Pidana Menurut Agama Islam

30 pencerahan, pembimbing bertindak sebagai orang tua asuh yang mengawasi anak – anak selama ada dalam panti, sebagai pendidik dan pengajr, serta menjadi tempat bertanya dan pemberi nasihat. Harapan masyrakat pada pembinaan akhlakul karimah ini agar bisa menjadi orang yang berakhlakul karimah, mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-harinya. Harapan masyarakat di sekitar Panti Sosial Bina Remaja tentang tugas pembimbing rohani Islam dalam membina akhlakul karimah remaja sesuai dengan tugas pembimbing rohani yang ada di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta menurut masyrakat di sekitar Panti Sosial Bina Remaja. Persamaan dalam penelitian peneliti adalah bimbingan rohani kepada warga binaan agar menjadi berakhlakul karimah yang membedakan adalah prosesnya jika di penjara sebagai bentuk hukuman tindakan yang dilakukan untuk menyadarkan warga binaan untuk kembali ke jalan yang benar dan diterima oleh masyrakat sebagai pribadi yang berakhlak mulia. 2. Berdasarkan penelitian yang ditulis oleh Novalian Kusumasari dengan judul penelitian “Pengaruh Pembinaan Kerohanian Islam Terhadap Kesadaran Beragama Narapidana studi kasus di lembaga pemasyarakatan kelas II A wanita, Tanggerang ” yaitu pelaksanaan pembinaan kerohanian Islam Tanggerang terbentuk program pengajaran, pelatihan, dan pembinaan. Terdapat pengaruh yang sangat signitifkan antara pembinaan kerohanian Islam terhadap kesadaran beragama dikarenakan adanya pengaruh positif pembinaan kerohanian Islam terhadap kesadaran beragama Narapidana, materi sudah baik dan struktur sudah jelas. Namun yang perlu ditingkatkan adalah penyadaran keagamaan bukan hanya sekedar pemberian materi, tetapi demi meningkatkan kesadaran beragama Narapidana dalam melaksanakan tugasnya sebagi hamba, maka perlu ditingkatkan dengan memberi kesempatan Narapidana berbagi pengalaman spritualnya ataupun memberikan kesempatan untuk memimpin sebuah pengajian. 31 Persamaan pada penelitian ini memberikan kerohanian islam untuk kesadaran beragama narapidana dan memberi materi yang memberikan pengaruh positif pada narapidana dengan program pengajaran, pelatihan dan pembinaan.

C. Kerangka Berfikir

Uraian diatas memberikan penjelasan bahwa pengajaran agama Islam sangat berperan penting dalam kehidupan manusia untuk menjalani proses semasa hidupanya, sebagai pembekalan hidup menjadi manusia yang selalu mengingat bahwa dunia hanya sementara. Sehingga mengawasi koneksi antara hubungannya dengan Tuhannya, hubungan sesamanya, serta kepada makhluk lainnya. Semua itu karena agama Islam yang diberikan Allah SWT, yang didalamnya talah tertata rapi ajaran yang beriisikan aturan – aturan dalam menjalani kehidupan. Sehingga mengarahkan manusia yang menjalani sesuai agama akan menjadi manusia yang berakhlak mulia dan sebaliknya, manusia yang tidak menjalani sesuai ajaran agama Islam maka dia akan terjerat hukuman, baik di dunia dan di akhirat. Sebagaimana hukuman yang ada di dunia yaitu hukum pidana bagi orang – orang yang melanggar norma – norma yang berlaku di dunia dan tidak kasat mata seperti korupsi, narkoba, menipu, dan sebagainya akan ditindak lanjuti sebagai narapidana. Itu menunjukan adanya hukuman yang berlaku didunia, sedangkan yang kasat mata hubungan dengan Tuhannya seperti tidak beriman, munafik, dan tidak menjalani ibadah, maka hukuman tersebut akan didapatkan di akhirat sesuai ganjarannya di yaumul kiyamah. Hukuman tersebut sangat menekankan pada proses pengajaran agama Islam yang mengarahkan selalu tertanam untuk bertaubat, kembali menjalankan kewajiban sebagai makhluk ciptaan Tuhan, serta menjadi suri tauladan seperti Nabi Muhammad SAW. Proses kemudian itulah menjadikan patokan pembinaan bagi yang melanggar aturan – aturan di Rumah Tahanan Negara RUTAN atau Lembaga Pemasyarakatan LAPAS. Yang di dalamnya harus memberikan pengajaran agama Islam bagi narapidananya dengan memberikan ilmu yang positif supaya binaan menyadarkan kewajiban seorang hamba kepada Tuhannya agar selalu bertakwa, sehingga dapat meningkatkan kesadaran beragama bagi