Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA
40 rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa bisa merupakan dampak dari
keaktifan siswa yang masih kurang. Hal tersebut didukung oleh David Ausubel Ariyanto, 2012: 57 yang menjelaskan bahwa pembelajaran bermakna dapat
membuat siswa lebih mudah mengingat dan transfer belajar mudah dicapai. Kebermaknaan belajar siswa bisa didapat dari keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Pada akhirnya untuk mengatasi masalah tersebut perlu cara yang dapat merangsang siswa agar aktif dalam pembelajaran.
Terdapat banyak variari model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran sehingga memberi kesan yang bermakna bagi
siswa. Dari berbagai model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif pada mata pelajaran PKn, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe TGT
untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Melalui model pembelajaran ini siswa dirangsang untuk lebih aktif karena mengandung unsur
permainan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Isjoni 2010: 16 yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran kooperatif siswa terlibat aktif pada
proses pembelajaran sehingga memberi dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi
belajarnya. Adapun bagan kerangka pikir pada penelitian ini adalah sebagai
berikut.
41 Keaktifan belajar merupakan hal
yang penting dalam keberhasilan pembelajaran.
Keaktifan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar
siswa.
Dapat dilatih dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT.
Keaktifan belajar meningkat, prestasi beajar meningkat.
Gambar 3. Bagan Kerangka Berpikir