Pelaksanaan Tindakan Siklus II

45 Tabel 4.6 Hasil Diskusi Kelompok Pada Siklus II Pertemuan Ke 4 N o Nama Kelompok Aspek yang dinilai Total Nilai Keaktipan Siswa Kerjasamake kompakan Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi 1 A 4 4 4 12 2 B 4 4 4 12 3 C 4 4 4 12 4 D 4 4 4 12 5 E 4 4 4 12 Jumlah 20 20 20 60 Nilai Rata-rata 4,0 4,0 4,0 12,0 Keterangan Katagori Penilaian Total Tidak Baik : 1 Kurang Baik : 5 - 8 Kurang Baik : 2 Cukup Baik : 9 - 12 Cukup Baik : 3 Baik : 13 - 16 Baik : 4 Berdasarkan tabel 4.6 hasil diskusi kelompok pada siklus II pertemuan ke empat di atas menunjukkan bahwa adanya perubahan dari pertemuan ke tiga pada siklus II. Nilai pada fase mempertanggungjawabkan yang diperoleh siswa baik dilihat dari sisi keaktifannya, kerjasamanya, dan cara mempresentasikannya masing-masing memperoleh nilai 4 baik. Artinya sudah ada keaktifan dan kerjasama siswa dalam berdiskusi baik dilihat dari pertanyaan yang diajukan maupun dari jawaban yang diberikan oleh setiap kelompok. Setiap kelompok tidak hanya mengandalkan pada satu orang saja, namun sudah ada kerjasama dalam mengerjakannya. Dalam aspek mempresentasikan hasil diskusi juga sudah ada peningkatan dari siklus I. Mereka tidak lagi malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, bahkan mereka rebutan ingin lebih dulu maju ke depan. 46 2 Lembar aktivitas Guru Tabel 4.7 Tabel Aktivitas Guru Sikus II No Asfek yang diobservasi Pertemuan ke 3 Pertemuan ke 4 4 3 2 1 4 3 2 1 I Pendahuluan 1 Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran   2 Appersepsi   3 Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi   II Kegiatan Inti Fase Pembelajaran 4 Menyampaikan tujuan indikator yang ingin dicapai   5 Penggunaan media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi   6 Menjelaskan metode diskusi yang ingin digunakan   7 Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran   8 Teknik menjelaskan materi   9 Pengelolaan pembelajaran dengan metode diskusi   Fase Penugasan 10 Membagi kelompok dengan cara berhitung 1-5   11 Membagikan LKS pada setiap siswa   Fase pelaksanaan tugas 12 Membimbingmengarahkan siswa   13 Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir   14 Mengamati kesulitan dan kemajuan siswa   Fase Mempertanggungjawabkan 15 Menilai siswa dalam mempertanggungjawabkan nilai yang didapat   16 Memberikan evaluasi sesuai indikator yang ingin dicapai   III Penutup 47 17 Memberikan kesimpulan materi yang sudah didapat   Jumlah 20 36 - - 44 18 - - Total 56 62 Nilai Rata-rata 3,2 3,6 Kualifikasi Baik Baik Skor Maksimal : 68 Skor Minimal : 1 Keterangan Tidak baik : 1 Katagori Penilaian Total Kurang Baik : 2 Kurang Baik : 21 - 36 Cukup Baik : 3 Cukup Baik : 37 - 52 Baik : 4 Baik : 53 – 68 Dari tabel 4.7 aktivitas guru siklus II di atas tergolong nilai baik, hal ini berarti mengalami perbaikan dari siklus I ke siklus II. Dari nilai ideal 68 diperoleh nilai 56 dan 62 atau dikatagorikan baik. Peningkatan hasil aktivitas guru pada proses pembelajaran pada siklus II ini dikarenakan adanya perbaikan- perbaikan yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus ini. Peneliti banyak belajar dari kekurangan yang terjadi di dalam pelaksanaan siklus I. