Vitamin E Karbopol 940 Formulasi Sediaan Setengah Padat

27 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Minyak zaitun sering digunakan sebagai fase minyak dalam berbagai sediaan farmasi, diantranya salep, linimen, enema, sabun, dan dapat juga sebagai pembawa injeksi minyak. Ketika didinginkan, minyak zaitun akan berkabut pada kisaran suhu 10ºC dan akan seperti masa butter pada suhu 0ºC. Minyak zaitun harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering dalam wadah yang tertutup rapat terhindar dari sinar matahari. Minyak zaitun dapat tersaponifikasi oleh alkali hidroksida. Minyak zaitun mudah teroksidasi dan inkompatibel dengan agen pengoksida Rowe, Sheskey, Owen, 2006.

2.8.7 Vitamin E

Vitamin E dengan nama lain alfa tokoferol merupakan produk natural dan dideskripsikan sebagai cairan minyak yang jernih, kuning kecoklatan atau hampir tidak berwarna, dan kental. Penggunaannya sebagai agen terapetik atau antioksidan dalam sediaan dengan kandungan bahan yang mudah teroksidasi. Titik didih vitamin E mencapai 235°C. Vitamin E praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam aseton, etanol, eter dan minyak sayur. Vitamin E teroksidasi perlahan oleh oksigen atmosfir dan sangat cepat oleh besi dan garam perak. Vitamin E harus disimpan di bawah gas inert dalam wadah kedap udara di tempat sejuk, kering dan terlindungi dari cahaya. Vitamin E inkompatibel dengan peroksida dan ion logam seperti besi, tembaga, perak. Vitamin E mungkin terabsorbsi ke dalam plastik Rowe, Sheskey, Owen, 2006.

2.8.8 Karbopol 940

Karbopol merupakan polimer sintetis dengan BM tinggi dari asam akrilat yang di campurkan dengan alil sukrosa lain atau eter alil dari penta eritrol. Karbopol mengandung antara 56-68 dari asam karboksilat COOH terhitung dengan basis kering. Karbopol berwarna putih, halus, bersifat asam, higroskopis, serbuk dengan bau sedikit khas. Larut dalam air dan setelah dinetralisasi dapat larut dalam etanol 95 dan gliserin. Meskipun dinyatakan terlarut dalam air, tetapi karbopol tidak terdisolusi tetapi hanya mengembang. Fungsi karbopol adalah sebagai agen bioadhesif, agen pengemulsi, agen pelepasan termodifikasi, 28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agen pensuspensi, pengikat tablet dan agen peningkat viskositas Rowe, Sheskey, Owen, 2006. Karbopol memiliki pH yang sangat asam yaitu 2,7-3,5 dalam 0,5 bv dispersi dalam air dan 2,5-3,0 dalam 1 bv bagian air, oleh karena itu pada tahap pembuatannya sebagai basis gel seringkali ditambahkan dengan NaOH atau golongan amin untuk menyesuaikan pH sediaan mendekati pH kulit. Titik leleh dari karbopol cukup tinggi, tetapi dapat terdekomposisi pada suhu 260ºC selama 30 menit. Karbopol merupakan senyawa yang stabil, bersifat higroskopis yang memungkinkan untuk dipanaskan dibawah suhu 104°C sampai 2 jam tanpa mempengaruhi efisiensinya. Bagaimanapun paparan temperatur yang sangat tinggi dapat menyebabkan perubahan warna dan penurunan stabilitas. Bentuk serbuk kering dari karbopol tidak mendukung pertumbuhan dari mikroba dan fungi. Sebaliknya mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik dalam dispersi dalam air tanpa pengawet, namun pengawet antimikroba seperti 0,1 bv klorokresol, 0,18 bv metil paraben-0,02 bv propil paraben atau 0,1 bv timerosal dapat ditambahkan Rowe, Sheskey, Owen, 2006. Pada temperatur ruangan dispersi karbopol dapat terjaga viskositasnya selama penyimpanan dalam periode berkepanjangan. Demikian pula, viskositas dispersi terjaga atau hanya sedikit terjadi penurunan pada suhu penyimpanan tinggi jika terdapat antioksidan didalamnya atau jika dispersi tersebut disimpan terlindungi dari cahaya. Paparan sinar menyebabkan oksidasi yang memungkinkan terjadinya penurunan viskositas dispersi. Serbuk karbopol harus disimpan dalam wadah kedap udara, wadah resistensi korosi, di tempat kering. Penggunaan dari gelas, plastik, atau wadah resin direkomendasikan untuk menyimpan formula dengan kandungan karbopol. Karbopol berubah warna oleh resorsinol dan inkompatibel dengan fenol, polimer-polimer kationik, asam kuat, dan elektrolit level tinggi Rowe, Sheskey, Owen, 2006.

2.8.9 Natrium Metabisulfit

Dokumen yang terkait

Semi Sintesis N,N-Bis(2-Hidroksietil)-3-(4-Metoksifenil) Akrilamida Dari Etil P-Metoksisinamat Hasil Isolasi Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga, L) Melalui Amidasi Dengan Dietanolamin

8 65 59

Modifikasi struktur senyawa etil p-metoksisinamat yang diisolasi dari kencur (kaempferia galanga L.) dengan metode reaksi reduksi dan uji aktivitas antiinflamasinya secara in vitro

1 22 70

Isolasi dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)

5 62 86

Biotransformasi Metabolit Sekunder Utama (Senyawa X) dari Ekstrak n- Heksana Kencur (Kaempferia galanga L.) Oleh Jamur Aspergillus niger ATCC 6275

0 16 54

Perbandingan Sifat Fisik Sediaan Krim, Gel, dan Salep yang Mengandung Etil p-Metoksisinamat dari Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn.)

7 83 104

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-Metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan Metode Reaksi Reduksi dan Uji Aktivitas Antiinflamasinya secara In Vitro

1 16 70

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Uji Stabilitas Kimia Etil p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn) dalam Sediaan Setengah Padat

0 30 87

Penggunaan Etil-p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai anti Ketombe dalam Sampo Krim Cair.

0 2 7