Kinerja perawat pelaksana dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan selanjutnya dikategorikan serta ditemukan
49,3 kategori tidak baik, seperti pada tabel berikut
Tabel 4.28 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kinerja dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara
Tingkat II Medan
Kategori Kinerja Jumlah
Persen
a. Baik 20
28,2 b. Cukup Baik
16 22,5
c. Tidak Baik 35
49,3
Jumlah 71
100,0
4.7 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan variabel komunikasi vertikal ke bawah instruksi tugas, rasionalitas, ideologis dan umpan
balik, variabel komunikasi vertikal ke atas informasi pekerjaan, informasi masalah dan keluhan serta saran dan ide dan komunikasi horizontal koordinasi, pemecahan
masalah dan konflik serta pertukaran informasi dengan kinerja dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Analisis bivariat dengan melihat perbandingan jumlah dan
persentase responden antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil analisis bivariat antara variabel komunikasi vertikal ke bawah dengan
kinerja perawat pelaksana diketahui bahwa : a. Persentase responden yang menyatakan instruksi tugas kategori tidak baik lebih
banyak yang mempunyai kinerja tidak baik dibandingkan responden menyatakan instruksi tugas kategori baik dan cukup baik, yaitu 43,7.
b. Persentase responden yang menyatakan rasionalitas kategori tidak baik lebih banyak yang mempunyai kinerja tidak baik dibandingkan responden menyatakan
rasionalitas kategori baik dan cukup baik, yaitu 47,9. c. Persentase responden yang menyatakan ideologis kategori tidak baik lebih banyak
yang mempunyai kinerja tidak baik dibandingkan responden menyatakan ideologis kategori baik dan cukup baik, yaitu 47,9.
d. Persentase responden yang menyatakan umpan balik kategori tidak baik lebih banyak yang mempunyai kinerja tidak baik dibandingkan responden menyatakan
umpan balik kategori baik dan cukup baik, yaitu 49,3.
Tabel 4.29 Hubungan Komunikasi Vertikal ke Bawah dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan
Instruksi Tugas Kinerja
p
Tidak baik Cukup baik
Baik
n n
n
0,000 Tidak Baik
31 43,7
3 4,2
1 1,4
Cukup Baik 4
5,6 13
18,3 11
15,5 Baik
0,0 0,0
8 11,3
Rasionalitas 0,000
Tidak Baik 34
47,9 0,0
0,0 Cukup Baik
1 1,4
15 21,1
3 4,2
Baik 0,0
1 1,4
17 23,9
Ideologi 0,000
Tidak Baik 34
47,9 2
2,8 0,0
Cukup Baik 1
1,4 14
19,7 5
7,0 Baik
0,0 0,0
15 21,1
Umpan Balik 0,000
Tidak Baik 35
49,3 2
2,8 0,0
Cukup Baik 0,0
11 15,5
9 12,7
Baik 0,0
3 4,2
11 15,5
Hasil analisis bivariat antara variabel komunikasi vertikal ke atas dengan kinerja perawat pelaksana diketahui bahwa :
a. Persentase responden yang menyatakan informasi pekerjaan kategori tidak baik lebih banyak yang mempunyai kinerja tidak baik dibandingkan yang menyatakan
informasi pekerjaan kategori cukup baik dan cukup baik, yaitu 49,3. b. Persentase responden yang menyatakan informasi masalah dan keluhan kategori
tidak baik lebih banyak yang mempunyai kinerja tidak baik dibandingkan responden menyatakan informasi masalah dan keluhan kategori cukup baik dan
baik, yaitu 49,3. c. Persentase responden yang menyatakan saran dan ide kategori tidak baik lebih
banyak yang mempunyai kinerja tidak baik dibandingkan responden menyatakan saran dan ide kategori cukup baik dan baik, yaitu 45,1.
Tabel 4.30 Hubungan Komunikasi Vertikal ke Atas dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan
Informasi Pekerjaan
Kinerja p
Tidak baik Cukup baik
Baik n
n n
0,000 Tidak Baik
35 49,3
1 1,4
0,0 Cukup Baik
0,0 12
16,9 7
9,9 Baik
0,0 3
4,2 13
18,3
Informasi Masalah 0,000
Tidak Baik 35
49,3 0,0
0,0 Cukup Baik
1 1,4
15 21,1
5 7,0
Baik 0,0
1 1,4
15 21,1
Saran dan Ide 0,000
Tidak Baik 32
45,1 2
2,8 0,0
Cukup Baik 3
4,2 12
16,9 4
5,6 Baik
0,0 2
2,8 16
22,5
Hasil analisis bivariat antara variabel komunikasi horizontal dengan kinerja perawat pelaksana diketahui bahwa :
a. Persentase responden yang menyatakan koordinasi kategori tidak baik lebih banyak yang mempunyai kinerja tidak baik dibandingkan responden menyatakan
koordinasi kategori cukup baik dan baik, yaitu 46,5. b. Persentase responden yang menyatakan pemecahan masalah dan konflik kategori
tidak baik lebih banyak yang mempunyai kinerja tidak baik dibandingkan responden menyatakan pemecahan masalah dan konflik kategori cukup baik dan
baik, yaitu 47,9. c. Persentase responden yang menyatakan pertukaran informasi kategori tidak baik
lebih banyak yang mempunyai kinerja tidak baik dibandingkan responden menyatakan pertukaran informasi kategori cukup baik dan baik, yaitu 47,9.
Tabel 4.31 Hubungan Komunikasi Horizontal dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan
Koordinasi Kinerja
p Tidak baik
Cukup baik Baik
n n
n
0,000 Tidak Baik
33 46,5
1 1,4
0,0 Cukup Baik
2 2,8
15 21,1
13 18,3
Baik 0,0
0,0 7
9,9
Pemecahan Masalah 0,000
Tidak Baik 34
47,9 3
4,2 0,0
Cukup Baik 1
1,4 12
16,9 3
4,2 Baik
0,0 1
1,4 17
23,9
Pertukaran Informasi
0,000
Tidak Baik 34
47,9 2
2,8 0,0
Cukup Baik 1
1,4 12
16,9 7
9,9 Baik
0,0 2
2,8 13
18,3
4.8 Analisis Multivariat