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Nilai Peningkatan Aktivitas Guru Keterangan Siklus I Siklus II P I P 2 P 3 P 4 Total Nilai 42 51 56 62 Kualifikasi Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Skor Maksimal : 68 Skor Minimal : 1 48 Keterangan Tidak baik : 1 Katagori Penilaian Total Kurang Baik : 2 Kurang Baik : 21 - 36 Cukup Baik : 3 Cukup Baik : 37 - 52 Baik : 4 Baik : 53 – 68 Berasarkan tabel 4.8 aktivitas guru di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti disetiap pengajarannya. Diawal pembelajarannya Senin, 07 April 2014 terdapat berbagai kekurangan yang dilakukan peneliti, nilai yang diperoleh dari kualitas pengajaran di siklus I pada pertemuan I dan 2 diperoleh nilai 42 dan 51 dengan kualifikasi nilai cukup dari nilai ideal yang seharusnya yaitu 68. Untuk memperbaiki kekurangan yang ada, peneliti mencoba pada siklus II. Dimana pada pertemuan ke tiga dan ke empat diperoleh nilai 56 dan 62 dengan kualifikasi nilai baik dari nilai idealnya 68, sehingga dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan nilai dari setiap siklusnya. 3 Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dilakukan tes kemampuam siswa. Adapun hasil tes kemampuan siswa tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Rekap Hasil Belajar Siswa Kelas V Siklus II No Nama Siswa Nilai Siklus II Sebelum TindakanPre Tes Pos Tes N-Gain Ket 01 Ade Adiyanto 64 75 0,30 Sedang 02 Ali Husen 67 78 0,33 Sedang 03 Delia Nur’aini 75 85 0,4 Sedang 04 Dika Sapta Dewi 67 75 0,24 Rendah 05 Evita Amanda 60 70 0,25 Rendah 06 Faturrohmah 67 75 0,24 Rendah 07 Ibrahim 70 80 0,33 Sedang 49 08 Ilham Badrussalam 65 75 0,28 Rendah 09 Linawati Dewi 65 75 0,28 Rendah 10 Lulu Salsabila 70 80 0,33 Sedang 11 Lutfie Dhias 75 85 0,4 Sedang 12 M. Ikhsan Fathin 75 85 0,4 Sedang 13 M. Rafli 60 75 0,37 Sedang 14 M. Rahuli Akbar 60 70 0,25 Rendah 15 M. Rifai 68 75 0,21 Rendah 16 Muchtar Jubaidi 64 75 0,30 Sedang 17 Muis Hadi Prayoga 60 75 0,37 Sedang 18 Nopiyanti 78 85 0,31 Sedang 19 Fathir Ramadhan 60 70 0,25 Rendah 20 Soraya Nada 70 80 0,33 Sedang 21 Siti Khoirotunnisa 75 88 0,52 Sedang 22 Siti Rohmah 60 70 0,25 Rendah 23 Tri Rekso 60 70 0,25 Rendah 24 Angga 75 88 0,52 Sedang 25 Pudiansyah 65 75 0,28 Rendah 26 Abdul Latief 65 75 0,28 Rendah 27 M. Faruq 62 70 0,21 Rendah Jumlah 1.802 2.079 8,48 Rata-Rata 66,74 77,00 0,31 Perhitungan Skor N-Gain N-Gain : Skor Post Test – Skor Pre Test Skor Ideal – Skor Pre Test Contoh n- gain siswa no. I pada siklus II N- Gain : 75 - 64 = 11 = 0,30 100 - 64 36 Maka nilai N Gain yang diperoleh siswa tersebut adalah 0,30. Pada tabel 4.9 hasil belajar siswa pada siklus II nilai rata-rata pretest 66,74, tetapi setelah dilakukan tindakan proses pembelajaran nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 77,00. Jumlah siswa yang berhasil mencapai keberhasilan pada tes akhir postest sebanyak 27 siswa. Hal ini berarti penelitian tindakan telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 100 dari jumlah siswa mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. 50 Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II No Nama Siklus I Siklus II Pre Test Pos Test N- gain Ket Pre Test Pos Test N- gain Ket 01 A 50 55 0,1 Rendah 64 75 0,30 Sedang 02 B 55 60 0,11 Rendah 67 78 0,33 Sedang 03 C 60 65 0,12 Rendah 75 85 0,4 Sedang 04 D 55 60 0,11 Rendah 67 75 0,24 Rendah 05 E 50 55 0,1 Rendah 60 70 0,25 Rendah 06 F 55 60 0,11 Rendah 67 75 0,24 Rendah 07 G 55 60 0,11 Rendah 70 80 0,33 Sedang 08 H 50 55 0,1 Rendah 65 75 0,28 Rendah 09 I 55 60 0,11 Rendah 65 75 0,28 Rendah 10 J 65 68 0,08 Rendah 70 80 0,33 Sedang 11 K 68 70 0,06 Rendah 75 85 0,4 Sedang 12 L 68 70 0,06 Rendah 75 85 0,4 Sedang 13 M 50 55 0,1 Rendah 60 75 0,37 Sedang 14 N 50 55 0,1 Rendah 60 70 0,25 Rendah 15 