Pengertian Pengajaran Pengajaran Agama Islam

12 “Sesungguhnya agama disisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang – orang yang telah diberi kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian diantara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat – ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhintungan –Nya” QS. Al – Imran: 19 8                                                            “Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada – Nya baik dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada – Nya mereka dikembalikan 83. Katakanlah Muhammad, “kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya`kub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda – bedakan seorangun diantara mereka dan hanya kepada – Nya kami berserah diri” 84. Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi 85. QS: Al – Imran 83 – 85 9 Secara estafet melalui para Nabi dan Rasul – Nya sehingga sampai kepada Nabi terakhir, Muhammad SAW sebagai penyempurna ajaran Islam sebelumnya 10 . Seperti yang di dalam firman Allah: 8 Departemen Agama RI, Mushaf Al-Quran Terjemah, Jakarta: Pena, 2008, Cet.3, h. 52. 9 Ibid.,h 61. 10 Kaelany HD, Islam Agama Universal, Jakarta: Midada Rahmah Press, 2006, h. 41. 13                    “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang diantara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi. Dan Allah mengetahui segala sesuatu” QS Al – Ahzab: 40. 11 Dari beberapa pengertian pengajaran dan agama Islam tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa pengajaran agama Islam adalah suatu kegiatan, proses, dan interaksi yang dibekali pengetahuan atau ilmu serta pembekalan akhlak mulia yang secara sadar diberikan oleh pendidik kepada peserta didik guna menjadi menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia, menjadi kekuatan spiritual keagamaan, dan bermanfaat dengan ketrampilan yang berguna bagi Nusa dan Bangsa.

c. Tujuan Pengajaran Agama Islam

Sebenarnya tujuan cakupannya amat luas. Di dalam tujuan tercakup berbagai masalah, yaitu mencakup keinginan, proses, ramalan, dan maksud. Dengan terbinanya seluruh potensi manusia secara sempurna diharapkan dapat melaksanakan fungsi dan pengabdiannya sebagai khalifah di muka bumi. Quraish Sihab berpendapat bahwa kita dapat berkata bahwa tujuan pendidikan Al-Qur`an Islam adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjelaskan fungsinya sebagai hamba dan khalifah – Nya, guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah, atau dengan kata yang lebih singkat dan sering digunakan oleh Al – Qur`an, untuk bertaqwa kepada – Nya. 12 11 Departemen Agama RI, Mushaf Al-Quran Terjemah, Jakarta: Pena, 2008, Cet.3, h. 423. 12 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam Edisi Baru, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005, h. 104. 14 Tujuan tersebut memiliki ciri – ciri sebagai berikut: 1 Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan di muka bumi dengan sebaik – baiknya, yaitu melaksanakan tugas – tugas memakmurkan dan mengolah bumi sesuai dengan kehendak Tuhan. 2 Mengarahkan manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahannya di muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah, sehingga tugas tersebut terasa ringan dilaksanakan, 3 Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, sehinggga ia tidak menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya. 4 Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa, dan jasmaninya, sehingga ia memiliki ilmu, akhlak, dan ketrampilan semua ini dapat digunakan guna mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya. 5 Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Ciri – ciri diatas secara umum adalah manusia yang baik. Atas dasar ini, dapat dikatakan bahwa pada hakikatnya sependapat bahwa tujuan umumnya ialah terbentuknya manusia yang baik, yaitu manusia yang beribadah kepada Allah dalam rangka pelaksanaan fungsi kekhalifahannya di muka bumi. 13

d. Strategi Pengajaran

Strategi pengajaran merupakan penerjamahan filsafat atau teori mengajar menjadi rumusan tentang cara mengajar yang harus ditempuh dalam situasi – situasi khusus atau dalam keadaan tertentu yang spesifik. Secara teoritik, ada juga pandangan mengenai proses belajar mengajar, yang saling bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya. 1 Belajar penerimaan reception learning. Pendukung utama pandangan itu adalah Ausabel dan beberapa penganut behavioristik lainnya. 13 Ibid., h. 106.