05. Metode talking stick merupakan metode pendukung pengembangan pembelajaran kooperatif. Tujuan pembelajaran kooperatif salah satunya adalah mengoptimalkan hasil belajar akademik. Oleh karena itu, metode talking stick memiliki tujuan yang sama dengan tujuan pembelajaran kooperatif. Selain itu, metode talking stick memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan untuk semua tingkatan kelas dan usia. Penelitian yang relevan di atas menunjukkan bahwa metode talking stick efektif terhadap hasil belajar IPS dan IPA. Penelitian yang relevan di atas dilakukan pada kelas VIII SMP dan MTs. Berdasarkan penelitian relevan di atas belum ada yang melakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas pembelajaran talking stick pada siswa Sekolah Dasar. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang perbedaan efektivitas metode talking stick dan metode pembelajaran ceramah terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri Sompokan. Metode pembelajaran ceramah dipilih karena metode tersebut yang sering digunakan oleh guru SD Negeri 43 Sompokan pada pembelajaran IPS kelas V. Penelitian yang relevan di atas memberikan kontribusi pada penelitian ini untuk memperkuat hasil penelitian dalam pembahasan.

H. Kerangka Pikir

Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya sarana prasarana, kualitas guru yang kurang optimal, dan lain-lain. Guru merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas akan menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Kualitas guru salah satunya dapat diketahui berdasarkan penguasaan terhadap metode pembelajaran. Hal tersebut karena metode pembelajaran mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa. Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Kelas V SD Negeri Sompokan menggunakan metode pembelajaran ceramah pada pembelajaran IPS. Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sompokan pada mata pelajaran IPS berdasarkan Ujian Tengah Semester tahun 2015 2016 kurang optimal. Metode pembelajaran ceramah adalah penyampaian materi pelajaran secara lisan oleh guru kepada siswa. Guru bertugas menyampaikan materi pelajaran. Siswa bertugas menerima materi dengan cara mendengarkan dan memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Metode pembelajaran ceramah tidak memerlukan persiapan yang rumit dan

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN METODE TALKING CHIPS DI MTS JAMIYATUL KHAIR

0 3 88

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Melalui Metode Talking Stick Di Mi Al Hikmah Kelas 5 Kota Bekasi

0 7 179

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran talking stick tema cita-citaku kelas iv SD Negeri 2 Simo tahun pelajaran 2014/2015.

0 3 10

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran talking stick tema cita-citaku kelas iv SD Negeri 2 Simo tahun pelajaran 2014/2015.

0 2 17

PENINGKATAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 Peningkatan Kerjasama Dan Hasil Belajar Ips Melalui Model Talking Stick Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Barenglor Klaten Utara Tahun 2013/2014.

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngadireji I Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukohar

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngadireji I Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 6

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

5 6 40

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI GUNUNGSARI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI METODE TALKING STICK

4 12 28

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KALIKAJAR PURBALINGGA.

0 0 190