O 55 60 0,11 Rendah 68 75 0,21 Rendah 16 P 50 55 0,1 Rendah 64 75 0,30 Sedang 17 Q 50 55 0,1 Rendah 60 75 0,37 Sedang 18 R 70 75 0,16 Rendah 78 85 0,31 Sedang 19 S 50 55 0,1 Rendah 60 70 0,25 Rendah 20 T 60 65 0,12 Rendah 70 80 0,33 Sedang 21 U 67 70 0,09 Rendah 75 88 0,52 Sedang 22 V 50 55 0,1 Rendah 60 70 0,25 Rendah 23 W 50 55 0,1 Rendah 60 70 0,25 Rendah 24 X 67 70 0,09 Rendah 75 88 0,52 Sedang 25 Y 50 57 0,14 Rendah 65 75 0,28 Rendah 26 Z 55 60 0,11 Rendah 65 75 0,28 Rendah 27 AA 55 60 0,11 Rendah 62 70 0,21 Rendah Jumlah 1515 1640 2,74 1802 2079 8,48 Rata-rata 56,11 60,74 0,10 66,74 77,00 0,31 d. Refleksi Tindakan Pada Siklus II Data yang diperoleh dari hasil pengamatanobservasi tentang aktivitas belajar siswa dalam kelompok pada siklus II yaitu pada pertemuan ke 3 adalah siswa sudah terlihat adanya kerjasama antara sesama anggota kelompok. Masing- masing bertanggung jawab terhadap tugas yaang diberikan, sebagian siswa berani membacakanmempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas, namun begitu 51 masih ada juga kelompok yang lamban dan tidak serius dalam mengerjakan tugas- tugas yang diberikan oleh guru. Hasil pengamatan pada pertemuan ke 4, siswa sangat bergairah dan antusias dalam mengerjakan tugas. Hal ini terbukti dari sebagian mereka berkata kaya kemarin bu….. kaya kemarin lagi…….aja. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke 3 dan ke 4 diperoleh informasi hasil dari pengamatan sebagai berikut: 1 Perhatian siswa membaik, seperti adanya keseriusan dalam mengerjakan soal dan keaktifan dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan. 2 Sebagian kelompok siswa mulai melakukan pemahaman materi dengan selalu berdiskusi dengan teman sekelompoknya, namun masih ada kelompok yang kurang serius, masih ada yang suka bercanda, dan berbicara masalah lain. 3 Adanya peningkatan rasa percaya diri dalam diri siswa untuk mempertanggungjawabkan diskusinya. 4 Adanya rasa tanggung jawab pada diri siswa untuk mengerjakan setiap soal yang diberikan. 5 Secara keseluruhanumum minat siswa untuk mempelajari materi cukup baik, hal ini terihat pada saat melakukan mencari kartu pasangannya, mereka berkompetensi untuk menjadi yang pertama. Dari hasil refleksi di atas dapat disimpulkan bahwa, dengan diterapkannya metode diskusi dapat memberikan masukan yang baik terhadap setiap siswa. Karena dengan adanya metode diskusi dan latihan soal yang sering dikerjakan serta dipertanggungjawabkan, maka dapat merangsang siswa untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Serta tertanamnya sikap disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab, sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dapat meningkat. Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus II diketahui bahwa hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan dari siklus I. Pada siklus II dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa telah memenuhi standar indikator yang diharapkan. Adapun indikator yang diharapkan adalah bahwa seluruh siswa 100 telah 52 memiliki nilai postest nilai akhir diatas KKM sekolah yaitu 65. Dan ternyata, pemberian tindakan pada siklus II menunjukkan seluruh siswa mencapai KKM tersebut. Selain itu seluruh siswa juga sudah mampu melakukan kegiatan pembelajaran tersebut dengan lebih baik dan sudah tercipta suasana pembelajaran yang nyaman. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk menghentikan pemberian tindakan karena seluruh siswa telah mencapai nilai KKM sekolah.

