Pengertian Agama Islam Pengajaran Agama Islam

14 Tujuan tersebut memiliki ciri – ciri sebagai berikut: 1 Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan di muka bumi dengan sebaik – baiknya, yaitu melaksanakan tugas – tugas memakmurkan dan mengolah bumi sesuai dengan kehendak Tuhan. 2 Mengarahkan manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahannya di muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah, sehingga tugas tersebut terasa ringan dilaksanakan, 3 Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, sehinggga ia tidak menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya. 4 Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa, dan jasmaninya, sehingga ia memiliki ilmu, akhlak, dan ketrampilan semua ini dapat digunakan guna mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya. 5 Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Ciri – ciri diatas secara umum adalah manusia yang baik. Atas dasar ini, dapat dikatakan bahwa pada hakikatnya sependapat bahwa tujuan umumnya ialah terbentuknya manusia yang baik, yaitu manusia yang beribadah kepada Allah dalam rangka pelaksanaan fungsi kekhalifahannya di muka bumi. 13

d. Strategi Pengajaran

Strategi pengajaran merupakan penerjamahan filsafat atau teori mengajar menjadi rumusan tentang cara mengajar yang harus ditempuh dalam situasi – situasi khusus atau dalam keadaan tertentu yang spesifik. Secara teoritik, ada juga pandangan mengenai proses belajar mengajar, yang saling bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya. 1 Belajar penerimaan reception learning. Pendukung utama pandangan itu adalah Ausabel dan beberapa penganut behavioristik lainnya. 13 Ibid., h. 106. 15 2 Belajar penemuan discovery learning. Pendukung utama pendekatan itu adalah Piaget dan Bruner dan para penganut psikologi kognitif dan humanistik lainnya. 14 Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia adalah merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja dan dan dimana saja 15 , sehingga menjadi sebuah kewajiban seperti yang ada di dalam kitab Ta`lim Muta`lim tentang kewajiban belajar yaitu: Ketahuilah, bahwa tidak diharuskan bagi setiap muslim menuntut segala ilmu, tetapi yang diharuskan adalah menuntut ilmu Hal, sebagaimana dinyatakan “ilmu paling utama adalah ilmu Hal”, dan perbuatan paling utama adalah memelihara al - Hal” 16

e. Ruang Lingkup Pengajaran Agama

Dilihat dari sudut ruang lingkup pembahasan pengajaran agama Islam yang umum dilaksanakan sudah menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri, pembahasan dan pengelompokannya menjadi bidang – bidang studi yang mungkin semakin banyak. Tetapi prinsip pokok dan sumber tidak akan mengalami perubahan, karena wahyu dan sabda Rasulullah tidak akan bertambah 14 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cet ke4, h. 183. 15 Ibid., h. 154. 16 Ilmul-hal = ilmu tingkah laku, ilmu keadaan kondisi yang dimaksud disini adalah ilmu pengetahuan yang selalu diperlukan dalam melaksanakan agama, yaitu ilmu Ushuluddin dan ilmu Fiqih. Dua macam ilmu inilah tidak dapat diabaikan oleh setiap muslimmuslimah, karena ilmu yang pertama akan membimbing kehidupan iman dan ruhaninya, sedang yang kedua akan membimbing perbuatan jasmani dalam menunaikan tugas amanat agamanya syaikh Ibrahim bin Ismail, Syarah Ta`lim Muta`allim, hal4 16 lagi. Pengajaran agama Islam yang umum dilaksanakan terdiri dari sejumlah mata pelajaran; dua belas diantaranya akan dikemukakan berikut ini: 1 Pengajaran Keimanan Iman berarti peracaya. Pengajaran keimanan berarti proses belajar – mengajar tentang berbagai aspek kepercayaan. Ilmu tentang keimanan ini disebut juga “Tauhid” tauhid = keesaan. Dalam ilmu ini dibicarakan aqidah Islam, maka ilmu ini disebut juga “Ilmu Aqidah” atau “Aqaid” aqidah, jamaknya aqaid. Karena yang dibicarakan dalam ilmu ini ialah masalah kepercayaan, keimanan kepada wujud dan keesaan Allah, para ulama menganggap bahwa yang dibicarakan itu merupakan prinsip agama – agama Islam. Tanpa beriman, orang tidak dapat dianggap beragama. Karena itu, ilmu ini disebut juga “Ilmu Ushuluddin” Ushuluddin = pokok agama 17 . 2 Pengajaran Akhlak Pengajaran akhlak berarti pengajaran tentang bentuk seseorang yang kelihatan pada tindak-tanduknya tingkah lakunya. Dalam pelaksanannya, pengajaran ini berarti proses kegiatan belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajar berakhlak baik. Artinya orang atau anak yang diajar itu memiliki bentuk batin yang baik menurut ukuran nilai ajaran agama Islam; dan bentuk batin ini hendaknya kelihatan dalam tindak-tanduknya sehari – hari. Dalam bentuk yang sederhana dapat dikatakan: supaya orang atau anak berakhlak baik atau terpuji menurut ajaran agama Islam. Dengan demikian bidang studi ini dinamai studi“Aqidah–Akhlak” 18 . 3 Pengajaran Ibadat Dalam pengajaran ibadat, ibadat pokok yang merupakan rukun Islam Tadilah yang harus diajarkan. Pengajaran ibadat ini termasuk salah satu bagian dari pelajaran Fiqih. Dibicarakan berbagai aspek ibadat itu, seperti bentuknya, macamnya, caranya, waktunya, hukumnya, fadhilah atau hukumnya, dan sebagainya. Dalam ruang lingkup pengajaran agama merupakan inti agama dan 17 Zakiyah Darajat, Dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet4, h. 64 – 65. 18 Ibid., h. 70 dan 73.