33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Ekstraksi cara dingin
1 Maserasi 2 Perkolasi
b. Ekstraksi cara panas
1 Sokletasi 2 Digesti
3 Dekok 4 Infusa
5 Refluks c.
Teknik ekstraksi lain 1 Sonikasi
2 Supercritical Fluid 3 Vaccum Rotary Evaporator
2.9.1 Maserasi
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar
Ditjen POM, 2000. Keuntungan ekstraksi dengan cara maserasi adalah pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana, sedangkan kerugiannya
yakni cara pengerjaannya lama, membutuhkan pelarut yang banyak dan penyarian kurang sempurna. Dalam maserasi untuk ekstrak cairan, serbuk halus atau kasar
dari tumbuhan obat yang kontak dengan pelarut disimpan dalam wadah tertutup untuk periode tertentu dengan pengadukan yang sering, sampai zat tertentu dapat
terlarut. Metode ini paling cocok digunakan untuk senyawa yang termolabil Tiwari, et al., 2011.
2.9.2 Vaccum Rotary Evaporator
Vaccuum rotary evaporator adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan suatu larutan dari pelarutnya sehingga dihasilkan ekstrak dengan kandungan kimia
tertentu sesuai yang diinginkan. Cairan yang ingin diuapkan biasanya ditempatkan dalam suatu labu yang kemudian dipanaskan dengan bantuan penangas, dan
diputar. Uap cairan yang dihasilkan didinginkan oleh suatu pendingin kondensor
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan ditampung pada suatu tempat receiver flask. Setelah Pelarutnya diuapkan, akan dihasilkan ekstrak yang dapat berbentuk padatan atau cairan Nugroho, et
al., 1999. Kelebihan dari alat ini adalah diperolehnya kembali pelarut yang diuapkan.
Penggunaan rotary evaporator meningkatkan presentase air yang terevaporasi dibandingkan dengan menggunakan waterbath Mutairi jasser, 2012. Prinsip
kerja alat ini didasarkan pada titik didih pelarut dan adanya tekanan yang menyebabkan uap dari pelarut terkumpul di atas, serta adanya kondensor suhu
dingin yang menyebabkan uap ini mengembun dan akhirnya jatuh ke tabung penerima receiver flask.
2.10 Uji Penetrasi Sediaan Secara In vitro Menggunakan Sel Difusi Franz