B. Analisis Data

1. Hasil Pengamatan Observasi a. Nilai Diskusi Berdasarkan hasil pengamatan observasi terhadap siswa dalam diskusi kelompok yang dilakukan selama dua siklus dalam penelitian ini diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.11 Nilai Peningkatan Diskusi Kelompok Setiap Siklus No Aspek yang dinilai Siklus I Sikus II P1 P2 P3 P4 1 Keaktipan Siswa 12 16 18 20 2 KerjasamaKekompakan Siswa 10 15 19 20 3 mempresentasikan diskusi 12 16 19 20 Jumlah 34 47 56 60 Nilai Rata-rata 6,8 9,4 11,2 12,0 Keterangan Katagori Penilaian Total Tidak Baik : 1 Kurang Baik : 5 - 8 Kurang Baik : 2 Cukup Baik : 9 - 12 Cukup Baik : 3 Baik : 13 - 16 Baik : 4 Dari tabel 4.11 berdasarkan hasil pengamatan secara keseluruhan bahwa, aktivitas siswa dalam diskusi kelompok mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan meningkatnya rata-rata keaktifan siswa dari siklus I 53 sampai siklus ke II. Pengamatan menunjukkan aktivitas tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan juga meningkat. Hal ini dikarenakan pada siklus I mereka masih canggung dan hanya ketua kelompoknya saja yang mengerjakan tugas, sementara anggota yang lain masih terlihat bingung dan malu-malu untuk maju, mereka hanya diam dan melihat saja. Pada siklus II siswa sudah mulai paham dan mengerti apa yang harus dikerjakan, sehingga aktivitas serta rasa tanggung jawab terhadap tugas meningkat sangat baik. Aktivitas lain yang juga meningkat adalah kerjasama dalam kelompok, mengajukan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan, yang pada siklus I masih didominasi oleh siswa yang pintar dan berani saja, tetapi pada siklus II semua anggota sudah aktif. Aktivitas presentasi juga mengalami peningkatan, yang pada mulanya siswa masih belum berani dan hanya beberapa siswa saja yang maju ke depan untuk membacakan hasil kerja kelompok, pada siklus II siswa sudah mulai berani untuk maju tanpa harus dipaksa atau didorong-dorong, bahkan ada yang minta maju meskipun bukan tugasnya. b. Hasil Belajar Siswa Tahap analisis data juga membaca keseluruhan data hasil belajar siswa yang diperoleh dari siklus I sampai siklus II. Pada siklus I hanya 8 siswa yang nilainya mencapai KKM yaitu antara 65 – 70, dan 19 siswa yang masih berada di bawah KKM. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan pada jumlah siswa yang nilainya di atas KKM yaitu menjadi 100, seluruh siswa nilainya mencapai KKM dan di atas nilai KKM. Data nilai tes hasil belajar siswa post test siklus I dan siklus II pada pelajaran IPS adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Rekap dan Perbandingan Post test Siklus I dan Post Test Siklus II No Nama Siswa Post test Post test N-Gain Ket Siklus I Siklus II 1 Ade.A 55 75 0,8 Tinggi 2 Ali.H 60 78 0,81 Tinggi 54 3 Delia 65 85 1,33 Tinggi 4 Dika.S.D 60 75 0,6 Sedang 5 Evita 55 70 0,5 Sedang 6 Fatur 60 75 0,6 Sedang 7 Ibrahim 60 80 1 Tinggi 8 Ilham 55 75 0,8 Tinggi 9 Linawati 60 75 0,8 Tinggi 10 Lulu.S 68 80 0,6 Sedang 11 Lutfie.D 70 85 1 Tinggi 12 Ikhsan.F 70 85 1 Tinggi 13 Rafli 55 75 0,8 Tinggi 14 Rahuli 55 70 0,5 Sedang 15 Rifai 60 75 0,6 Sedang 16 Muchtar.J 55 75 0,8 Tinggi 17 Muis.H 55 75 0,8 Tinggi 18 Nopiyanti 75 85 0,66 Sedang 19 Fathir.R 55 70 0,5 Sedang 20 Soraya.N 65 80 0,75 Tinggi 21 St.Nisa 70 88 1,5 Tinggi 22 St.Rohma 55 70 0,5 Sedang 23 Tri Rekso 55 70 0,5 Sedang 24 Angga 70 88 1,5 Tinggi 25 Pudiansya 57 75 0.72 Tinggi 26 A. Latief 60 75 0,6 Sedang 27 M. Faruq 60 70 0,33 Sedang Jumlah 1640 2079 20,9 Rata-Rata 60,74 77,00 0,77 Rendah Sedang 44,45 Tinggi 55,55 Perhitungan Skor N-Gain N-Gain : Skor Post Test II – Skor Post Test I Skor Ideal – Skor Post Test II Contoh : N- gain siswa no. I N- Gain : 75 - 55 = 20 = 0,8 100 - 75 25 Maka nilai N Gain yang diperoleh siswa tersebut adalah 0,8. 