Pembuatan Kurva Kalibrasi Etil p-Metoksisinamat dalam Metanol Pengukuran Kadar Etil p-Metoksisinamat dalam Sediaan

59 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta penanganannya, metode ini juga sering digunakan sebagai analisa kuantitatif untuk penetapan kadar suatu senyawa Henry, Suryadi, Yanuar 2002. Penetapan kadar dengan metode spektrofotometri UV-Vis terlebih dahulu harus dibuat kurva kalibrasi standar etil p-metoksisinamat dalam pelarut yang akan digunakan untuk mengekstraksinya dalam sediaan. Setelah itu etil p-metoksisinamat yang terkandung dalam masing-masing sediaan diekstraksi pada konsentrasi tertentu, kemudian diukur serapannya menggunakan spektrofotometri UV-Vis.

4.4.1 Pembuatan Kurva Kalibrasi Etil p-Metoksisinamat dalam Metanol

Pembuatan kurva kalibrasi etil p-metoksisinamat dalam metanol dilakukan untuk mendapatkan persamaan regresi linier yang akan digunakan untuk menetapkan kadar etil p-metoksisinamat dalam masing-masing sediaan. Tahap ini diawali dengan penentuan panjang gelombang etil p-metoksisinamat dalam metanol. Berdasarkan hasil pengukuran panjang gelombang tersebut didapatkan puncak serapan yaitu pada 308,2 nm. Menurut Tanjung pada penelitiannya tahun 1997, identifikasi kristal etil p-metoksisinamat secara spektrofotometri UV-Vis dengan pelarut etanol memberikan dua puncak pada panjang gelombang 225 nm dan 307 nm. Sedangkan menurut Rohmah, Taufikurohmah dan Poernowo pada penelitiannya tahun 2009, menyatakan bahwa senyawa etil p-metoksisinamat memiliki panjang gelombang maksimum 228 nm benzen dan 310 nm sinamoil. Panjang gelombang maksimal tersebut kemudian digunakan sebagai optimasi pada pembuatan kurva kalibrasi standar etil p-metoksisinamat dan pengukuran larutan uji. Pembuatan kurva kalibrasi etil p-metoksisinamat dalam pelarut metanol pada panjang gelombang maksimum 308,2 nm menghasilkan persamaan regresi linier y = 0,125x - 0,009 dengan nilai koefisien relasi = 0,9995. Data kurva kalibrasi dapat dilihat pada Lampiran 10. Kurva kalibrasi penetapan kadar etil p- metoksisinamat dalam sediaan dapat dilihat pada Lampiran 11.

4.4.2 Pengukuran Kadar Etil p-Metoksisinamat dalam Sediaan

Pada penetapan kadar etil p-metoksisinamat ini perlu dilakukan ekstraksi etil p-metoksisinamat dari masing-masing sediaan. Ekstraksi tersebut dilakukan 60 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan cara melarutkan sediaan di dalam metanol. Metanol dipilih sebagai pelarut pengekstraksi sebab etil p-metoksisinamat sangat mudah larut dalam metanol. Larutan hasil ekstraksi kemudian dilakukan pengenceran dengan konsentrasi 5 ppm pada masing-masing sediaan. Larutan hasil pengenceran kemudian diukur serapannya menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 308,2 nm. Perlakuan ini diulangi hingga 3 kali pengulangan pada masing-masing sediaan di titik-titik pengambilan yang berbeda. Perlakuan tersebut juga dilakukan terhadap basis masing-masing sediaan tanpa etil p-metoksisinamat. Kemudian hasil absorbansi sampel yang didapatkan dikurangi dengan absorbansi basis tanpa etil p-metoksisinamat. Data hasil pengukuran kadar etil p-metoksisinamat dalam sediaan dapat dilihat pada Lampiran 12. Berdasarkan hasil penetapan kadar diketahui bahwa kadar etil p- metoksisinamat dalam sediaan salep, krim dan gel berturut–turut yaitu 0,86, 1,03 dan 1,00 .

4.5 Uji Penetrasi Sediaan Secara In Vitro

Dokumen yang terkait

Semi Sintesis N,N-Bis(2-Hidroksietil)-3-(4-Metoksifenil) Akrilamida Dari Etil P-Metoksisinamat Hasil Isolasi Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga, L) Melalui Amidasi Dengan Dietanolamin

8 65 59

Modifikasi struktur senyawa etil p-metoksisinamat yang diisolasi dari kencur (kaempferia galanga L.) dengan metode reaksi reduksi dan uji aktivitas antiinflamasinya secara in vitro

1 22 70

Isolasi dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)

5 62 86

Biotransformasi Metabolit Sekunder Utama (Senyawa X) dari Ekstrak n- Heksana Kencur (Kaempferia galanga L.) Oleh Jamur Aspergillus niger ATCC 6275

0 16 54

Perbandingan Sifat Fisik Sediaan Krim, Gel, dan Salep yang Mengandung Etil p-Metoksisinamat dari Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn.)

7 83 104

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-Metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan Metode Reaksi Reduksi dan Uji Aktivitas Antiinflamasinya secara In Vitro

1 16 70

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Uji Stabilitas Kimia Etil p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn) dalam Sediaan Setengah Padat

0 30 87

Penggunaan Etil-p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai anti Ketombe dalam Sampo Krim Cair.

0 2 7