Pengaruh Umpan Balik terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah

Dimensi etik dari komunikasi makin rumit karena etik begitu terkaitnya dengan falsafah hidup pribadi seseorang sehingga sukar untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi setiap orang. Meskipun sukar, pertimbangan etik tetaplah merupakan bagian integral dalam setiap tindak komunikasi. Keputusan yang diambil, dalam hal komunikasi haruslah dipedomani oleh apa yang dianggap benar di samping juga oleh apa yang dianggap efektif.

5.1.4 Pengaruh Umpan Balik terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah

Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan Hasil penelitian menunjukkan variabel umpan balik berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan. Mengacu kepada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa kepala keperawatan yang mengkomunikasikan hasil evaluasinya tentang ketepatan perawat pelaksana dalam melakukan pekerjaannya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan meningkatkan kinerjanya dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Komunikasi mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam komunikasi. Demikian juga halnya dengan komunikasi antara kepala perawatan dengan perawat pelaksana, efek atau dampak komunikasi yang dilakukan hendaknya dilakukan dengan adanya umpan balik. Pemberian umpan balik sebagai hasil evaluasi komunikasi dapat dijelaskan melalui pendapat Hikmat 2009, bahwa evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja program untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja program. Pemberian umpan balik dari hasil evaluasi komunikasi antara kepala perawatan dengan perawat pelaksana akan ada konsekuensi yang diterima. Sebagai contoh, pertama, perawat mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak intelektual atau kognitif. Kedua, anda mungkin memperoleh sikap baru untuk mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan, sehingga afektif. Ketiga, perawat mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru untuk melakukan hal-hal tertentu, selain perilaku verbal dan nonverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik. Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal dari perawat sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balik. Bila kepala keperawatan menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada perawat pelaksana, artinya bahwa perawat pelaksana menerima umpan balik dari pesan kepala keperawatan. Perawat pelaksana mendengar apa yang kepala keperawatan katakan, perawat pelaksana merasakan gerakan kepala keperawatan, perawat pelaksana melihat apa yang kepala keperawatan tuliskan. Kemampuan kepala keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan dalam berkomunikasi akan menentukan kemampuannya membangun sebuah tim keperawatan yang solid. Robbins dan Coulter 2010, menyatakan bahwa kerja tim memiliki kemungkinan yang tinggi untuk membuahkan hasil dengan kualitas yang tinggi, menurunkan biaya, dan meningkatkan moral karyawan. Komunikasi adalah sarana yang penting pada setiap kerja tim.

5.2 Pengaruh Komunikasi Vertikal ke Atas terhadap Kinerja Perawat