Pengertian Hasil Belajar Hasil Belajar

8 buahan yang busuk atau rusak, walaupun ia tak melihatnya secara baik. Tapi dengan sentuhan tangannya ia segera dapat mengetahui benda yang dirabanya. 4. Tipe peserta didik yang olfaktoris Tipe peserta didik yang satu ini adalah siswa yang mudah mengikuti pelajaran dengan menggunakan alat indra penciuman.Bila ada materi pelajaran yang menggunakan penciuman seperti bau caircairan, ia akan cepat sekali bereaksi dibandingkan dengan temannya yang tidak bertipe seperti ini. Tipe peserta didik yang ini juga akan cepat menyesuaikan diri dengan suasana bau lingkungan. Peserta didik yang demikian akan baik sekali apabila bekerja dilingkungan laboratorium yang menggunakan materi bau-bauan. 5. Tipe peserta didik yang gustative Peserta didik yang bertipe ini adalah mereka yang mencirikan belajarnya lebih mengandalakn kecapan lidah. Karena gustativegestation artinya kemampuan mencicipi. Mereka akan lebih cepat memahami apa yang dipelajarinya melalui indra kecapnya untuk mengetahui berbagai macam rasa asam, manis, pahit, dan lain-lain. 6. Tipe peserta didik yang campuran kombinatif. Peserta didik yang bertipe ini dalam hal kefungsionalan alat indranya adalah yang terbanyak di dalam kelas. Artinya seorang peserta didik dapat dan mampu mengikuti pelajaran dengan menggunakan lebih dari satu alat indranya. Ia dapat nenggunakan mata dan telinganya sekaligus dalam belajar. Maka peserta didik yang demikian ini akan memudahkan bagi pendidik dalam menyampaikan pelajarannya. Diantara keenam tipe belajar tersebut, ada pula tipe lainnya yaitu peserta didik yang bertipe senang belajar sendiri dan belajar berkelompok. Mereka yang tergolong tipe belajar kelompok, lebih berhasil belajar bila dibantu dengan suasana berkelompok dengan sejumlah temannya. Sedangkan mereka yang tergolong tipe belajar sendiri, adalah mereka yang sukses dalam belajar bila 9 pelajaran yang telah diperolehnya di sekolah ditelaah kembali di rumah atau di ruang khusus. Mereka yang bertipe ini lebih menyenangi tempat belajar yang jauh dari keributan.

d. Tujuan Belajar

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan kondisi belajar yang lebih kondusif. Sistem lingkungan belajar itu sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen-komponen itu misalnya: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia. Dengan demikian, secara umum tujua n belajar ada tiga jenis yaitu:”1 Untuk mendapatkan pengetahuan, 2 penanaman konsep dan keterampilan, 3 pembentukan sikap”. 11 1. Untuk mendapatkan pengetahuan Kepemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidaka dapat mengembangkan kemampuan bepikir tanpa pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih utama. 2. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan suatu keterampilan, yaitu keterampilan yang bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan yang dapat dilihat dan diamati, sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan gerakpenampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah keterampilan yang 11 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press 2011, Cet. 19, h. 26-28.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Penerapan Metode Mind Map Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 17 177

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Upaya meningkatkan motivasi belajar PKN melalui strategi pembelajaran inquiry discovery learning di kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang

2 8 129

Upaya meningkalkan hasil belajar tentang peristiwa proklamasi melalui metode Video critic/ video comment pada siswa kelas V mata pelajaran IPS DI MI Sirojul Alhfal I Kota Depok

0 15 142

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN TAMAN BARU KECAMATAN PENENGAHAN

0 10 20

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V DI SD NO. 071091 SISOBAMBOWO KECAMATAN MANDREHE KABUPATEN NIAS BARAT.

0 2 17

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN METODE DISKUSI PANEL PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI 067097 MEDAN.

0 1 19

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SEGERAN KABUPATEN INDRAMAYU - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 17