41
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
adeps lanae, propilen glikol Bratachem, Jakarta, metil paraben Bratachem, Jakarta, propil paraben Bratachem, Jakarta, natrium metabisulfit, trietanolamin,
natrium hidroksida Bratachem, Jakarta, kalium dihidrogen fosfat Bratachem, Jakarta, alkohol 96 Bratachem, Jakarta, metanol, etil asetat, karbopol 940
Sahdong, Bio-Technology, asam stearat, isopropil miristat, setil alkohol, minyak zaitun, vitamin E dan air suling.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Isolasi Kristal Etil p-Metoksisinamat
3.3.1.1 Pengambilan Sampel
Rimpang kencur Kaempferia galanga L. diperoleh dan dikumpulkan dari Balittro, Cimanggu, Bogor pada tanggal 29 Oktober 2014. Rimpang kencur
tersebut dipanen pada pukul 09.00 WIB dengan kondisi tanah kering.
3.3.1.2 Penyiapan Simplisia
Rimpang kencur Kaempferia galanga L. sebanyak 20 kg, dipisahkan dari cabang dan rantingnya, dan dibersihkan dengan air mengalir. Selanjutnya bahan
disortasi basah, kemudian dikeringanginkan pada suhu ruangan selama satu hari. Rimpang kencur yang sudah kering dan bersih, kemudian dirajang membentuk
irisan tipis-tipis sekitar 2-3 mm, lalu dikeringanginkan pada suhu ruangan, penjemuran irisan kencur dilakukan dengan menyebarkan irisan tersebut sehingga
tidak terjadi penumpukan yang mengakibatkan tumbuhnya jamur. Pengeringan dilakukan selama 5-6 hari tanpa kena sinar matahari. Setelah irisan rimpang
tersebut kering kemudian dilakukan penyortiran kering untuk memisahkan simplisia yang berjamur atau busuk. Setelah disortir simplisia yang kering dan
berwarna coklat muda tersebut kemudian diblender hingga menjadi serbuk halus Barus, 2009. Serbuk simplisia rimpang kencur kemudian disimpan dalam wadah
tertutup, pada suhu ruangan. Penyimpanan serbuk tersebut dijauhkan dari sinar matahari langsung dan tempat yang lembab atau berair.
42
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.1.3 Ekstraksi
Serbuk simplisia rimpang kencur Kaempferia galanga L. dimaserasi dengan menggunakan pelarut n-heksan yang sebelumnya telah dimurnikan.
Sebanyak 500 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam botol maserasi dan ditambahkan n-heksan sebanyak 1 L sampai serbuk simplisia terendam seluruhnya
dan terdapat lapisan pelarut setebal 3 cm di atas serbuk simplisia. Selanjutnya ditutup dan didiamkan selama 48 jam sambil sesekali diaduk.
Hasil maserasi disaring dengan menggunakan kapas dan kertas saring. Selanjutnya pada serbuk dilakukan maserasi kembali sebanyak 3 kali pengulangan
hingga pelarut hasil maserasi bening kekuningan. Hasil maserasi kencur disatukan dan dipekatkan dengan vaccum rotary evaporator pada suhu 48-50°C sampai
diperoleh larutan pekat ekstrak yang berwarna coklat kekuningan.
3.3.1.4 Isolasi Kristal Etil p-Metoksisinamat dari Ekstrak Kencur