Natrium Metabisulfit Metil Paraben dan Propil Paraben

28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agen pensuspensi, pengikat tablet dan agen peningkat viskositas Rowe, Sheskey, Owen, 2006. Karbopol memiliki pH yang sangat asam yaitu 2,7-3,5 dalam 0,5 bv dispersi dalam air dan 2,5-3,0 dalam 1 bv bagian air, oleh karena itu pada tahap pembuatannya sebagai basis gel seringkali ditambahkan dengan NaOH atau golongan amin untuk menyesuaikan pH sediaan mendekati pH kulit. Titik leleh dari karbopol cukup tinggi, tetapi dapat terdekomposisi pada suhu 260ºC selama 30 menit. Karbopol merupakan senyawa yang stabil, bersifat higroskopis yang memungkinkan untuk dipanaskan dibawah suhu 104°C sampai 2 jam tanpa mempengaruhi efisiensinya. Bagaimanapun paparan temperatur yang sangat tinggi dapat menyebabkan perubahan warna dan penurunan stabilitas. Bentuk serbuk kering dari karbopol tidak mendukung pertumbuhan dari mikroba dan fungi. Sebaliknya mikroorganisme dapat tumbuh dengan baik dalam dispersi dalam air tanpa pengawet, namun pengawet antimikroba seperti 0,1 bv klorokresol, 0,18 bv metil paraben-0,02 bv propil paraben atau 0,1 bv timerosal dapat ditambahkan Rowe, Sheskey, Owen, 2006. Pada temperatur ruangan dispersi karbopol dapat terjaga viskositasnya selama penyimpanan dalam periode berkepanjangan. Demikian pula, viskositas dispersi terjaga atau hanya sedikit terjadi penurunan pada suhu penyimpanan tinggi jika terdapat antioksidan didalamnya atau jika dispersi tersebut disimpan terlindungi dari cahaya. Paparan sinar menyebabkan oksidasi yang memungkinkan terjadinya penurunan viskositas dispersi. Serbuk karbopol harus disimpan dalam wadah kedap udara, wadah resistensi korosi, di tempat kering. Penggunaan dari gelas, plastik, atau wadah resin direkomendasikan untuk menyimpan formula dengan kandungan karbopol. Karbopol berubah warna oleh resorsinol dan inkompatibel dengan fenol, polimer-polimer kationik, asam kuat, dan elektrolit level tinggi Rowe, Sheskey, Owen, 2006.

2.8.9 Natrium Metabisulfit

Natrium metabisulfit memiliki rumus empiris Na 2 S 2 O 5 dengan bobot molekul 190,15. Natrium metabisulfit berupa kristal prisma tidak berwarna, atau krem-putih, bubuk kristal yang memiliki bau sulfur dioksida dan asam, rasa 29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti garam. Penggunaan natrium metabisulfit adalah sebagai antioksidan tetapi dapat pula digunakan sebagai pengawet pada beberapa sediaan farmasi. Natrium metabisulfit larut dalam etanol 95, sangat larut dalam gliserin, larut 1 bagian dalam 1,9 bagian air dan larut 1 bagian dalam 1,2 bagian air mendidih 100°C. Titik lebur dan dekomposisi natrium metabisulfit kurang dari 150°C. Pada paparan udara dan kelembaban, natrium metabisulfit perlahan teroksidasi menjadi natrium sulfat dengan disintegrasi kristal. Penambahan asam kuat membebaskan sulfur dioksida. Larutan berair natrium metabisulfit juga terurai di udara, terutama pada pemanasan. Larutan yang akan disterilkan dengan autoklaf harus diisi ke dalam wadah di mana udara telah diganti dengan gas inert, seperti nitrogen. Bahan massal harus disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering. Natrium metabisulfit bereaksi dengan simpatomimetik dan obat derivat alkohol lainnya. Obat-obatan dapat terinaktivasi adalah epinefrin adrenalin dan turunannya. Selain itu, natrium metabisulfit tidak kompatibel dengan kloramfenikol karena reaksi yang lebih kompleks, juga menginaktivasi cisplatin dalam larutan. Natrium metabisulfit tidak cocok dengan fenil merkuri asetat saat diautoklaf dalam preparasi sediaan tetes mata. Natrium metabisulfit dapat bereaksi dengan tutup karet botol dosis ganda Rowe, Sheskey, Owen, 2006.

2.8.10 Metil Paraben dan Propil Paraben

Metil paraben dengan nama lain nipagin, merupakan serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal. Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol 95 dan dalam 3 bagian aseton, mudah larut dalam eter dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih. Inkompatibilitas dengan zat lain, seperti bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragakan, natrium alginat, minyak esensial, sorbitol, dan atropin. Larutan berair dari metil paraben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf pada 120 ° C selama 20 menit, tanpa dekomposisi. Larutan berair pada pH 3-6 stabil kurang dari 10 dekomposisi sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta larutan air pada pH 8 atau di atas tunduk pada hidrolisis yang cepat 10 atau lebih setelah sekitar 60 hari penyimpanan pada suhu kamar Rowe, Sheskey, Owen, 2006. Propil paraben dengan nama lain nipasol merupakan serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa. Sangat sukar larut dalam air, larut dalam 3,5 bagian etanol 95, dalam 3 bagian aseton, dalam 140 bagian gliserol dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida. Propil paraben berubah warna dengan adanya besi dan dihidrolisis oleh alkali lemah dan asam kuat. Larutan propil paraben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoklaf, tanpa dekomposisi. Pada pH 3-6, larutan stabil kurang dari 10 dekomposisi sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik. Rowe, Sheskey, Owen, 2006.

2.8.11 Trietanolamin

Dokumen yang terkait

Semi Sintesis N,N-Bis(2-Hidroksietil)-3-(4-Metoksifenil) Akrilamida Dari Etil P-Metoksisinamat Hasil Isolasi Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga, L) Melalui Amidasi Dengan Dietanolamin

8 65 59

Modifikasi struktur senyawa etil p-metoksisinamat yang diisolasi dari kencur (kaempferia galanga L.) dengan metode reaksi reduksi dan uji aktivitas antiinflamasinya secara in vitro

1 22 70

Isolasi dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)

5 62 86

Biotransformasi Metabolit Sekunder Utama (Senyawa X) dari Ekstrak n- Heksana Kencur (Kaempferia galanga L.) Oleh Jamur Aspergillus niger ATCC 6275

0 16 54

Perbandingan Sifat Fisik Sediaan Krim, Gel, dan Salep yang Mengandung Etil p-Metoksisinamat dari Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn.)

7 83 104

Amidasi Senyawa Etil p-metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Secara In-Vitro

1 18 82

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-Metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan Metode Reaksi Reduksi dan Uji Aktivitas Antiinflamasinya secara In Vitro

1 16 70

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Uji Stabilitas Kimia Etil p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Linn) dalam Sediaan Setengah Padat

0 30 87

Penggunaan Etil-p-Metoksisinamat dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) sebagai anti Ketombe dalam Sampo Krim Cair.

0 2 7