55 Dari tabel 4.12 rekapitulasi dan perbandingan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II di atas bahwa, proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi terbukti prestasi siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perbandingan peningkatan, yaitu berkurangnya siswa yang nilainya rendah pada siklus I. Pada siklus I siswa yang nilainya di bawah KKM sekolah sebanyak 19 siswa, tetapi setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi pada siklus II seluruh siswa mencapai nilai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Begitu pula dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa, dimana pada siklus I nilai rata- rata postest siswa yaitu 60,74. Tetapi setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi pada siklus II nilai rata- rata postest siswa mencapai nilai 77,00. Pada Siklus I perolehan nilai tes obyektif yang di atas KKM berjumlah 8 siswa atau 29,63, sedangkan pada siklus II nilai tes obyektif yang di atas KKM berjumlah 27 siswa atau 100. Maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II yaitu dari 29,63 menjadi 100. Perhitungan N-Gain Siklus I 8 x 100 = 800 = 29,63 27 Siklus II 27 x 100 = 2.700 = 100 27 Instrumen yang digunakan pada siklus I adalah 20 butir soal dan demikian pula pada siklus II berjumlah 20 butir soal. Temuan penelitian pada siklus II adanya perubahan hasil belajar, dimana adanya peningkatan pada rata-rata hasil belajar siswa dari 60,74 menjadi 77,00. Dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 70 sebanyak 6 siswa, dan nilai di atas 70 sebanyak 21 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan dari tindakan pada siklus I ke siklus II. Karena seluruh siswa nilainya sudah berada di atas KKM sekolah yaitu 65, dan dinyatakan telah memenuhi 56 standar indikator yang ingin dicapai, maka peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian ini. 2. Wawancara Wawancara dilakukan dua kali yaitu pada awal pembelajaran siklus I mengenai ketertarikan siswa pada mata pelajaran IPS, dan terakhir pada siklus II mengenai pendapat siswa terhadap penbelajaran dengan metode diskusi. Hasil wawancara digunakan untuk memperkuat hasil perolehan dari observasi, guna mendapatkan kejelasan mengenai minat siswa. Hasil dari wawancara tersebut adalah: a Siswa malas untuk membaca buku IPS yang muatan materinya cukup luas serta mengikuti perkembangan jaman, sehingga siswa dituntut untuk banyak membaca, tidak hanya buku ajar saja melainkan media lain seperti koran, majalah, berita TV, bahkan internet. b Siswa merasa bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang sulit dan membosankan serta banyak hafalan, hal ini terjadi karena kurangnya ketrampilan guru dalam memilih dan menentukan model pembelajaran yang tepat dan bervariasi, sehingga sebagian besar guru masih menggunakan metode yang lama. c Dengan menggunakan metode diskusi, siswa mulai merasa senang dan bersemangat belajar IPS. Karena pembelajarannya menjadi tidak membosankan, tidak monoton mendengarkan ceramah dari guru saja. Melainkan bisa dilakukan dengan lebih santai, riang tapi serius, dan segala permasalahan bisa diselesaikan bersama. d Nilai yang dicapai cukup memuaskan, karena diperoleh dari penilaian individu dan kelompok. e Mereka berharap guru selalu menggunakan metode yang bervariasi, tidak hanya pada mata pelajaran IPS saja melainkan juga pada mata pelajaran lainnya untuk menghindari kebosanan.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Penerapan Metode Mind Map Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 17 177

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Upaya meningkatkan motivasi belajar PKN melalui strategi pembelajaran inquiry discovery learning di kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang

2 8 129

Upaya meningkalkan hasil belajar tentang peristiwa proklamasi melalui metode Video critic/ video comment pada siswa kelas V mata pelajaran IPS DI MI Sirojul Alhfal I Kota Depok

0 15 142

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN TAMAN BARU KECAMATAN PENENGAHAN

0 10 20

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V DI SD NO. 071091 SISOBAMBOWO KECAMATAN MANDREHE KABUPATEN NIAS BARAT.

0 2 17

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI PANEL PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 067097 MEDAN.

0 1 19

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SEGERAN KABUPATEN INDRAMAYU - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17