Tujuan Pengajaran Agama Islam
16 lagi. Pengajaran agama Islam yang umum dilaksanakan terdiri dari sejumlah mata
pelajaran; dua belas diantaranya akan dikemukakan berikut ini: 1 Pengajaran Keimanan
Iman berarti peracaya. Pengajaran keimanan berarti proses belajar – mengajar
tentang berbagai aspek kepercayaan. Ilmu tentang keimanan ini disebut juga “Tauhid” tauhid = keesaan. Dalam ilmu ini dibicarakan aqidah Islam, maka ilmu
ini disebut juga “Ilmu Aqidah” atau “Aqaid” aqidah, jamaknya aqaid. Karena
yang dibicarakan dalam ilmu ini ialah masalah kepercayaan, keimanan kepada wujud dan keesaan Allah, para ulama menganggap bahwa yang dibicarakan itu
merupakan prinsip agama – agama Islam. Tanpa beriman, orang tidak dapat
dianggap beragama. Karena itu, ilmu ini disebut juga “Ilmu Ushuluddin” Ushuluddin = pokok agama
17
. 2 Pengajaran Akhlak
Pengajaran akhlak berarti pengajaran tentang bentuk seseorang yang kelihatan pada tindak-tanduknya tingkah lakunya. Dalam pelaksanannya, pengajaran ini
berarti proses kegiatan belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajar berakhlak baik. Artinya orang atau anak yang diajar itu memiliki bentuk
batin yang baik menurut ukuran nilai ajaran agama Islam; dan bentuk batin ini hendaknya kelihatan dalam tindak-tanduknya sehari
– hari. Dalam bentuk yang sederhana dapat dikatakan: supaya orang atau anak berakhlak baik atau terpuji
menurut ajaran agama Islam. Dengan demikian bidang studi ini dinamai studi“Aqidah–Akhlak”
18
. 3 Pengajaran Ibadat
Dalam pengajaran ibadat, ibadat pokok yang merupakan rukun Islam Tadilah yang harus diajarkan. Pengajaran ibadat ini termasuk salah satu bagian dari
pelajaran Fiqih. Dibicarakan berbagai aspek ibadat itu, seperti bentuknya, macamnya, caranya, waktunya, hukumnya, fadhilah atau hukumnya, dan
sebagainya. Dalam ruang lingkup pengajaran agama merupakan inti agama dan
17
Zakiyah Darajat, Dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet4, h. 64
– 65.
18
Ibid., h. 70 dan 73.
17 diantaranya yang wajib dikerjakan setiap hari. Pekerjaan harian ini merupakan
cermin dari rasa keagamaan seseorang
19
. 4 Pengajaran Fiqih
Dilihat dari segi pengamalan ajaran Islam, yang jelas pengajaran Fiqih ini adalah pengajaran yang bersifat amaliah, harus mengandung unsur teori dan
praktek. Belajar Fiqih untuk diamalkan, bila berisi suruhan atau perintah, harus dilaksanakan, bila berisi larangan, harus dapat ditinggalkan atau dijauhi. Bukan
sekedar teori yang berarti ilmu untuk ilmu. Lebih ekstrim lagi dikatakan ilmu Fiqih untul diketahui, diamalkan dan sekaligus menjadi pedoman atau pegangan
hidup. Untuk itu, tentu saja materi yang praktis diamlkan sehari-hari didahulukan dalam pelaksanaannya, mulai dari pengajaran rendah
20
. 5 Pengajaran Ushul Fiqih
Ushul Fiqih itu ialah suatu ilmu yang sangat berguna dalam pengembangan syari`at ajaran Islam. Dengan mempelajari Ushul Fiqih, orang mengetahui
bagaimana hukum Fiqih diformulasikan dari sumbernya. Dengan itu, orang juga dapat memahami apa formulasi itu masih dapat dipertahankan dalam mengikuti
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan sekarang, atau apakah ada kemungkinan untuk direformulasika. Dengan demikian orang juga dapat
merumuskan hukum atau penilaian terhadap kenyataan yang ditemuinya sehari- hari dengan ajaran Islam yang bersifat universal itu.
21
6 Pengajaran Qiraat Qur`an Yang paling penting dalam pengajaran Qiraat Al-Qur`an ini ialah
keterampilan membaca Al Qur`an dengan baik sesuai dengan kaidah yang disusun dalam Ilmu Tajwid. Untuk dapat membaca dengan baik, tentu harus dapat
memahami bermacam irama yang dibicarakan dalam Ilmu Nagham. Sebelum itu hendaknya sudah memahami dan dapat menggunakan berbagai tanda-tanda baca,
disamping sudah dapat membunyikan simbol-simbol huruf dan kata sesuai dengan
19
Ibid., h,74 dan 77.
20
Zakiyah Darajat, Dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet4, h.85
21
Ibid., h.88.