4.8 Analisis Multivariat
Menganalisis pengaruh komunikasi organisasi komunikasi vertikal ke bawah, komunikasi vertikal ke atas dan komunikasi horizontal terhadap kinerja perawat
pelaksana dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan menggunakan uji regresi ganda multiple regression dengan hasil
bahwa variabel yang berpengaruh p0,05 adalah: instruksi tugas, umpan balik, informasi pekerjaan, saran dan ide, koordinasi, pemecahan masalah dan konflik serta
pertukaran informasi. Sedangkan variabel: rasionalitas, ideologi dan informasi masalah dan keluhan tidak berpengaruh p0,05.
Berdasarkan nilai koefisien regresi B masing-masing variabel diatas dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut:
Y = α + β
I
X
1
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ β
7
X
7
+ β
8
X
8
+ β
9
X
9
+ β
10
X
10
Keseluruhan variabel komunikasi yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan adalah variabel
informasi pekerjaan dengan nilai koefisien B = 0,550. Model secara keseluruhan dapat memprediksi besarnya pengaruh variabel
independen yaitu komunikasi vertikal ke bawah, komunikasi vertikal ke atas serta komunikasi horizontal terhadap kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit
Bhayangkara Tingkat II Medan sebesar 97,6 R Square, sedangkan 2,4
Y= 5.072 + 0.416X
1
+0.456X
4
+0.550X
5
+0.493X
7
+0.377X
8
+0.452X
9
+ 0.492X
10
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model regresi ini, misalnya faktor organisasi, individu dan psikologis Gibson dalam Ilyas, 2001.
Tabel 4.32 Hasil Uji Multivariat Regresi Ganda Variabel Independen
t-hitung Koefisien
p Komunikasi Vertikal ke Bawah
Instruksi Tugas X
1
2.476 0.416
0.016 Rasionalitas
X
2
0.544 0.139
0.558 Ideologi
X
3
1.245 0.339
0.218 Umpan Balik
X
4
2.379 0.456
0.021
Komunikasi Vertikal ke Atas
Informasi Pekerjaan X
5
2.448 0.550
0.017 Informasi Masalah dan Keluhan X
6
-0.707 -0.195
0.483 Saran dan Ide
X
7
2.295 0.493
0.025
Komunikasi Horizontal
Koordinasi X
8
2.340 0.337
0.023 Pemecahan Masalah dan Konflik X
9
2.090 0.351
0.039 Pertukaran Informasi X
10
2.282 0.492
0.026 Constant
5.866 5.072
0.000
R Square = 97,6
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Komunikasi Vertikal ke Bawah terhadap Kinerja Perawat
Pelaksana dalam di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan variabel tentang komunikasi vertikal ke bawah yang berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana adalah faktor
instruksi tugas dan umpan balik. Sedangkan variabel rasionalitas p=0,5580,05 dan ideologi p=0,2180,05 tidak berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana di
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. Komunikasi vertikal ke bawah yang berperan terhadap kinerja perawat
pelaksana konsisten dengan pendapat Gordon dalam Sosiawan 2009, yang menyatakan masih sering terdengar komentar dari berbagai kalangan dengan
menyatakan bahwa komunikasi model top down sudah bukan lagi jamannya saat ini untuk dikembangkan dan dianut. Pandangan ini tentu tidak salah. Namun juga tidak
dapat dibenarkan seratus persen. Dari kondisi tersebut bahwa komunikasi ke bawah tetap diperlukan dalam organisasi seperti yang dilakukan di Rumah Sakit
Bhayangkara Tingkat II Medan antara kepala keperawatan dengan perawat pelaksana. Respon negatif atas pelaksanaan komunikasi ke bawah disebabkan oleh kesan yang
ditonjolkan oleh kepala keperawatan sebagai sebuah perintah yang mutlak harus dilaksanakan.