Taksonomi Tumbuhan USDA Habitat Tumbuh Morfologi Tanaman

4 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kencur

2.1.1 Taksonomi Tumbuhan USDA

Kedudukan kencur Kaempferia galanga L. dalam sistematika Taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut : Gambar 2.1 Rimpang kencur Kaempferia galanga L. [Sumber : koleksi pribadi] Kingdom : Plantae Tumbuhan Subkingdom : Traecheobionta Tumbuhan berpembuluh Super Divisi : Spermatophyta Menghasilkan biji Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga Kelas : Liliopsida Berkeping satumonokotil Sub Kelas : Commenlinidae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Suku jahe-jahean Genus : Kaempferia Spesies : Kaempferia galanga Linn. 5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.2 Habitat Tumbuh

Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam di dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka Depkes RI, 1987 Kencur tumbuh dengan baik pada tanah yang gembur, sedikit berpasir dan subur. Namun kencur cukup toleran terhadap tanah yang tidak terlalu subur. Bahkan pada musim kemarau panjang, kencur masih dapat bertahan hidup, namun tampak seolah mati suri. Di musim kemarau, semua daunnya mengering, tetapi rimpang kencur masih dapat bertahan. Saat hujan atau disirami air, maka tunas akan tumbuh kembali Muhlisah, 1999.

2.1.3 Morfologi Tanaman

Kencur Kaempferia galanga L. termasuk dalam tanaman jenis empon- empon yang mempunyai daging buah paling lunak, tidak berserat, berwarna putih, dan kulit luarnya berwarna coklat. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik Anonim, 1987. Kencur merupakan terna yang hampir menutupi tanah, tidak berbatang, rimpang bercabang-cabang, berdesak-desakan, akar-akar berbentuk gelendong, kadang-kadang berumbi, panjang 1-1,5 cm. Daun berbentuk jorong lebar sampai hampir bundar, pangkal hampir berbentuk jantung, ujung lancip, bagian atas tidak berambut, bagian bawah berambut halus, pinggir bergelombang berwarna merah kecoklatan, bagian tengah berwarna hijau, pinggir helai daun 7-15 cm, lebar 2-8 cm, tangkai pendek, berukuran 3-10 mm, pelepah terbenam dalam tanah, panjang 1,5-3,5 cm, warna putih Depkes, 1977. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan Anonim, 1987. Perbungaan, panjang 4 cm, bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan dan mengandung 4-12 bunga. Kelopak berbentuk tabung, panjang lebih kurang 3 cm, bergerigi 2-3 buah. Tajuk berwarna putih dengan tabung panjang 2,5-5 cm, ujung berbelah-belah berbentuk pita, panjang 2,5-3 cm, lebar 1,5-3 mm Depkes, 1977. 6 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sampai saat ini karakteristik utama yang dapat dijadikan sebagai pembeda kencur adalah daun dan rimpang. Berdasarkan ukuran daun dan rimpangnya, dikenal 2 tipe kencur, yaitu kencur berdaun lebar dengan ukuran rimpang besar dan kencur berdaun sempit dengan ukuran rimpang lebih kecil. Biasanya kencur berdaun lebar dengan bentuk bulat atau membulat, mempunyai rimpang dengan ukuran besar pula, tetapi kandungan minyak atsirinya lebih rendah daripada kencur yang berdaun kecil berbentuk jorong dengan ukuran rimpang lebih kecil. Salah satu varietas unggul kencur dengan ukuran rimpang besar adalah varietas unggul asal Bogor Galesia-1 yang mempunyai ciri sangat spesifik dan berbeda dengan klon dari daerah lain yaitu warna kulit rimpang cokelat terang dan daging rimpang berwarna kuning, berdaun membulat, ujung daun meruncing dengan warna daun hijau gelap Rostiana et al., 2005.

2.1.4 Kandungan Kimia dan Kegunaan

Dokumen yang terkait

Semi Sintesis N,N-Bis(2-Hidroksietil)-3-(4-Metoksifenil) Akrilamida Dari Etil P-Metoksisinamat Hasil Isolasi Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga, L) Melalui Amidasi Dengan Dietanolamin

8 65 59

Modifikasi struktur senyawa etil p-metoksisinamat yang diisolasi dari kencur (kaempferia galanga L.) dengan metode reaksi reduksi dan uji aktivitas antiinflamasinya secara in vitro

1 22 70

Isolasi dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)

5 62 86

Biotransformasi Metabolit Sekunder Utama (Senyawa X) dari Ekstrak n- Heksana Kencur (Kaempferia galanga L.) Oleh Jamur Aspergillus niger ATCC 6275

0 16 54

Perbandingan Sifat Fisik Sediaan Krim, Gel, dan Salep yang Mengandung Etil p-Metoksisinamat dari Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn.)

7 83 104

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-Metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan Metode Reaksi Reduksi dan Uji Aktivitas Antiinflamasinya secara In Vitro

1 16 70

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Uji Stabilitas Kimia Etil p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn) dalam Sediaan Setengah Padat

0 30 87

Penggunaan Etil-p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai anti Ketombe dalam Sampo Krim Cair.

0 2 7