51
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Isolasi Kristal Etil p-Metoksisinamat dari Ekstrak Kencur
4.1.1 Pembuatan Ekstrak Kencur
Rimpang kencur segar yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 kg, setelah melalui serangkaian proses pembuatan simplisia diperoleh serbuk
simplisia rimpang kencur sebanyak 4,2 kg. Serbuk simplisia yang dihasilkan berwarna kuning kecoklatan. Pembuatan serbuk simplisia bertujuan untuk
memperkecil ukuran partikel simplisia dan memperluas permukaan simplisia, sehingga simplisia akan lebih banyak kontak dengan pelarut ketika diekstrasi dan
menghasilkan banyak senyawa yang tersari ke dalam pelarut. Gambar sebuk simplisia dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Serbuk simplisia rimpang kencur
[Sumber : koleksi pribadi]
Serbuk simplisia sebanyak 3,5 kg diekstraksi menggunakan cara dingin yaitu dengan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksan teknis yang telah
didestilasi. Metode maserasi dipilih karena pengerjaannya mudah dan peralatan yang digunakan sederhana, selain itu metode ini juga cocok untuk senyawa yang
termolabil Tiwari et al., 2011. Penggunaan pelarut n-heksan sebagai penyari berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Taufikurohmah, Rusmini dan
Nurhayati tahun 2008 yang menyatakan bahwa kepolaran etil p-metoksisinamat lebih mendekati heksan karena dalam etil p-metoksisinamat terdapat dua gugus
52
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang mendukung sifat non-polar yaitu gugus ester yang mengandung cincin benzen dan gugus metoksi, sedangkan gugus yang mendukung ke arah polar
hanya satu yaitu adanya karbonil yang mengikat etil. Proses maserasi diulangi sebanyak 3 kali pengulangan lihat skema proses ekstraksi pada Lampiran 2 dan
menghasilkan ekstrak kental berwarna coklat kekuningan 106,53 gram. Ekstrak kental yang didapatkan sebagian akan mengkristal saat penyimpanan pada suhu
ruangan Umar et al., 2012.
4.1.2 Isolasi Etil p-Metoksisinamat
Isolasi senyawa etil p-metoksisinamat dilakukan dengan cara rekristalisasi senyawa lihat skema rekristalisasi senyawa pada Lampiran 3.Senyawa etil p-
metoksisinamat mengkristal pada suhu ruang, sehingga tahap isolasi menjadi mudah. Hampir 80 dari ekstrak kental yang didapatkan mengkristal saat
dibiarkan disuhu ruang Umar et al., 2012. Proses rekristalisasi senyawa ini dilakukan dengan dua tahapan proses
yaitu pemisahan kristal dan pencucian kristal. Pemisahan kristal dilakukan dengan menambahkan pelarut n-heksan pada ekstrak kental, kemudian disaring. Tahapan
ini bertujuan untuk memisahkan kristal etil p-metoksisinamat yang terbentuk dari kandungan ekstrak lainnya. Selanjutnya dilakukan proses pencucian kristal etil p-
metoksisinamat menggunakan pelarut n-heksan dan metanol. Pencucian kristal bertujuan untuk memisahkan pengotor yang menempel pada kristal sehingga
didapatkan kristal yang murni. Penggunaan pelarut n-heksan dan metanol pada tahap ini bertujuan untuk memisahkan senyawa semi polar yang sulit terpisah dari
kristal etil p-metoksisinamat Mufidah, 2014 telah diolah kembali. Kristal yang didapatkan sebanyak 40 gram dengan nilai rendemen kristal sebesar 1,143 lihat
perhitungan rendemen kristal pada Lampiran 6
4.2 Identifikasi dan Uji Kemurnian Kristal Etil p-Metoksisinamat