Kegiatan Akhir ±15 Menit Hasil Observasi 1. Aktivitas Belajar Siswa

Pada akhir siklus I pertemuan 1 diperoleh bahwa aktivitas dan keterampilan bercerita siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena penerapan metode discovery dalam pembelajaran keterampilan bercerita belum mencapai tujuan yang diharapkan. Guru belum optimal dalam pengondisian dan pengelolaan kelas. Berdasarkan hasil observasi dari peneliti, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode discovery yaitu: a Guru belum maksimal dalam mengkondisikan dan menguasai kelas serta memotivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran keterampilan bercerita dengan menerapkan metode discovery. b Dalam kegiatan apersepsi, guru belum dapat menghubungkan materi pembelajaran sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa. c Guru belum dapat menciptakan suasana kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat serta perhatian siswa untuk mempelajari keterampilan bercerita. Kekurangan dalam pengelolaan pembelajaran juga terjadi pada siswa, seperti: a Sebagian besar siswa belum memahami materi yang disampaikan guru karena guru menerapkan metode discovery yang menuntut siswa untuk menemukan sendiri aspek-aspek yang dinilai dalam keterampilan bercerita. b Dalam kegiatan bercerita masih terdapat siswa yang malu untuk maju ke depan menceritakan hasil ringkasan ceritanya. Berdasarkan kondisi yang telah dijelaskan di atas, maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan aktivitas dan keterampilan bercerita siswa dengan menerapkan metode discovery, perbaikan yang harus dilakukan pada pertemuan 2 adalah sebagai berikut: 1. Guru harus maksimal dalam mengkondisikan kelas dan menyiapkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran keterampilan bercerita dengan menerapkan metode discovery. 2. Dalam kegiatan apersepsi, guru harus dapat menghubungkan materi pembelajaran sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa. 3. Guru harus menciptakan suasana kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat serta perhatian siswa untuk mempelajari keterampilan bercerita. Temuan pada siklus I pertemuan 1 1. Aktivitas belajar siswa belum mencapai kriteria yang telah ditentukan. Hal ini terlihat dalam kegiatan pembelajaran siswa banyak yang ribut, mengobrol dengan temannya, melamun, mengganggu temannya, dan hanya sedikit siswa yang memperhatikan penjelasan guru serta sungguh-sungguh mengerjakan tugas. 2. Keterampilan bercerita siswa belum mencapai kriteria yang telah ditentukan, dapat dilihat pada hasil observasi keterampilan bercerita belum sesuai KKM yang telah ditetapkan. 3. Kinerja belum mencapai kriteria yang telah ditentukan, hal ini terlihat dari guru belum dapat mengondisikan dan menguasai kelas serta guru kurang bisa membimbing siswa dalam mengerjakan tugasnya karena banyak siswa yang membuat suasana kelas menjadi ribut.

4.2.2 Siklus I Pertemuan 2

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan 2, peneliti melakukan persiapan menyusun lembar penilaian keterampilan bercerita siswa untuk mengukur keberhasilan kegiatan pembelajaran bercerita. Pada siklus II pertemuan 2, peneliti tidak membuat RPP, karena 1 RPP untuk 2 kali pertemuan.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin 14 September 2011. Kegiatan Awal ± 10 Menit 1. Guru menertibkan dan menyiapkan siswa untuk belajar. 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran bercerita. 3. Guru melakukan apersepsi guru bertanya kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya kemudian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TYPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERCERITA BERDASARKAN PENGAMATAN LINGKUNGAN SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO SELATAN

0 8 70

PENERAPAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TYPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERCERITA BERDASARKAN PENGAMATAN LINGKUNGAN SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO SELATAN

0 7 80

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI METODE INQUIRY BERDASARKAN TEKS CERITA FIKSI PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 1 METRO BARAT

0 19 65

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 53

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION DAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 17 73

PENERAPAN MODEL PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VB SD NEGERI 6 METRO BARAT

4 56 83

PENERAPAN METODE PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I A SD NEGERI 12 METRO PUSAT

6 12 75

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS IVB SD NEGERI 10 METRO TIMUR

17 168 90

PENERAPAN TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 1 METRO TIMUR

1 21 79