39 dengan keempat indikator tersebut sudah mewakili keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran. 2.
Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dilakukan oleh
siswa. Pada penelitian ini prestasi belajar dibatasi pada ranah kognitif pada tingkat C1, C2, C3, dan C4. Prestasi belajar digunakan untuk mengetahui
sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan. 3.
Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan model
pembelajaran yang menempatkan siswa pada kelompok heterogen kemudian bertanding pada turnamen akademik. Pada penelitian ini langkah-langkah
model pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu presentasi kelas, tim, game, turnamen, dan rekognisi tim.
G. Kerangka Berpikir
Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran merupakan hal yang penting. Adanya komunikasi dua arah antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa menjadi hal yang harus diperhatikan untuk mengetahui keberhasilan dari proses pembelajaran. Keaktifan siswa merupakan salah satu
prinsip yang menunjukkan keberhasilan pembelajaran Zainal Arifin, 2013: 294. Berdasarkan hasil observasi, diketahui siswa kelas V SD Negeri 1
Sedayu memiliki keaktifan belajar yang masih kurang pada mata pelajaran PKn. Selain itu, prestasi belajar siswa juga menunjukkan hasil yang masih
40 rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa bisa merupakan dampak dari
keaktifan siswa yang masih kurang. Hal tersebut didukung oleh David Ausubel Ariyanto, 2012: 57 yang menjelaskan bahwa pembelajaran bermakna dapat
membuat siswa lebih mudah mengingat dan transfer belajar mudah dicapai. Kebermaknaan belajar siswa bisa didapat dari keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Pada akhirnya untuk mengatasi masalah tersebut perlu cara yang dapat merangsang siswa agar aktif dalam pembelajaran.
Terdapat banyak variari model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran sehingga memberi kesan yang bermakna bagi
siswa. Dari berbagai model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif pada mata pelajaran PKn, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe TGT
untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Melalui model pembelajaran ini siswa dirangsang untuk lebih aktif karena mengandung unsur
permainan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Isjoni 2010: 16 yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif siswa terlibat aktif pada
proses pembelajaran sehingga memberi dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi
belajarnya. Adapun bagan kerangka pikir pada penelitian ini adalah sebagai
berikut.