Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT
26 b.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Model pembelajaran kooperatif tipe TGT banyak diaplikasikan
dalam pembelajaran di kelas dan termasuk model pembelajaran yang sederhana. Miftahul Huda 2014: 198-199 menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai berikut: 1
Siswa memperdalam, me-review dan mempelajari materi secara kooperatif.
2 Menentukan kelompok secara heterogen.
3 Siswa mulai berkompetisi dalam turnamen.
4 Pemberian hadiah pada kelompok dengan skor tertinggi.
Langkah-langkah dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT juga dijabarkan lebih rinci oleh Slavin 2005: 166-168 sebagai berikut:
1 Presentasi Kelas
Materi dalam TGT diperkenalkan dalam presentasi kelas. Ini merupakan pengajaran langsung dan diskusi seperti yang sering
dilakukan. Bedanya presentasi kelas pada model ini menekankan pada pengenalan TGT agar siswa benar-benar memperhatikan dan dapat
mengikuti kuis akademik yang akan dilakukan. 2
Tim Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh
bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua
27 anggota tim benar-benar belajar, dan khususnya memperisiapkan tim
untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. 3
Game Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan
dengan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperoleh selama presentasi kelas. Game tersebut dimainkan di meja
dengan tiga orang siswa yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor pertanyaan
yang ditulis pada lembar yang sama. 4
Turnamen Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung.
Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit setelah guru memberikan presentasi kelas dan tim telah melakukan kerja
kelompok. 5
Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang
lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Permainan yang dilakukan pada meja turnamen dilakukan oleh
tiga sampai lima siswa dari tim yang berbeda. Trianto 2014: 132-133 menjelaskan aturan atau skenario permaian TGT pada meja turnamen.
Dalam satu permainan terdiri dari pembaca, penantang I, penantang II, dan seterusnya sejumlah kelompok yang ada. Pembaca bertugas
mengambil kartu bernomor dan cari pertanyaan pada lembar permainan,
28 membaca pertanyaan dengan keras, dan memberi jawabannya. Penantang
kesatu bertugas menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda. Adapun kelompok penantang kedua bertugas menyetujui
pembaca atau memberi jawaban yang berbeda dan mengecek lembar jawaban. Kegiatan ini dilakukan secara bergiliran games rules.
Gambar 1. Game Rules Pembaca mengambil kartu bernomor kemudian membaca
pertanyaan dengan keras sekaligus memberikan jawaban. Penantang ke satu bisa setuju atau tidak setuju dengan memberi jawaban yang berbeda.
Begitu juga dengan penantang kedua. Kemudian penantang yang ada di sebelah kanan pembaca membacakan jawaban yang tepat yang sudah
disediakan oleh guru. Untuk peserta dengan jawaban tepat akan diberi skor dan ditulis pada papan skor.
Secara lengkap mekanisme game rules untuk tiga tim ditunjukkan pada gambar berikut:
Penantang Kedua
Penantang Pertama
Pembaca
29 Gambar 2. Assigment to Tournament Tables
Gambar tersebut menunjukkan mekanisme permainan secara lebih lengkap dan kompleks. Pada meja-meja turnamen terdapat pembaca,
penantang pertama, dan penantang kedua seperti yang telah dijabarkan pada gambar 1.
Dari penjabaran materi tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT diketahui bagaimana seharusnya pembelajaran ini dilakukan di
kelas. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT selalu diawali dengan presentasi materi oleh guru seperti biasa kemudian dilanjutkan dengan
pembentukan kelompok secara heterogen. Kelompok tersebut yang nantinya akan bertanding dengan kelompok lain untuk mendapatkan
kelompok terbaik. Kelompok terbaik dengan skor tertinggi akan mendapat reward atau hadiah.
30