Strategi Pengajaran Pengajaran Agama Islam
17 diantaranya yang wajib dikerjakan setiap hari. Pekerjaan harian ini merupakan
cermin dari rasa keagamaan seseorang
19
. 4 Pengajaran Fiqih
Dilihat dari segi pengamalan ajaran Islam, yang jelas pengajaran Fiqih ini adalah pengajaran yang bersifat amaliah, harus mengandung unsur teori dan
praktek. Belajar Fiqih untuk diamalkan, bila berisi suruhan atau perintah, harus dilaksanakan, bila berisi larangan, harus dapat ditinggalkan atau dijauhi. Bukan
sekedar teori yang berarti ilmu untuk ilmu. Lebih ekstrim lagi dikatakan ilmu Fiqih untul diketahui, diamalkan dan sekaligus menjadi pedoman atau pegangan
hidup. Untuk itu, tentu saja materi yang praktis diamlkan sehari-hari didahulukan dalam pelaksanaannya, mulai dari pengajaran rendah
20
. 5 Pengajaran Ushul Fiqih
Ushul Fiqih itu ialah suatu ilmu yang sangat berguna dalam pengembangan syari`at ajaran Islam. Dengan mempelajari Ushul Fiqih, orang mengetahui
bagaimana hukum Fiqih diformulasikan dari sumbernya. Dengan itu, orang juga dapat memahami apa formulasi itu masih dapat dipertahankan dalam mengikuti
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan sekarang, atau apakah ada kemungkinan untuk direformulasika. Dengan demikian orang juga dapat
merumuskan hukum atau penilaian terhadap kenyataan yang ditemuinya sehari- hari dengan ajaran Islam yang bersifat universal itu.
21
6 Pengajaran Qiraat Qur`an Yang paling penting dalam pengajaran Qiraat Al-Qur`an ini ialah
keterampilan membaca Al Qur`an dengan baik sesuai dengan kaidah yang disusun dalam Ilmu Tajwid. Untuk dapat membaca dengan baik, tentu harus dapat
memahami bermacam irama yang dibicarakan dalam Ilmu Nagham. Sebelum itu hendaknya sudah memahami dan dapat menggunakan berbagai tanda-tanda baca,
disamping sudah dapat membunyikan simbol-simbol huruf dan kata sesuai dengan
19
Ibid., h,74 dan 77.
20
Zakiyah Darajat, Dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet4, h.85
21
Ibid., h.88.
18 bunyi yang diucapkan oleh orang Arab. Kita mencontoh bunyi yang diucapkan
oleh orang Arab karena bahasa Al Qur`an itu adalah bahasa mereka. 7 Pengajaran Tafsir
Pengajaran tafsir ini bukan bukan berarti pengajaran “bagaimana menafsir” tetapi apa dan bagaimana tafsirnya. Karena itu pengajaran ini bahannya ialah
kitab-kitab tafsir, atau buku-buku tafsir yang ditulis oleh pengarang yang bermacam-macam yang disesuaikan dengan keperluan atau kurikulum suatu
sekolah. Pengajaran Tafsir ini seharusnya berisi tafsir dari keseluruhan ayat Al Qur`an. Tetapi karaena banyaknya bahan, meliputi keseluruhan dari ayat Al
Qur`an, mulai dari surat Al Qur`an, mulai dari surat Al Fatihah sampai dengan surat An Naas menurut urutan Mushhaf Utsmani, sulit untuk diajarkan dalam satu
tingkatan sekolah. Apalagi kalau mengikuti tafsir yang ditulis oleh para mufassirin besar, ada yang sampai lebih dari 30 jilid, dalam bahasa Arab lagi, sulit
untuk diajarkan dalam satu tingkatan sekolah.
22
8 Pengajaran Ilmu Tafsir Pengajaran Ilmu Tafsir berarti proses kegiataan belajar-mengajar yang berisi
bahan Ilmu Tafsir. Dalam pengajaran ini dibicarakan sejumlah teori atau ilmu yang berhubungan dengan berbagai petunjuk dan ketentuan untuk menafsirkan Al
Qur`an. Dengan memahami pengetahuan ini diharapkan agar orang dapat menafsir Al Qur`an, sekurang-kurangnya mengerti akan cara para mufassirin
menafsirkan akan Al Qur`an setelah membaca buku-buku tafsir yang ada. Bahan atau alat apa saja yang digunakan oleh para mufassirin dalam menafsirkan Al
Qur`an, dapat difahami.
23
9 Pengajaran Hadis Ruang l;ingkup pengajaran hadis ini sebenarnya bergantung pada tujuan
pengajarannya pada suatu tingkat perguruan yang dimuat. Yang jelas, semuanya adalah pelajaran tentang teks dan pengertiannya, baik teks itu berasal dari ucapan
Nabi, atau ucapan para sahabat tentang Nabi. Isinya tentu ucapan Nabi, kehidupan
22
Zakiyah Darajat, Dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet4, h.94.
23
. Ibid., h 97.