Berdasarkan komunikasi model top down, maka implementasi sistem kepercayaan dan mendukung keterbukaan dalam komunikasi atasan dan bawahan di
Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan, menjadi nilai penting dari hasil penelitian ini untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana.
5.1.1 Pengaruh Instruksi Tugas terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah
Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan
Hasil penelitian menunjukkan variabel instruksi tugas berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. Mengacu
kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin baik kepala keperawatan mengkomunikasikan tugas yang harus dilakukan kepada perawat pelaksana maka
akan meningkat kinerjanya dalam pelayanan keperawatan. Komunikasi antara kepala perawatan dengan perawat pelaksana tentang tugas
yang harus dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Resmi 2007 tentang hubungan antara
persepsi terhadap komunikasi atasan kepada bawahan dengan komitmen organisasi, menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap
komunikasi atasan kepada bawahan dengan komitmen organisasi pegawai. Instruksi tugas berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana yang ditemukan pada
penelitian ini menunjukkan kesamaan arah hasil penelitian Resmi, karena persepsi terhadap komunikasi atasan kepada bawahan searah dengan komunikasi atasan
dengan bawahan dalam hal instruksi tugas.
Variabel komitmen organisasi yang digunakan Resmi searah dengan kinerja perawat pelaksana dalam penelitian ini, karena setiap bawahan yang komitmen
organisasinya tinggi dapat ditunjukkan dari kinerjanya. Penelitian Resmi menyimpulkan bahwa arah hubungan persepsi terhadap komunikasi atasan kepada
bawahan dengan komitmen organisasi bersifat positif, artinya semakin positif persepsi pegawai terhadap komunikasi atasan kepada bawahan maka semakin tinggi
komitmen pegawai terhadap organisasinya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa koefisien regresi pengaruh
instruksi tugas terhadap kinerja perawat pelaksana bertanda positif, artinya semakin baik instruksi tugas yang dikomunikasikan akan meningkatkan kinerja perawat
pelaksana. Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan memberi pengaruh terhadap kinerja. Upaya untuk mengimplementasikan temuan ini, maka seorang
pimpinan hendaknya menciptakan hubungan yang harmonis baik secara vertikal, sehingga terjadi pemahaman mengenai kebijakan yang diambil mendorong kerjasama
yang lebih efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan bersama. di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.
5.1.2 Pengaruh Rasionalitas terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah