Variabel dan Definisi Operasional

Kelayakan menggunakan instrumen yang akan dipakai dalam penelitian, maka uji coba kuesioner dilakukan kepada 30 perawat di RS. Putri Hijau Kodam I Bukit Barisan Medan Lampiran 2.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Adapun variabel dan definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan kondisi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi situasi pelayanan keperawatan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Komunikasi ini mencakup komunikasi vertikal ke bawah kepala keperawatan kepada perawat pelaksana, komunikasi vertikal ke atas perawat pelaksana kepada kepala keperawatan dan komunikasi horizontal antar perawat pelaksana dalam asuhan keperawatan b. Komunikasi vertikal ke bawah adalah adalah pesan yang mengalir dari kepala keperawatan kepada perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan, yang mencakup : 1 Instruksi tugas adalah pesan yang disampaikan kepala keperawatan kepada perawat pelaksana mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan dapat dilakukan seperti yang diharapkan. 2 Rasionalitas adalah pesan yang disampaikan kepala keperawatan kepada perawat pelaksana sebagai pejelasan mengenai tujuan aktivitas tersebut, seperti aktivitas satu dengan aktivitas lainnya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. 3 Ideologi adalah pesan yang disampaikan kepala keperawatan kepada perawat pelaksana bertujuan mencari sokongan dan antusias dari perawat pelaksana guna memperkuat loyalitas, moral, dan motivasi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. 4 Informasi adalah pesan yang disampaikan kepala keperawatan kepada perawat pelaksana dimaksudkan untuk memperkenalkan perawat pelaksana dengan praktek-praktek rumah sakit, peraturan rumah sakit, keuntungan, kebiasaan dan data lain dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. 5 Umpan balik adalah pesan yang disampaikan kepala keperawatan kepada perawat pelaksana berisi informasi mengenai ketepatan individu dalam melakukan pekerjaannya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. c. Komunikasi vertikal ke atas adalah pesan yang mengalir dari perawat pelaksana kepada kepala keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan, yang mencakup informasi pekerjaan, informasi masalah dan keluhan, menawarkan saran dan ide, dan menyampaikan keluhan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. d. Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan di antara perawat pelaksana yang bertugas di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau tujuan pelaksanaan asuhan keperawatan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan saling memberikan informasi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. e. Kinerja dalam pelaksanaan asuhan keperawatan adalah proses yang dilakukan perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan dalam rangka pencatatan dan pelaporan tentang status kesehatan klien serta semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan perawat pelaksana sesuai dengan format pengkajian di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.

3.6 Metode Pengukuran