5. Bagaimana interaksi perintah antara pengajar dan narapidana
selama proses belajar mengajar berlangsung?
Selama interaksinya kita melakukan forum tanya jawab tetapi lebih banyak satu arah tapi jika masalah tertentu yang perlu dipertanyakan ada juga. Kita
memberikan tanya jawab yang terbuka, bahkan menawarkan yang diluar bahasan jika ada yang harus disampaikan, kita beri kesempatan untuk bertanya. Ada juga
yang mereka tidak faham mereka langsung bertanya.
6. Apa saja kesulitan dalam pengajaran agama Islam? mengapa hal
tersebut muncul?
Kesulitan yang kita alami yaitu karena ini RUTAN, para tahanannya sifatnya sementara saja di RUTAN. Jadi jika dibuat materi secara utuh persemester apalagi
1 satu tahun, itu peserta didiknya bisa ganti-ganti berbeda dengan yang ada di Lapas mereka sudah divonis dan paling minimal 1satu tahun jadi membuat
perencanaannya lebih leluasa diprogramkan beberapa level kedepan jadi mendapatkan target belajarnya yang dicapai, kalau disini hanya transit saja jadi
ketika membuat perencanaan pembelajaran tidak bisa yang dalam materi tidak bisa dibuat bebera level pengajaran sehingga kita melakukan pengajaran secara
flexible atau model instant.
7. Bagaimana cara yang ditempuh dalam mengatasi kesulitan dan
hambatan tersebut?
Dalam mengatasi maslah tersebut akhirnya kita membuat materi yang lebih bersifat memberikan motivasi saja selama disini supaya memanfaatkan waktu
luang mereka sehingga bersifat motivasi ini walaupun ada materi yang disampat tapi kita usahakan pada saat pindah dari sini kalau sudah termotivasi pasti akan
mencari karena sudah termotivasi untuk belajar jadi lebih banyak motivasi untuk mereka ibadah, belajar. Tidak hanya disini apa nanti akan dipindah ke Lapas
Tanggerang ata bebas dari sini mereka tetap mau belajar.
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
RUTAN KELAS II A JAKARTA TIMUR
JL. PAHLAWAN REVOLUSI PONDOK BAMBU JAK-TIM 13430 Telp 021 8612004 Fax 021 8615061
HariTanggal : Jumat, 14112014 Kapasitas Hunian: 619 orang
Jumlah Isi : 1011 orang
NARAPIDANA TAHANAN
LAIN-LAIN TAHANANNAPI WILAYAH
B I :
570 orang
A I :
37 orang
Anak Negara
: 0 orang Jakarta Barat
: 299 orang B II A
: 31
orang A II
: 94
orang Anak
Sipil : 0 orang
Jakarta Pusat : 265 orang B II B
: 0 orang A III
: 254
orang C
: 0 orang Jakarta
Selatan : 139 orang
B III : 1 orang
A IV :
13 orang
Anak Bawaan
: 11
orang Jakarta Timur : 87 orang
Hukuman Mati : 0 orang A V
: 8 orang Jakarta Utara
: 119 orang Hukuman
Seumur Hidup : 2 orang
Tahanan Militer
: 1 orang Lain-lain
: 102 orang Tahanan
Anak : 0 orang
Anak Didik Pemasyarakatan
: 0 orang
Jumlah : 604
orang Jumlah :
407 orang
Jumlah : 11
orang Jumlah :
1011 orang
JENIS KEJAHATAN Narapidana
Tahanan MUTASI
Mata Uang : 3 Orang
: 6 Orang Tahanan napi baru
: 0 orang Perjudian
: 4 Orang : 20 Orang Pindah ke Lapas lain
: 0 orang Pembunuhan
: 3 Orang : 3 Orang
Bebas Demi Hukum : 0 orang
Pencurian : 17 Orang
: 36 Orang Bebas dari tuntutan : 0 orang
Perampokan : 1 Orang
: 1 Orang Bebas Biasa
: 0 orang Penipuan
: 31 Orang : 41 Orang Cuti Bersyarat
: 1 orang Narkotika
: 459 Orang : 230 Orang Penetapan Hakim
: 0 orang Korupsi
: 6 Orang : 15 Orang Penangguhan Penahanan
: 76 orang Kepabeanan
: 1 Orang : 0 Orang
Penahanan RumahKota : 27 orang
KUHP Pidana Kriminal umum : 0 Orang
: 0 Orang Dipinjam dari Instansi lain
: 0 orang Teroris
: 0 Orang : 0 Orang
RS di luar LAPAS : 4 orang
Perlindungan Anak : 5 Orang
: 4 Orang Pembebasan Bersyarat
: 0 orang Kehutanan
: 0 Orang : 0 Orang
Cuti Menjelang Bebas : 0 orang
Hak Cipta : 0 Orang
: 0 Orang Asimilasi
: 1 orang Kekerasan dalam Rumah
Tangga : 2 Orang
: 1 Orang Meninggal Dunia
: 0 orang Senjata Tajam Senjata Api
Bahan Peledak : 0 Orang
: 0 Orang Melarikan Diri
: 0 orang Subversi
: 0 Orang : 0 Orang
Migas : 0 Orang
: 0 Orang Senjata Tajam Senjata Api
Bahan Peledak : 0 Orang
: 0 Orang Human Traficking
: 5 Orang : 6 Orang
Perlindungan Konsumen : 0 Orang
: 0 Orang Dalam Jabatan
: 0 Orang : 0 Orang
Penggelapan : 49 Orang
: 28 Orang Penadahan
: 0 Orang : 2 Orang
Psikotropika : 1 Orang
: 0 Orang Pembalakan Liar
: 1 Orang : 0 Orang