secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain.
Bercerita dalam konteks komunikasi dapat dikatakan sebagai upaya mempengaruhi orang lain
melalui ucapan dan penuturan tentang suatu ide pengalaman. Dalam pembelajaran di SD bercerita dapat dikatakan sebagai upaya
untuk mengembangkan potensi kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran kemudian menuturkannya kembali dengan tujuan
melatih keterampilan
anak dalam
bercakap-cakap untuk
menyampaikan ide dalam bentuk lisan Bacthiar dalam http: zona.
Ui madura.ac.idstrategi-pembelajaran-bercerita-melalui-pendekatan- konstruktivistik
. Pembelajaran
keterampilan bercerita
berkaitan dengan
pembinaan kemampuan menggunakan bahasa secara lisan. Keterampilan bercerita adalah salah satu jenis keterampilan yang
penting untuk melatih komunikasi. Dengan keterampilan bercerita seseorang
dapat menyampaikan
berbagai macam
cerita, pengungkapan berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami,
dirasakan, dilihat, dibaca, dan pengungkapan kemauan serta keinginan membagikan pengalaman yang diperoleh Tarigan, 2001:
35. Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan bercerita
merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap siswa untuk
menceritakan sebuah
cerita yang
bertujuan untuk
menyampaikan suatu informasi kepada orang lain.
2.3.2 Tujuan dan Manfaat Bercerita
Menurut Bachtiar dalam http:zona.uimadura.ac.id strategi
pembelajaran-bercerita-melalui-pendekatan-konstruktivistik tujuan
dan manfaat kegiatan bercerita bagi anak, seperti berikut. Tujuan bercerita bagi anak , yaitu:
1. Memberikan informasi tentang lingkungan yang memang
perlu diketahui oleh anak. 2.
Mengukur kemampuan siswa untuk mengungkapkan ide dan apa yang diketahuinya dari cerita. Pengungkapan
cerita bisa dilakukan secara lisan saja, atau dengan lisan dan gerakan tubuh serta ekspresi jiwa, yaitu memeragakan
sambil bercerita.
Sedangkan manfaat bercerita bagi anak, yaitu: 1.
Menanamkan pesan-pesan atau nilai-nilai sosial, moral, dan agama.
2. Memberikan sejumlah pengetahuan dan pengalaman.
3. Mengembangkan kemampuan kognitif, afektif,
dan psikomotor.
4. Mengembangkan imajinasi anak.
5. Mengembangkan dimensi perasaan anak.
6. Mempengaruhi cara berpikir dan perilaku anak karena
anak senang mendengarkan cerita walaupun cerita
dibacakan berulang-ulang. Kemudian menurut Hidayati dalam http:niahidayati.net
manfaat-cerita-bagi-kepribadian-anak.html manfaat
bercerita adalah:
1. Mengembangkan kemampuan berbicara dan memperkaya
kosakata anak. 2.
Bercerita atau
mendongeng merupakan
proses mengenalkan bentuk-bentuk emosi dan ekspresi kepada
anak, misalnya marah, sedih, gembira, kesal dan lucu. 3.
Memberikan efek menyenangkan, bahagia
dan ceria, khususnya bila cerita yang disajikan adalah cerita lucu.
4. Menstimulasi daya imajinasi dan kreativitas anak,
memperkuat daya ingat, serta membuka cakrawala pemikiran anak menjadi lebih kritis dan cerdas.
5. Dapat menumbuhkan empati dalam diri anak.
6. Melatih dan mengembangkan kecerdasan anak.
7. Sebagai langkah awal untuk menumbuhkan minat baca
anak.