Latar Belakang PENERAPAN METODE DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERCERITA SISWA KELAS VB SD NEGERI 10 METRO TIMUR

dan kesungguhan siswa pada saat pembelajaran keterampilan bercerita, sehingga ketika siswa diminta untuk bercerita di depan kelas, hanya beberapa siswa yang berani untuk bercerita. Hasil ulangan harian pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VB SD Negeri 10 Metro Timur, diperoleh nilai rata-rata saat ulangan harian hanya 55, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah adalah 67. Jumlah siswa yang mencapai KKM hanya 7 siswa 38, yang belum mencapai KKM 11 siswa 62 dari 18 siswa yang ada di kelas VB. Penyebab rendahnya aktivitas dan keterampilan bercerita siswa di bawah nilai KKM, yaitu karena dalam kegiatan pembelajaran bercerita guru masih menggunakan metode yang konvensional dan kurang bervariasi yang mengakibatkan aktivitas guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran daripada aktivitas siswa. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan bercerita di kelas VB SD Negeri 10 Metro Timur, diperlukan suatu metode yang dapat melibatkan siswa aktif dalam kegiatan belajar sehingga aktivitas dan keterampilan bercerita siswa dapat meningkat. Metode yang peneliti gunakan untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan bercerita siswa yaitu metode discovery. Pada pelaksanaan metode discovery, proses pembelajaran dipandang sebagai suatu stimulus atau rangsangan yang dapat menantang peserta didik untuk merasa terlibat atau berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing, sehingga diharapkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok untuk memecahkan masalah Berdasarkan uraian permasalahan dalam pembelajaran keterampilan bercerita di SD Negeri 10 Metro Timur, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Metode Discovery untuk Meningkatkan Aktivitas dan Keterampilan Bercerita Siswa Kelas VB SD Negeri 10 Metro Timur

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat diidentifikasikan masalah yang terjadi dalam pembelajaran keterampilan bercerita yaitu, sebagai berikut: 1. Rendahnya aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran keterampilan bercerita, dikarenakan guru masih menggunakan metode yang konvensional dan kurang bervariasi yang mengakibatkan aktivitas guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran daripada aktivitas siswa. 2. Rendahnya keterampilan bercerita siswa, yaitu nilai rata-rata saat ulangan harian hanya 55. Nilai ini masih di bawah KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 67. Jumlah siswa yang mencapai KKM hanya 7 siswa 38, yang belum mencapai KKM 11 siswa 62 dari 18 siswa yang ada di kelas VB SD Negeri 10 Metro Timur. 3. Metode discovery merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan keterampilan bercerita siswa.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan metode discovery pada pembelajaran keterampilan bercerita kelas VB SD Negeri 10 Metro Timur? 2. Bagaimanakah meningkatkan keterampilan bercerita siswa melalui penerapan metode discovery pada pembelajaran keterampilan bercerita kelas VB SD Negeri 10 Metro Timur?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui penerapan metode discovery di Kelas VB SD Negeri 10 Metro Timur. 2. Meningkatkan keterampilan bercerita siswa melalui penerapan metode discovery di Kelas VB SD Negeri 10 Metro Timur.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Siswa Dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan bercerita siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui penerapan metode discovery pada siswa kelas VB SD Negeri 10 Metro Timur. 2. Guru Melalui penelitian ini guru memperoleh alternatif penerapan metode discovery dalam pembelajaran yang lebih bervariatif bagi siswa. Guru dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam kegiatan pembelajaran yaitu guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Sekolah Dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di SD yang bersangkutan. 4. Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang penelitian tindakan kelas serta pembelajaran menggunakan metode discovery sehingga dapat menjadi guru yang profesional di kemudian hari. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Belajar

Seseorang dapat bertahan hidup dan menyesuaikan dengan lingkungan akibat dari pertumbuhan fisik, mental dan belajar terhadap interaksi pengaruh lingkungan. Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman yang diperoleh Wahyudin, 2006: 3.30. Menurut Gagne dalam Wahyudin, 2006: 3.31 belajar merupakan proses dari yang sederhana ke yang kompleks. Oleh sebab itu, proses belajar selalu bertahap mulai dari belajar melalui tanda signal, kemudian melalui rangsangan-reaksi stimulus, belajar berangkai chaining, belajar secara verbal, belajar membedakan discrimination, dan belajar konsep. Menurut Sagala 2010: 37 belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang berdasarkan pengalaman tertentu. Sedangkan menurut Meyer dalam Suwarjo, 2008: 35 belajar adalah mengonstruksi pengetahuan. Selanjutnya menurut Hamalik 2009: 154 belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TYPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERCERITA BERDASARKAN PENGAMATAN LINGKUNGAN SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO SELATAN

0 8 70

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TYPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERCERITA BERDASARKAN PENGAMATAN LINGKUNGAN SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO SELATAN

0 7 80

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI METODE INQUIRY BERDASARKAN TEKS CERITA FIKSI PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 1 METRO BARAT

0 19 65

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 53

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 17 73

PENERAPAN MODEL PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VB SD NEGERI 6 METRO BARAT

4 56 83

PENERAPAN METODE PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I A SD NEGERI 12 METRO PUSAT

6 12 75

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS IVB SD NEGERI 10 METRO TIMUR

17 168 90

PENERAPAN TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 1 METRO TIMUR

1 21 79